12 March 2014

Saya Cinta Musik

B.M.H.

Saya cinta musik tapi bukan berarti saya bisa menguasai semua musik dan jenisnya, setidaknya minimal tahu tentang musik.

Siapa saya? Saya adalah B. Marada Hutagalung (B.M.H) asli orang Tarutung (mulai lahir, sekolah/kuliah sampai kerja semuanya di Tarutung), tentu bila saya terkenal tentu saudara/i mengenal saya, tapi saya tidak merasa terkenal dan mungkin saudara/i belum mengenal saya.

Kata orang saya itu musisi terkenal. Masa? Dan sudah banyak lagu-lagu saya yang terkenal, tapi itu kata orang. Menurut orang bahwa salah satu lagu saya yang terkenal adalah...! Apa ya? Menurutku lagu-lagu yang saya tulis tidak terkenal, sebab satu pun lagu saya tak ada yang berlabel resmi, hanya label B.M.H, itu pun atas inisaitif saya. Walau begitu semua lagu yang saya tulis, aransemen saya curahkan di blog saya di http://maradagv.blogspot.com.

Orang berpikir bahwa saya adalah penulis lagu yang terkenal dan kaya tapi tidaklah demikian. Andai terkenal saya akan hidup berkelimpahan, namun saya sudah sangat bersyukur dengan apa yang ada pada saya. Kata orang saya ganteng. Siapa orangnya? Saya rasa saya tidak ganteng, tapi lumyayanlah. Ah, juga tidak lumayan.

Di samping saya cinta musik, saya juga suka sastra, itulah sebabnya saya sering menulis puisi dan saya curahkan di blog puisi saya yakni di http://mgv107.blogspot.com, tapi saya juga suka menulis hal-hal lain, bisa dilihat di http://maradahtgalung.blogspot.com. Tapi saya juga suka komputer dan internet.

Jujur, meski pun saya cinta musik, sastra, dan komputer tapi saya belum bisa dikatakan mahir di bidang hal tersebut. Dan semuanya saya pelajari secara otodidak atau belajar sendiri/belajar dari orang yang berbengalaman, tidak kursus (hanya kursus komputer/bahasa Inggris tapi tidak tamat).

Mengenai pekerjaan, sebenarnya saya suka bekerja sesuai dengan hobbi/bakat/talenta saya, tapi Tuhan malah memberikan saya bekerja menjadi PNS di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Saya punya istri namanya Kartini Elisabet Samosir (Pakpahan), saya tidak tahu pendapat orang tapi menurut saya bahwa istri saya cantik dan baik (ehem-ehem, kurasa telinganya naik). Dia orang Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu. Banyak orang mengira kalau dia saya dapat dari teman satu kuliah saya, tapi ternyata tidak. Dia lulusan FKIP Universitas HKBP Nommensen (jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dan sedangkan saya lulusan dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung (jurusan Teologia). Jadi saya memiliki gelar S.Th dan juga mendapatkan gelar Pendeta (Pdt.) tapi sangat jarang saya pakai gelar tersebut, hanya digunakan pada waktu tertentu saja, itu pun kalau terpaksa. Meski pun saya lulusan dari Perguruan Agama Kristen, tapi saya tidak pernah membahas tentang agama saya kepada saudara/i yang beragama lain dan juga saya tidak mau berdebat kepada saudara/i yang berbeda agama dengan saya mengingat bahwa saya adalah orang Indonesia yang berazaskan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.

Siapa saya? Bisa dilihat sendiri secara langsung. Tapi kurasa tak ada orang yang bertanya/berpendapat tentang saya. Mungkin saudara/i berpikir bahwa saya orang aneh atau gila karena membuat tulisan.

Mohon maaf atas tulisan saya ini, hanya ingin menulis saja dari pada kosong blog saya.

Salam Sejahtera dan Salam Musik.

10 January 2014

Wedding Anniversary


Ulang Tahun Pernikahan B. Marada Hutagalung dan Kartini Elisabet Samosir, 10 Januari 2013 – 10 Januari 2014.

Tuhan memberkati rumah tangga ini, sampai selamanya dan menjadi keluarga yang teladan dan penuh berkat. Amin.

09 December 2013

OPINI - Bola Liar Iklan Lifebuoy (Yoyarib)





Illustrasi Victory News-NTT; Foto Yoyarib.

Kehadiran iklan produk Lifebuoy di berbagai media massa baik itu stasiun televisi dan media cetak, tak kalah juga di media sosial (dunia maya), terutama youtube dengan mudah dapat dinikmati oleh semua pembaca. Kehadiran iklan ini juga mengundang rasa simpatik masyarakat luas di seluruh pelosok nusantara akan keadaan Nusa Tenggara Timur (NTT) karena kemasan iklan yang menyampaikan kepada publik soal harapan hidup dari anak NTT sangat kritis sejak lahir hingga umur 5 tahun. Menurut iklan ini anak-anak NTT pada umur balita sering tidak mencuci tangan, kondisi ini membuat mereka rentan terhadap kuman yang mengakibatkan diare sehingga meninggal dunia.

Iklan sabun Lifebuoy adalah salah satu produk dari PT. Unilever Indonesia Tbk yang keberadaannya di Indonesia sudah ada sejak 1933, yang sebelumnya bernama Zeep fabrie ken  N.V. Lever yang sesuai akta notaries berkedudukan di Batavia. Unilever sebenarnya adalah perusahaan asing yang didirikan sejak tahun 1930 dan berkedudukan di London (Inggris) dan Rotterdam (Belanda), Unilever dibentuk oleh perserikatan pembuat sabun di Inggris dan seorang produsen margarine di Belanda. Kemungkinan PT. Unilever Indonesia didirikan oleh VOC karena masa itu Indonesia kekuasaan ditangan penjajahan Belanda. NTT menjadi orientasi dari para perusahaan asing untuk menjalankan CSR-Project-nya (Corpoorate Social Responsibility).

“Kampanye Tangan Bersih” yang di lancarkan Lever Brothers pendiri Unilever sudah dilakukan sejak 1926, di mana mendorong orang untuk mencuci tangan; “sebelum sarapan, sebelum makan malam dan setelah bersekolah.” Dengan mengajarkan kebajikan akan kesehatan dan kesadaran terhadap kuman, kampanye ini menanamkan merek perusahaan ke dalam pikiran anak-anak dan orang tua mereka (Jonathan Mantle; Esensi Erlangga Group; 2008).

Sebelumnya Danone sudah hadir di NTT dengan iklan Aqua dan pesannya dalam iklan tersebut adalah membantu pengadaan pipa air bersih agar memudahkan akses air bersih bagi masyarakat, sebuah taq line yang melekat kuat pada masyarakat yakni “sekarang sumber air su dekat”, iklan ini mampu membuat semua orang mengenangnya bahkan tak cukup daerahnya yang dikenang tetapi warga NTT yang bermukim di Jawa dan pulau di luar NTT sering mendapatkan sapaan cukup dengan taq line “sumber air su dekat”. Danone adalah perusahaan asing yang memiliki sejumlah produk makanan dan minuman yang juga memiliki cabang di Indonesia, sedangkan Danone memiliki kantor berpusat di Perancis.

Logika pasar sederhana yang terbangun, setelah sudah tersedia air seperti yang diiklankan Danone melalui produk Aqua, maka manusia butuh sabun untuk mandi dan menucuci tangan sebagaimana yang diiklankan oleh Unilever melalui produk Lifebuoy, tentunya setelah iklan Lifebuoy maka ada kemungkinan ada CSR-Project yang dihadirkan melalui iklan produk lain seperti closet untuk kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Pola ini akan berkelanjutan dan dapat dilakukan oleh berbagai perusahaan dengan melihat isu yang bisa di jual dan memiliki keterkaitan dengan isu sebelumnya, tema besarnya adalah “kekurangan atau kemiskinan” sehingga dengan alasan CSR-Project yang diharuskan oleh pemerintah bagi seluruh perusahaan yang di atur dalam Peraturan Pemerintah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pasal 74 ayat (4) UU No. 40 Tahun 2007 tentang  Perseroan Terbatas.

Perusahaan selalu memiliki orientasi yakni meraup keuntungan, walaupun ada keharusan oleh pemerintah untuk menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya tetapi mereka selalu mempertimbangkan kompensasi keuntungan ini. Sebagian warga NTT tentunya senang karena mendapatkan bantuan kemanusiaan bahkan senang karena mendapatkan kesempatan untuk membintangi iklan tersebut. Tetapi efek lain dari iklan ini adalah tetap berharap meraup keuntungan yang sangat besar dari iklan ini sebagaimana telah diungkapkan pada alinea sebelumnya yang diungkapkan oleh Jonathan Mantle bahwa “Kampanye Tangan Bersih” bertujuan untuk menanamkan merek perusahaan ke dalam pikiran anak-anak dan orang tua. Topik kampanye Unilever ini melihat NTT dengan kondisi daerah yang sudah di iklankan oleh Danone melalui produk Aqua menjadi obyek yang menarik untuk dilanjutkan oleh Unilever.

Persoalan yang telah diutarakan di atas menghadirkan pertanyaan besar, di mana  posisi Pemerintah Daerah dalam iklan Lifebuoy ini? apakah pemerintah daerah tidak mengetahui akan proses pembuatan iklan ini ataukah ada Perjanjian kerjasama yang dilakukan antara Pihak III (Unilever, Danone) yang dilakukan dengan pemerintah daerah. Jika pemerintah daerah turut serta dalam proses iklan Lifebboy ini maka tentunya ada klausul-klausul yang disepakati dalam perjanjian kerjasama ini. Sehingga ada hitung-hitungan keuntungan yang harus di “share” dengan masyarakat NTT. Jangan hanya karena merasa ada keberuntungan ibarat “durian runtuh” sesuatu yang tidak diharapkan tetapi memberikan keuntungan maka dibiarkan saja pihak III menjalankan project ini tanpa ada kontrol atau sepengetahuan Pemda.


Pemerintah Daerah Seharusnya Wasit Tetapi Berperan Sebagai Penonton

Pemda sangat diharapkan turut serta memiliki peran kontrol tentang kehadiran pihak III, karena dalam iklan tersebut menayangkan keberadaan sebuah daerah dengan melibatkan peta geografis sebuah wilayah secara jelas kepada publik luar, serta melibatkan aparat pemerintah desa iklan Aqua, anak-anak sekolah dalam iklan Lifebuoy. Mengapa Pemda sangat diharapkan peran sertanya karena hal ini dikarenakan peliputan ini berkaitan dengan pembuatan iklan yang memiliki orientasi bisnis yakni keuntungan. Berbeda dengan peliputan demi kebutuhan pers sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah daerah tidak perlu melakukan ijin atau kerjasam sebelumnya.

Kemungkinan kerjasama dengan Pemda apabila dilakukan antara Pihak III (Aqua dan Lifebuoy) tentu ada hitung-hitungan yang perlu diketahui oleh masyarakat NTT, atau dipublikasikan kepada publik terutama masyarakat NTT. Perlunya kerjasama dilakukan antara Pemda dan Pihak III ini sangat perlu mengingat CSR-Project tersebut adalah wujud dari Peraturan Pemerintah. Ketakutan terbesar adalah adanya kesepakatan di bawah tangan dengan Pemda yang dilakukan dengan hanya memberikan amplop permisi saja.


Arah Tendangan Bola Liar

Orientasi keuntungan yang dibangun oleh iklan ini tentu berdampak sangat besar, apabila ada kerjasam yang jelas dengan pihak III maka bisa dilakukan hitung-hitungan, sebelum iklan ini ditayangkan di media massa, berapa omzet yang di peroleh oleh pihak Lifebuoy-Unilever,  kemudian dibandingkan setelah sekian bulan, setelah iklan ini ditayangkan di media massa berapa keuntungan yang di peroleh produk ini.

Kondisi alam dan masyarakat yang diambil gambar kondisi wilayah dan masyarakatnya dengan moment dalam iklan tersebut sudah menjadi keuntungan yang sangat besar bagi masyarakat publik karena sudah mempengaruhi pemikiran mereka tentang NTT yang diidentikan dengan iklan Lifebuoy dengan keterbelakangan serta harapan hidup yang kritis sehingga keuntungan Lifebuoy-Unilever sudah dengan sendirinya, pada tataran ini saja sudah seharusnya masyarakat mengetahui berapa besar peran CSR-project itu bagi masayarakat NTT. Ketakutan arah Bola liar ini yakni iklan yang begitu memukau dan mempengaruhi psikologi masyarakat yang cakupannya cukup luas, bahkan terbangun stigma khusus bagi warga NTT tetapi kompensasinya hanya pada Desa Tobe semata, maka wajarlah ada kelompok masyarakat yang menolak akan konten iklan ini.

Sumber :
- Penulis Sendiri via E-mail.

Penulis bernama Yoyarib Kannutuan Mau, Mahasiswa Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia.

Lihat profil Yoyarib di jaringan :
Twitter : klik @Yoyarib
Google+ : klik +Yoyarib Mau Yarib Mau 
Youtube : klik yoyarib


Semoga bermanfaat dan terima kasih.

01 November 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013



Peta ini khusus untuk Pelamar Umum/Honorer Kategori II untuk mengikuti seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013, karena dimungkinkan banyak tidak tahu di mana posisi lokasi atau tempat ujian yang bersangkutan sekali pun tahu nama lokasi tempat ujiannya.

Untuk mendapatkan petanya, saudara/i dapat mendownload gambar di atas dengan cara meng-klik kanan gambar di atas, lalu klik kiri mouse tulisan "Buka Tautan Tab Baru" (Open Link in A New Tab), kemudian klik  "Simpan Gambar Sebagai..." (Save Image As), dan gambar akan tersimpan. Disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Alternatif lain, saudara/i dapat mengunduhnya/mendownloadnya dalam bentuk format PDF, klik tautan/link di bawah ini :

Sama dengan di atas, disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Catatan lain :
1. Ujian dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Nopember 2013,
2. Jam Ujian telah diubah, sehingga jam ujian dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB,
3. Pakaian Rapi : untuk wanita memakai kemeja dan rok di bawah lutut; untuk pria memakai kemeja dan celana tissue, keeper, dan sejenisnya.
4. Membawa pensil 2B, pengahpus Steadlear, dan papa promika (papan alas tulis berklip).

Mohon maaf, hanya itu yang bisa saya sampaikan.

Sumber gambar dan Info dari Panitia Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013. Gambar dibuat oleh Zakkeus Hutabarat, ST (klik profil facebooknya).

Terima kasih.

14 August 2013

KPU Taput Tetapkan Calon dan Nomor Urut Calon Bupati/Wakil Bupati Taput Periode 2014-2019

Jam Gadang Simpang 4 Tarutung


Senin 12 Agustus 2013 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapanuli Utara tetapkan nomor urut Calon Bupati / Wakil Bupati Taput Periode 2014-2019 dalam Rapat Pleno Terbuka.

Rapat Pleno Terbuka Penetapan dan Penentuan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 diselenggarakan di Gedung Kesenian dan Sopo Partukkoan Jalan Sisingamangaraja Tarutung dipimpin oleh Komisioner KPU Tapanuli Utara yang terdiri dari Lamtagon Manalu, S.Si, MSP (Ketua) dan Anggota Jan Piter Lumbantoruan, SH, Lambas JJ Matondang, Hotman Harianja, ST, Erids Aritonang, SS.

Rapat Pleno Terbuka ini selain dihadiri oleh para kandidat Calon Bupati/Wakil Bupati, juga dihadiri Unsur Muspida Kabupaten Tapanuli Utara, Ketua dan anggota Panwaslu, Pimpinan Parpol serta serta para pendukung dan simpatisan dari masing-masing paket calon.

Penetapan nomor urut ini menghasilkan nomor urut :

1. Drs. Sanggam Hutagalung, MM / Sahat HMT Sinaga, SH, M.Kn
Diusung oleh :
01. Partai Kebangkitan Bangsa
02. Partai Damai Sejahtera
03. Partai Peduli Rakyat Nasional
Sanggam Hutagalung dan Sahat Sinaga

2. Ratna Ester Lumbantobing, SH, MM / Refer Harianja, SH
Diusung oleh :
01. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
02. Partai Kedaulatan
03. Partai Persatuan Nasional
04. Partai Pemuda Indonesia
05. Partai Nasional Indonesia Marhanisme
06. Partai Demokrasi Pembaruan
07. Partai Karya Perjuangan
08. Partai Penegak Demokrasi Indonesia
09. Partai Demokrasi Kebangsaan
10. Partai Pelopor
11. Partai Bulan Bintang
12. Partai Bintang Reformasi
13. Partai Nasional Republik 
 
Ratna Ester Lumbantobing dan Refer Harianja

3. Bangkit Parulian Silaban, SE, M.Si / David PPH Hutabarat, ST
Diusung oleh :
01. Partai Gerakan Indonesia Raya
02. Partai Demokrat
03. Partai Merdeka
Bangkit Parulian Silaban dan David PPH Hutabarat

4. Saur Lumbantobing, SE / Manerep Manalu, SH
Diusung oleh :
01. Partai Golongan Karya
02. Partai Karya Peduli Bangsa
03. Partai Barisan Nasional
04. Partai Amanat Nasional
Saur Lumbantobing dan Manerep Manalu

5. Drs. Nikson Nababan / Drs. Mauliate Simorangkir,M.Si
Diusung oleh :
01. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
02. Partai Buruh
03. Partai Patriot
Nikson Nababan dan Mauliate Simorangkir

6. Banjir Simanjuntak /Drs. Maruhum H Situmeang, B.Sc
Diusung oleh :
01. Partai Hati Nurani Rakyat
02. Partai Indonesia Sejahtera
03. Partai Matahari Bangsa
Banjir Simanjuntak dan Maruhum H Situmeang

7. dr. Margan R.P Sibarani, M.Kes / Sutan Marulitua Nababan, SE, SH, M.Si
Calon Perseorangan dengan jumlah dukungan sebanyak 19.227 orang
Margan R.P Sibarani dan Sutan Marulitua Nababan




Perubahan Calon Bupati dan Wakil Bupati
  
Pada awalnya KPUD Taput menetapkan calon Bupati dan Wakil Tapanuli Utara sebanyak 7 (tujuh pasangan), namun akhirnya pada tanggal 20 September 2013  KPUD Propinsi Sumut menetapkan calon sebanyak 8 (delapan) pasangan, dengan menetapkan nomor urut 8 (delapan) yakni, Pinondang Simanjuntak-Ampuan Situmeang. (Sumber : MahardikaNews.com)

Pinondang Simanjuntak dan Ampuan Situmeang

 Foto : BatakMedia.com
 

Pengunjung

Flag Counter