Showing posts with label Serba-serbi. Show all posts
Showing posts with label Serba-serbi. Show all posts

07 July 2017

Logo HUT NKRI Ke-72 versi BMH


Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 tahun maka saya mencoba membuat kreasi sendiri logo HUT NKRI Ke-72 versi BMH (saya).

Awalnya logo ini saya kirim ke Kementerian Sekretariat Negara RI namun ditolak karena Kemensetneg sudah memiliki tim untuk mendisain logo HUT NKRI Ke-72, oleh karena itulah saya publikasikan lewat blog ini siapa tahu ada yang berminat menggunakannya.

Bagi yang berminat untuk menggunakannya dapat mengunduhnya secara gratis, namun saya memohon agar logo tersebut untuk tidak dikomersialkan atau diperjual-belikan karena saya membuat ini untuk mengajak sesama warga negara Indonesia untuk berkarya baik di bidang disain gambar mau pun di bidang lain.

Unduh logo tersebut di bawah ini:
https://drive.google.com/uc?export=download&id=0B9Z_fXJ4Lz9rWFZiZVFiNTdJbnpualFqLThsaWMzYjdJeGdV


Arti Logo:

  1. Angka 72 dan huruf TH adalah HUT Kemerdekaan RI Yang Ke-72 Tahun.
  2. Lingkaran pita yang tak berujung adalah simbol ikatan persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan yang tak terputus serta cinta Indonesia selamanya.
  3. Kepala Burung Garuda Pancasila pada ujung atas bagian kiri angka 7 adalah simbol kebhinnekaan.
  4. Sayap Burung Garuda Pancasila pada bagian atas kanan angka 2 adalah simbol kemauan, kesiapan dan kebijaksanaan untuk bekarya memajukan bangsa Indonesia.
  5. Kalimat "Indonesia Maju" adalah melambangkan doa dan harapan bangsa supaya bangsa Indonesia semakin maju dan makmur, sekaligus himbauan bagi warga negara Indonesia untuk ikut berpartisipasi memajukan bangsa Indonesia.
  6. Warna merah pada semua gambar adalah simbol keberanian, dan pengorbanan dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI.
  7. Arti keseluruan Logo adalah di usia kemerdekaan NKRI yang ke-72 tahun ini bangsa Indonesia akan semakin maju, kuat, utuh dan berdaulat jika semua semua warga Indonesia yang beragam suku, agama, ras dapat bersatu, berani berkorban dan berkaya dengan ikhlas demi bangsa Indonesia, serta dibarengi doa dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya TYME memberkati bangsa Indonesia.


Salam Indonesia.

22 March 2017

Penerimaan Tenaga Ahli Profesi (Kontrak) BLUD di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2017

Penerimaan Tenaga Ahli Profesi (Kontrak) BLUD di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2017

Formasi yang diterima



  1. Pengumuman dan Persyaratan klik unduh.
  2. Formulir isian klik unduh.
  3. Cek list Kelengkapan berkas klik unduh.
Segera mendaftar, waktu terbatas.

06 January 2017

Korpri Story: Saya Bangga Menjadi ASN Anggota Korpri


APARATUR Sipil Negara (ASN) boleh jadi dibenci orang namun sekaligus juga dirindukan. Dibenci karena penghasilannya tidak seberapa dibanding penghasilan perusahaan-perusahaan besar tertentu, namun dirindukan karena setelah pensiun tetap digaji meski sedikit. Itulah asumsi beberapa orang baik dari anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) maupun bukan anggota KORPRI.

Bila dilihat dari kacamata anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka asumsi di atas bisa dibenarkan. Sebab APBD dan PAD tadi memengaruhi penghasilan tambahan ASN.

APBD di setiap daerah tidak sama. Oleh karena itu anggaran untuk belanja pegawai pun harus disesuaikan termasuk untuk penghasilan tambahan pegawai seperti uang lauk pauk, uang kesejahteraan, insentif, tunjangan tambahan penghasilan, insentif, dan lainnya.

Apabila dibandingkan lagi dengan APBD DKI Jakarta dan keuangan Lembaga Pemerintahan Pusat tentu jauh berbeda dengan APBD di daerah-daerah, termasuk anggaran untuk belanja pegawai dan penghasilan tambahannya.

Sebenarnya gaji ASN berdasarkan pangkat, masa kerjanya sama semua, semisal ASN Fungsional Umum, golongan III/a dengan masa kerja 5 tahun, gajinya sama baik di daerah maupun di pusat dan itu sudah ada aturannya. Namun di penghasilan tambahan ASN barulah berbeda di setiap daerah, apalagi bila dibandingkan dengan lembaga pemerintahan pusat.

Itu sebabnya ASN berpangkat rendah di DKI Jakarta bisa lebih besar/tinggi penghasilannya dari pada ASN yang berpangkat tinggi di beberapa daerah yang rendah PAD-nya.

Lalu apakah semua ASN bangga menjadi ASN? Tergantung keadaan, bisa bangga atau juga tidak. Atau kebanggaannya memiliki tempo, yakni kadang bangga namun kadang tidak, lalu kembali bangga. Ada beberapa orang bangga menjadi ASN karena:
- bisa menjadi abdi negara;
- bisa melayani negara dan masyarakat dengan ikhlas;
- memiliki kesempatan untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi;
- memiliki kesempatan untuk meningkatkan SDM demi kinerja yang baik;
- mendapat wawasan/pengetahuan baru;
- memiliki kesempatan untuk menjalankan tugas negara;
- dll.

Secara teori para ASN akan lebih banyak menyampaikan rasa bangganya dari sisi positif. Namun pada kenyataannya tidak semua demikian. Mereka yang tidak memiliki jiwa pelayanan yang ikhlas akan lebih cenderung jenuh mengerjakan tugasnya bila tidak ada materi pendukung seperti uang.

Itu merupakan hal yang buruk, karena apabila para ASN tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak memiliki jiwa pelayanan, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat dan negara (sia-sia digaji negara tapi kinerjanya buruk).

Bagaimana dengan saya sendiri? Saya pernah merasa jenuh, namun bukan karena masalah penghasilan atau juga bukan karena posisi jabatan. Saya jenuh karena mengerjakan tugas yang tidak saya pahami, namun harus diselesaikan secepat mungkin, sehingga hasilnya tidak maksimal dan tugas rutin pun menjadi terbelengkalai.

Jika jauh-jauh hari tugas yang tidak saya pahami itu diberikan secepatnya kepada saya, maka kemungkinan besar saya akan punya waktu untuk mempelajarinya dan hasilnya bisa maksimal. Kejenuhan saya tidak hanya sampai di situ saja. Terkadang saya jenuh dengan rekan-rekan sekantor saya yang tidak bisa diajak bekerjasama dan berkoordinasi karena ada beberapa tugas saya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.

Meski demikian, saya bangga menjadi ASN anggota Korpri karena pemerintah memberi kesempatan bagi saya untuk berkarya, berkreasi, berinovasi demi negara. Karya saya belum tentu sebaik karya orang lain, namun saya bangga karena saya mendapat kesempatan untuk berkarya, berkreasi dan berinovasi untuk negara.

Sekarang ini banyak ASN berpendidikan tinggi, pintar dan ahli, namun mereka justru tidak menggunakannya untuk melayani negara dan masyarakat, melainkan digunakan di saat ia butuh, bukan di saat negara butuh.

Kebanggaan saya tidak hanya itu saja, yakni saya bangga karena pemerintah memberikan kesempatan bagi saya untuk menambah wawasan/pengetahuan baru. Namun kebanggaan saya yang utama adalah karena saya terpilih menjadi abdi negara untuk siap melayani negara dan masyarakat.

Saya berharap supaya para ASN bangga menjadi ASN, karena terpilih menjadi abdi negara untuk siap melayani negara dan masyarakat, karena ASN adalah Pelayan Negara dan Masyarakat.

Sekian dan terima kasih.

Sumber: goo.gl/67DA5G

Oleh: B. Marada Hutagalung
Editor: @Korpriofficial

27 May 2016

Rekayasa Genetika - Penyatuan Gen Tebu, Jagung, Padi/Gandum???


Tentu akan banyak bertanya mengenai judul artikel yang saya buat ini. Sudah lama saya ingin menulis artikel ini, dan baru sekarang bisa terealisasi. Mohon maaf, bila judulnya kurang tepat.

Jujur saya bukanlah ahli genetika atau pun ahli botani atau pun sarjana pertanian, namun saya tertarik membahasnya sebab saya memperhatikan ada kemiripan atau kesamaan terhadap tanaman-tanaman tersebut, apalagi secara ilmiah tanaman tersebut satu kerajaan dan satu keluarga/famili. Oleh karena itulah timbul pemikiran saya bahwa kemungkinan besar gen tanaman-tanaman tersebut dapat disatukan mengingat tingginya kebutuhan pangan di dunia ini.

Jika itu berhasil disatukan maka nama tanaman tersebut akan menjadi jenis tanaman baru. Yah, meski pun belum ada yang mencoba penelitian/penemuan tersebut maka saya coba buat namanya TEJADI (hasil persilangan gen Tebu, jagung dan padi) atau TEJADUM (hasil persilangan gen Tebu, jagung dan gandum).


Klasifikasi Ilmiah

A. Tebu
-- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
--- Subkerajaan: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
---- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
----- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
------ Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
------- Sub Kelas: Commelinidae
-------- Ordo: Poales
--------- Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
---------- Genus: Saccharum
----------- Spesies: Saccharum officinarum L.


B. Jagung
-- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
--- Subkerajaan: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
---- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
----- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
------ Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
------- Sub Kelas: Commelinidae
--------- Ordo: Poales
---------- Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
----------- Genus: Zea
------------ Spesies: Zea mays L.

C. Padi
-- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
--- Subkkerajaan: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
---- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
----- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
------ Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
------- Sub Kelas: Commelinidae
-------- Ordo: Poales
--------- Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
--------- Genus: Oryza
---------- Spesies: Oryza sativa L.

D. Gandum
-- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
--- Subkerajaan: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
---- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
----- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
------ Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
------- Sub Kelas: Commelinidae
-------- Ordo: Poales
--------- Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
---------- Genus: Triticum
----------- Spesies: Triticum aestivum L.


Selanjutnya mari kita lihat kesamaan klasifikasi ilmiahnya:
-- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
--- Subkerajaan: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
---- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
----- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
------ Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
------- Sub Kelas: Commelinida
-------- Ordo: Poales
--------- Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

Ternyata banyak kesamaan pada klasifikasi ilmiah, yang berbeda hanya pada Genus dan Spesiesnya.

Pernahkah kita membandingkan batang tebu dengan batang jagung, nyaris sangat sama. Perhatikan saja batang jagung khusus pangkalnya, dan cobalah rasakan, pangkalnya nyaris manis seperti tebu. Bandingkan juga biji-biji jagung (bukan buah jagung), nyaris sama seperti padi/gandum. Satu lagi daun tebu, jagung, dan padi/gadum nyaris sangat mirip (bisa dikonsumsi oleh ternak kerbau, sapi, dll), serta akarnya saja pun sama. Jadi bukan tidak mungkin bisa disilangkan atau gennya disatukan.

Sesungguhnya saya tidak mampu melakukan penelitian tersebut, namun saya berharap kepada para ahli pertanian, botani, genetika, dan ahli yang terkait ke hal tersebut, sebab sekarang adalah zaman yang canggih karena sudah banyak penelitian dan penemuan telah dilakukan seperti pencangkokan, penyilangan dan lain sebagainya.

Jika penelitian/penemuan TEJADI/TEJADUM berhasil maka kemungkin besar krisis pangan dapat teratasi.

Sekian dan Terima kasih.


[Dari berbagai sumber]

12 June 2014

Ingatlah

03 June 2014

Font BMH-japan


Kali ini saya mencoba membuat font untuk komputer windows (Linux/Machintos), dan akhirnya berhasil. Fungsi font tersebut tidak berubah, yang berubah modelnya saja, yakni sedikit mirip dengan huruf kanji (jepang), tidak terlalu mirip dan belum sempurna. Mohon maaf karena masih tahap pembelajaran.


Jika saudara/i berminat silahkan klik :
https://drive.google.com/file/d/0B9Z_fXJ4Lz9rOFJ6MVhNenlMOTg



Jika anda memiliki akun 4shared.com (bila belum mendaftarlah) klik di bawah ini:
http://www.4shared.com/get/FpmZv16mce/BMH-japan.html



Bila masih kesulitan klik yang di bawah ini :
http://www.mediafire.com/download/w1m1smnud8w11w7/BMH-japan.ttf


Cara menginstal, untuk Windows XP, salin font BMH-japan.ttf dan paste-kan di C:\Widows\Font\, untu Windows Vista, Win7 dan Win8 cukup hanya mengklik dua kali file tersebut, kemudia klik tombol Instal di bagian atas. Untuk memastikannya buka Microsoft Word, lalu cari nama BMH-japan, lihat gambar di bawah:


Terima kasih dan Salam Sejahtera!


09 April 2014

Belajar Fotografi - Jadilah Bintang



Belajar Fotografi adalah sebuah cara bagaimana untuk mengabadikan sesuatu objek/momen tertentu agar tidak hanya sekedar gambar saja namun memiliki makna/arti yang banyak.

Kita sering kali mengabadikan sebuah objek atau momen tertentu hanya sekedar gambar saja, atau sebagai kenangan atau gaya saja. Malah tidak memikirkan apa sebenarnya makna dari hasil jepretan kamera kita tersebut.

Jika kita ingin memiliki foto yang bermakna tidaklah harus menggunakan kamera yang super canggih. Cukup dengan menggunakan kamera seluler sudah bisa belajar menjadi fotografer pemula. Bagaimana pula dengan kita yang menggunakan kamera seluler hanya berkemampuna VGA, yang hasilnya kelihatan tidak bagus? Tidak perlu berkecil hati, asal bisa memahami sudut pencahayaan maka hasilnya bisa bagus walau tak maksimal, namun memiliki arti tersendiri.

Cobalah mengabadikan sebuah objek/momen tertentu dengan melihat/memahami sisi-sisi lainnya, seperti latar belakang, sudut kiri/kanan dan posisi kita di saat mengabadikan sebuah gambar, serta apa maksud dan tujuan kita mengabadikan gambar tersebut, baik direncanakan mau pun tidak direncanakan.

Perlu kita ketahui bahwa fotografer berbeda dengan foto editor, yakni fotografer adalah orang yang mengabadikan objek/momen tertentu dengan kamera, sedangkan foto editor adalah orang yang memodifikasi foto yang sudah diabadikan; fotografer bisa saja menjadi foto editor atau bisa saja tidak, demikian sebaliknya foto editor.

Di bawah ini ada beberapa contoh hasil kamera yang menggunakan kamera seluler merk Nokia X2-00 dengan kamera berkapasitas 5 Megapiksel, namun di saat saya mengabadikannya saya mengatur ukurannya menjadi 3,2 Megapiksel. Namun hasil fotonya saya edit ulang, dibuat dalam format PNG dan aslinya saya simpan.





Semua foto di atas bertema "Jadilah Bintang", namun memiliki arti tersendiri dan masing-masing berbeda arti. Bagus atau tidaknya gambar di atas adalah penilaian dari saudara/i.



Terima kasih.

21 March 2014

Syarat-syarat Pendaftaran Ulang CPNS Honorer Kategori 2 di Lingkungan Pemkab Tapanuli Utara


Logo Kab. Tapanuli Utara

Ada pun syarat-syarat ini dapat diunduh/download di bawah ini, pilih salah satu :

Pendaftaran dimulai pada tanggal 24 Maret s/d 02 April 2014 di BKD Kab. Tapanuli Utara, dan jika tidak mendaftar sampai pada tanggal 02 April 2014 pukul 16.00 WIB maka yang bersangkutan dianggap gugur. Pengumuman selengkapnya bisa dilihat di BKD Kab. Tapanuli Utara.

Salam.

09 December 2013

OPINI - Bola Liar Iklan Lifebuoy (Yoyarib)





Illustrasi Victory News-NTT; Foto Yoyarib.

Kehadiran iklan produk Lifebuoy di berbagai media massa baik itu stasiun televisi dan media cetak, tak kalah juga di media sosial (dunia maya), terutama youtube dengan mudah dapat dinikmati oleh semua pembaca. Kehadiran iklan ini juga mengundang rasa simpatik masyarakat luas di seluruh pelosok nusantara akan keadaan Nusa Tenggara Timur (NTT) karena kemasan iklan yang menyampaikan kepada publik soal harapan hidup dari anak NTT sangat kritis sejak lahir hingga umur 5 tahun. Menurut iklan ini anak-anak NTT pada umur balita sering tidak mencuci tangan, kondisi ini membuat mereka rentan terhadap kuman yang mengakibatkan diare sehingga meninggal dunia.

Iklan sabun Lifebuoy adalah salah satu produk dari PT. Unilever Indonesia Tbk yang keberadaannya di Indonesia sudah ada sejak 1933, yang sebelumnya bernama Zeep fabrie ken  N.V. Lever yang sesuai akta notaries berkedudukan di Batavia. Unilever sebenarnya adalah perusahaan asing yang didirikan sejak tahun 1930 dan berkedudukan di London (Inggris) dan Rotterdam (Belanda), Unilever dibentuk oleh perserikatan pembuat sabun di Inggris dan seorang produsen margarine di Belanda. Kemungkinan PT. Unilever Indonesia didirikan oleh VOC karena masa itu Indonesia kekuasaan ditangan penjajahan Belanda. NTT menjadi orientasi dari para perusahaan asing untuk menjalankan CSR-Project-nya (Corpoorate Social Responsibility).

“Kampanye Tangan Bersih” yang di lancarkan Lever Brothers pendiri Unilever sudah dilakukan sejak 1926, di mana mendorong orang untuk mencuci tangan; “sebelum sarapan, sebelum makan malam dan setelah bersekolah.” Dengan mengajarkan kebajikan akan kesehatan dan kesadaran terhadap kuman, kampanye ini menanamkan merek perusahaan ke dalam pikiran anak-anak dan orang tua mereka (Jonathan Mantle; Esensi Erlangga Group; 2008).

Sebelumnya Danone sudah hadir di NTT dengan iklan Aqua dan pesannya dalam iklan tersebut adalah membantu pengadaan pipa air bersih agar memudahkan akses air bersih bagi masyarakat, sebuah taq line yang melekat kuat pada masyarakat yakni “sekarang sumber air su dekat”, iklan ini mampu membuat semua orang mengenangnya bahkan tak cukup daerahnya yang dikenang tetapi warga NTT yang bermukim di Jawa dan pulau di luar NTT sering mendapatkan sapaan cukup dengan taq line “sumber air su dekat”. Danone adalah perusahaan asing yang memiliki sejumlah produk makanan dan minuman yang juga memiliki cabang di Indonesia, sedangkan Danone memiliki kantor berpusat di Perancis.

Logika pasar sederhana yang terbangun, setelah sudah tersedia air seperti yang diiklankan Danone melalui produk Aqua, maka manusia butuh sabun untuk mandi dan menucuci tangan sebagaimana yang diiklankan oleh Unilever melalui produk Lifebuoy, tentunya setelah iklan Lifebuoy maka ada kemungkinan ada CSR-Project yang dihadirkan melalui iklan produk lain seperti closet untuk kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Pola ini akan berkelanjutan dan dapat dilakukan oleh berbagai perusahaan dengan melihat isu yang bisa di jual dan memiliki keterkaitan dengan isu sebelumnya, tema besarnya adalah “kekurangan atau kemiskinan” sehingga dengan alasan CSR-Project yang diharuskan oleh pemerintah bagi seluruh perusahaan yang di atur dalam Peraturan Pemerintah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pasal 74 ayat (4) UU No. 40 Tahun 2007 tentang  Perseroan Terbatas.

Perusahaan selalu memiliki orientasi yakni meraup keuntungan, walaupun ada keharusan oleh pemerintah untuk menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya tetapi mereka selalu mempertimbangkan kompensasi keuntungan ini. Sebagian warga NTT tentunya senang karena mendapatkan bantuan kemanusiaan bahkan senang karena mendapatkan kesempatan untuk membintangi iklan tersebut. Tetapi efek lain dari iklan ini adalah tetap berharap meraup keuntungan yang sangat besar dari iklan ini sebagaimana telah diungkapkan pada alinea sebelumnya yang diungkapkan oleh Jonathan Mantle bahwa “Kampanye Tangan Bersih” bertujuan untuk menanamkan merek perusahaan ke dalam pikiran anak-anak dan orang tua. Topik kampanye Unilever ini melihat NTT dengan kondisi daerah yang sudah di iklankan oleh Danone melalui produk Aqua menjadi obyek yang menarik untuk dilanjutkan oleh Unilever.

Persoalan yang telah diutarakan di atas menghadirkan pertanyaan besar, di mana  posisi Pemerintah Daerah dalam iklan Lifebuoy ini? apakah pemerintah daerah tidak mengetahui akan proses pembuatan iklan ini ataukah ada Perjanjian kerjasama yang dilakukan antara Pihak III (Unilever, Danone) yang dilakukan dengan pemerintah daerah. Jika pemerintah daerah turut serta dalam proses iklan Lifebboy ini maka tentunya ada klausul-klausul yang disepakati dalam perjanjian kerjasama ini. Sehingga ada hitung-hitungan keuntungan yang harus di “share” dengan masyarakat NTT. Jangan hanya karena merasa ada keberuntungan ibarat “durian runtuh” sesuatu yang tidak diharapkan tetapi memberikan keuntungan maka dibiarkan saja pihak III menjalankan project ini tanpa ada kontrol atau sepengetahuan Pemda.


Pemerintah Daerah Seharusnya Wasit Tetapi Berperan Sebagai Penonton

Pemda sangat diharapkan turut serta memiliki peran kontrol tentang kehadiran pihak III, karena dalam iklan tersebut menayangkan keberadaan sebuah daerah dengan melibatkan peta geografis sebuah wilayah secara jelas kepada publik luar, serta melibatkan aparat pemerintah desa iklan Aqua, anak-anak sekolah dalam iklan Lifebuoy. Mengapa Pemda sangat diharapkan peran sertanya karena hal ini dikarenakan peliputan ini berkaitan dengan pembuatan iklan yang memiliki orientasi bisnis yakni keuntungan. Berbeda dengan peliputan demi kebutuhan pers sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah daerah tidak perlu melakukan ijin atau kerjasam sebelumnya.

Kemungkinan kerjasama dengan Pemda apabila dilakukan antara Pihak III (Aqua dan Lifebuoy) tentu ada hitung-hitungan yang perlu diketahui oleh masyarakat NTT, atau dipublikasikan kepada publik terutama masyarakat NTT. Perlunya kerjasama dilakukan antara Pemda dan Pihak III ini sangat perlu mengingat CSR-Project tersebut adalah wujud dari Peraturan Pemerintah. Ketakutan terbesar adalah adanya kesepakatan di bawah tangan dengan Pemda yang dilakukan dengan hanya memberikan amplop permisi saja.


Arah Tendangan Bola Liar

Orientasi keuntungan yang dibangun oleh iklan ini tentu berdampak sangat besar, apabila ada kerjasam yang jelas dengan pihak III maka bisa dilakukan hitung-hitungan, sebelum iklan ini ditayangkan di media massa, berapa omzet yang di peroleh oleh pihak Lifebuoy-Unilever,  kemudian dibandingkan setelah sekian bulan, setelah iklan ini ditayangkan di media massa berapa keuntungan yang di peroleh produk ini.

Kondisi alam dan masyarakat yang diambil gambar kondisi wilayah dan masyarakatnya dengan moment dalam iklan tersebut sudah menjadi keuntungan yang sangat besar bagi masyarakat publik karena sudah mempengaruhi pemikiran mereka tentang NTT yang diidentikan dengan iklan Lifebuoy dengan keterbelakangan serta harapan hidup yang kritis sehingga keuntungan Lifebuoy-Unilever sudah dengan sendirinya, pada tataran ini saja sudah seharusnya masyarakat mengetahui berapa besar peran CSR-project itu bagi masayarakat NTT. Ketakutan arah Bola liar ini yakni iklan yang begitu memukau dan mempengaruhi psikologi masyarakat yang cakupannya cukup luas, bahkan terbangun stigma khusus bagi warga NTT tetapi kompensasinya hanya pada Desa Tobe semata, maka wajarlah ada kelompok masyarakat yang menolak akan konten iklan ini.

Sumber :
- Penulis Sendiri via E-mail.

Penulis bernama Yoyarib Kannutuan Mau, Mahasiswa Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia.

Lihat profil Yoyarib di jaringan :
Twitter : klik @Yoyarib
Google+ : klik +Yoyarib Mau Yarib Mau 
Youtube : klik yoyarib


Semoga bermanfaat dan terima kasih.

01 November 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013



Peta ini khusus untuk Pelamar Umum/Honorer Kategori II untuk mengikuti seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013, karena dimungkinkan banyak tidak tahu di mana posisi lokasi atau tempat ujian yang bersangkutan sekali pun tahu nama lokasi tempat ujiannya.

Untuk mendapatkan petanya, saudara/i dapat mendownload gambar di atas dengan cara meng-klik kanan gambar di atas, lalu klik kiri mouse tulisan "Buka Tautan Tab Baru" (Open Link in A New Tab), kemudian klik  "Simpan Gambar Sebagai..." (Save Image As), dan gambar akan tersimpan. Disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Alternatif lain, saudara/i dapat mengunduhnya/mendownloadnya dalam bentuk format PDF, klik tautan/link di bawah ini :

Sama dengan di atas, disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Catatan lain :
1. Ujian dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Nopember 2013,
2. Jam Ujian telah diubah, sehingga jam ujian dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB,
3. Pakaian Rapi : untuk wanita memakai kemeja dan rok di bawah lutut; untuk pria memakai kemeja dan celana tissue, keeper, dan sejenisnya.
4. Membawa pensil 2B, pengahpus Steadlear, dan papa promika (papan alas tulis berklip).

Mohon maaf, hanya itu yang bisa saya sampaikan.

Sumber gambar dan Info dari Panitia Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013. Gambar dibuat oleh Zakkeus Hutabarat, ST (klik profil facebooknya).

Terima kasih.

28 May 2013

Sekilas tentang Wartawan (Pers atau Jurnalistik) dan Kode Etik Wartawan


Wartawan atau jurnalis (pers) adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.


Istilah jurnalis

Istilah jurnalis dan wartawan di Indonesia
Istilah jurnalis baru muncul di Indonesia setelah masuknya pengaruh ilmu komunikasi yang cenderung berkiblat ke Amerika Serikat. Istilah ini kemudian berimbas pada penamaan seputar posisi-posisi kewartawanan. Misalnya, "redaktur" menjadi "editor."

Pada saat Aliansi Jurnalis Independen berdiri (7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat, melalui penandatangan suatu deklarasi yang disebut "Deklarasi Sirnagalih"), terjadi kesadaran tentang istilah jurnalis ini. Menurut aliansi ini, jurnalis adalah profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan isi media massa. Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial. Akan tetapi pada kenyataan referensi penggunaannya, istilah jurnalis lebih mengacu pada definisi wartawan.

Sementara itu wartawan, dalam pendefinisian Persatuan Wartawan Indonesia, hubungannya dengan kegiatan tulis menulis yang di antaranya mencari data (riset, liputan, verifikasi) untuk melengkapi laporannya. Wartawan dituntut untuk objektif, hal ini berbeda dengan penulis kolom yang bisa mengemukakan subjektivitasnya.



Asal dan ruang lingkup istilah jurnalis

Dalam awal abad ke-19, jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal, seperti Charles Dickens pada awal kariernya. Dalam abad terakhir ini artinya telah menjadi seorang penulis untuk koran dan juga majalah.

Banyak orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini tidak benar karena dia tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis, penulis utama, fotografer, dan desain editorial.

Tanpa memandang jenis media, istilah jurnalis membawa konotasi atau harapan profesionalitas dalam membuat laporan, dengan pertimbangan kebenaran dan etika.

Tugas Wartawan
Dalam buku Blur: How to Know What’s True in the Age of Information Overload karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, tugas wartawan antara lain :
  1. authenticator yakni konsumen memerlukan wartawan yang bisa memeriksa keautentikan suatu informasi;
  2. sense maker yakni menerangkan apakah informasi itu masuk akal atau tidak;
  3. investigator yakni wartawan harus terus mengawasi kekuasaan dan membongkar kejahatan;
  4. witness bearer yakni kejadian-kejadian tertentu harus diteliti dan dipantau kembali dan dapat bekerja sama dengan reporter warga;
  5. empowerer yakni saling melakukan pemberdayaan antara wartawan dan warga untuk menghasilkan dialog yang terus-menerus pada keduanya;
  6. smart aggregator yakni wartawan cerdas harus berbagi sumber berita yang bisa diandalkan, laporan-laporan yang mencerahkan, bukan hanya karya wartawan itu sendiri;
  7. forum organizer yakni organisasi berita, baik lama dan baru, dapat berfungsi sebagai alun-alun di mana warga bisa memantau suara dari semua pihak, tak hanya kelompok mereka sendiri;
  8. role model yakni tak hanya bagaimana karya dan bagaimana cara wartawan menghasilkan karya tersebut, namun juga tingkah laku wartawan masuk dalam ranah publik untuk dijadikan contoh.

Aturan dan Peraturan (Dasar Hukum)

Aturan Peraturan yang mengatur (Dasar Hukum) tentang Wartawan (Pers, Jurnalis) :
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers;
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman;
  • Peraturan Pemerintah Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1967 tentang Dewan Pers.


Kode etik

Dalam kode etik jurnalistik, dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
  1. bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
  2. menempuh cara-cara yang profesional,
  3. menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
  4. tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  5. tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
  6. tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
  7. memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
  8. tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
  9. menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
  10. segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
  11. melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Kode Etik Jurnalistik PWI
KEJ pertama kali dikeluarkan dikeluarkan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). KEJ itu antara lain menetapkan :
  1. Berita diperoleh dengan cara yang jujur;
  2. Meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkan (check and recheck);
  3. Sebisanya membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opinion);
  4. Menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang tidak mau disebut namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan tidak boleh memberi tahu di mana ia mendapat beritanya jika orang yang memberikannya memintanya untuk merahasiakannya;
  5. Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara off the record (for your eyes only);
  6. Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari suatu surat kabar atau penerbitan, untuk kesetiakawanan profesi.

Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)

Ketika Indonesia memasuki era reformasi dengan berakhirnya rezim OrdeBaru, organisasi wartawan yang tadinya “tunggal”, yakni hanya PWI, menjadi banyak. Maka, KEJ pun hanya “berlaku” bagi wartawan yang menjadi anggota PWI.

Namun demikian, organisasi wartawan yang muncul selain PWI pun memandang penting adanya Kode Etik Wartawan. Pada 6 Agustus 1999, sebanyak 24 dari 26 organisasi wartawan berkumpul di Bandung dan menandatangani  Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI). Sebagian besar isinya mirip dengan KEJ PWI.


KEWI berintikan tujuh hal sebagai berikut:
  1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar;
  2. Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi;
  3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat;
  4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila;
  5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi;
  6. Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan;
  7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.

KEWI kemudian ditetapkan sebagai Kode Etik yang berlaku bagi seluruh wartawan Indonesia. Penetapan dilakukan Dewan Pers sebagaimana diamanatkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers melalui SK Dewan Pers No. 1SK-DP2000 tanggal 20 Juni 2000.

Penetapan Kode Etik itu guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-hak masyarakat. Kode Etik harus menjadi landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan. Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut sepenuhnya diserahkan kepada jajaran pers dan dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk untuk itu.


Referensi :

Terima Kasih!

Sekilas tentang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Illustrasi : Logo LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan atau pun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP, bahasa Inggris: non-governmental organization; NGO).

Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat dilihat dengan ciri sebagai berikut :
  1. Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara;
  2. Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (nirlaba);
  3. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi profesi.

Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di indonesia berbentuk yayasan.

Jenis dan kategori LSM
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non pemerintah yang ada dapat di kategorikan sebagai berikut :
  • Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop lain.
  • Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatanya.
  • Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi, dll.
  • Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah

Sebuah laporan PBB tahun 1995 mengenai pemerintahan global memperkirakan ada sekitar 29.000 ONP internasional. Jumlah di tingkat nasional jauh lebih tinggi: Amerika Serikat memiliki kira-kira 2 juta ONP, kebanyakan dibentuk dalam 30 tahun terakhir. Russia memiliki 65.000 ONP. Lusinan dibentuk per harinya. Di Kenya, sekitar 240 NGO dibentuk setiap tahunnya.


Dasar Hukum LSM

Lembaga swadaya masyarakat secara hukum dapat didirikan dalam dua bentuk:
  • Organisasi Massa, yakni berdasarkan Pasal 1663-1664 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP Perdata), serta UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan ("UU Ormas").
  • Badan Hukum, yakni berdasarkan Staatsblad 1870 No. 64, serta UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004 ("UU Yayasan").

Dasar Hukum lainnya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah Dengan Organisasi Kemasyarakatan Dan Lembaga Nirlaba Lainnya Dalam Bidang Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri.


Tugas Pokok dan Fungsi LSM

Tugas Pokok LSM :
  • sebagai wadah yang menampung, memproses, mengelola dan ataumelaksanakan semua bentuk aspirasi masyarakat dalam bidang pembangunan;
  • menumbuh kembangkan jiwa dan semangat serta memberdayakan masyarakat dalam pembangunan;
  • melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi serta memotivasi masyarakat secara dalam memelihara hasil pembangunan secara berkesinambungan;
  • turut serta menciptakan suasana yang kondusif;

Fungsi LSM :
  1. wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggotanya;
  2. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha mewujudkantujuan organisasi;
  3. wadah peran serta dalam usaha mensukseskan pembangunan Nasional;
  4. sarana penyalur aspirasi anggota dan atau masyarakat dan sebagai saranakomunikasi sosial timbal balik antara anggota dan atau antara organisasikemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, badanpermusyawaratan perwakilan rakyat dan pemerintah.

Salah satu syarat utama berdirinya LSM harus memilik izin penyelenggaraan dari pemerintah daerah setempat, memiliki AD/ART jelas, dan memiliki program kerja/kegiatan, serta tertib administrasi, akuntabel dan transparans.

Referensi :
Terima Kasih!

25 May 2013

Penahbisan Pendeta GKPI 2013 - Biodata Pendeta GKPI Yang ditahbiskan di GKPI Resort Khusus Hutagalung

Penahbisan Pendeta GKPI 2013
Penahbisan Pendeta GKPI 2013, Sumber Foto : (klik) Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div

Penahbisan Pendeta GKPI 2013, Sumber Foto : (klik) Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div

Pendeta GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) tersebut melayani sebagai Vikar (calon pendeta) mulai tahun 2010 - 2013 di beberapa gereja GKPI di berbagai wilayah tempat pelayanan GKPI, yang ditahbiskan pada tanggal 26 Mei, Pukul 09.00 WIB, di GKPI Resort Khusus Hutagalung.

GKPI merupakan salah satu lembaga gereja yang beraliran Protestan (Lutheran) yang juga merupaka anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Berikut inilah biodata 18 (delapan belas) orang Pendeta yang ditahbiskan di GKPI Resort Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (GKPI Wilayah Silindung).


1. Pdt. Charlen David P. Napitupulu, S.Th
Pdt. Charlen David P. Napitupulu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sibulan-bulan, 09 Juni 1977
Status Menikah (Istri : R. br. Siburian)
Orang tua Ayah : St. M. Napitupulu (+)

Ibu : M. br. Parapat
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2006
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Cikampak
GKPI Resort Medan Barat
Seluler 081 370 440 729


2. Pdt. Demak Siregar, S.Th
Pdt. Demak Siregar, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Onan Hasang, 04 Agustus 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Siregar

Ibu : R. br. Simorangkir
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Duri
GKPI Resort Maruli-Padangsidimpuan
GKPI Resort Khusus Kisaran
Seluler 081 265 509 967


3. Pdt. Hajopan Saut Malito Manik, M.Th
Pdt. Hajopan Saut Malito Manik, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Muara Bungo, 31 Juli 1983
Status Lajang
Orang tua Ayah : Sumurung Manik, S.Pd

Ibu : M. Ritonga
Pekerjaan Orang Tua PNS; Ibu Rumah Tangga
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAK Marturia Yogyakarta - 2006
S.2 Teologia  STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Rawang
GKPI Resort Khusus Kabanjahe
GKPI Resort Khusus Tebing Tinggi I
Seluler 085 228 667 228


4. Pdt. Helmy Thontji Seipattiratu, S.Th

Pdt. Helmy Thontji Seipattiratu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Ambon, 29 Pebruari 1976
Status Menikah (Istri : Pdt. Nurhayati, S.Th)
Orang tua Ibu : Hetty Seipattiratu
Pekerjaan Orang Tua Swasta
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Cipanas Cianjur, Jawa Barat
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Bandung Barat
GKPI Resort Lintang Bukit Barisan
GKPI Resort Merangin
Seluler 081 214 348 242


5. Pdt. Henry Naibaho, S.Th
Pdt. Henry Naibaho, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sidikalang, 28 Pebruari 1982
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Naibaho

Ibu : P. br. Manik (+)
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Sidorame
GKPI Resort Pangururan
GKPI Resort Khusus Kabanjahe
Seluler 081 397 579 182


6. Pdt. Ida Rosari Siagiaan, S.Th
Pdt. Ida Rosari Siagiaan, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Aek Kanopan, 3 Juli 1986
Status Lajang
Orang tua Ayah : H. Siagian

Ibu : D. br. Nababan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Wilayah Deli Serdang
Yapentra GKPI
GKPI Resort Khusus Bandung Barat
Seluler 085 352 909 829


7. Pdt. Jhon Piter Batubara, S.Th
Pdt. Jhon Piter Batubara, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Gonting Salak, 24 Juni 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. B. Batubara

Ibu : S. br. Pasaribu
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Hutagalung
GKPI Resort Khusus Perumnas Helvetia
GKPI Resort Tebing Tinggi II
Seluler 081 263 886 626


8. Pdt. Jhon Samuel Petra Tambunan, S.Th
Pdt. Jhon Samuel Petra Tambunan, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pakpahan, 8 Nopember 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Tambunan

Ibu : P. L. br. Sipahutar, S.Pd
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT HKBP Pematangsiantar - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Tebing
GKPI Resort Rantauprapat
GKPI Resort Khusus Tarutung Kota
Seluler 081 376 375 752


9. Pdt. Lena Christina Simbolon, M.Th
Pdt. Lena Christina Simbolon, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pabatu, 7 Desember 1982
Status Menikah (Suami : Mangapul Tambunan, SP)
Orang tua Ayah : R. Simbolon
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan BUMN
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Intheos Surakarta - 2005
S.2 Teologia HKBP Pematangsiantar - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Cikampak
GKPI Resort Khusus Kisaran
GKPI Resort Bagan Batu
Seluler 081 362 353 451


10. Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div
Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div
Tempat/Tgl. Lahir Lontung, 19 September 1975
Status Menikah (Istri : Roganda br Situmorang)
Orang tua Ayah : S. Manik

Ibu : P. br. Situmorang
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia Universitas Baptis Surabaya - 2004
S.2 Divinitas STT Cipanas Cianjur - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Pekanbaru
GKPI Resort Padang Bulan I
GKPI Jemaat Teluk Dalam, Nias Selatan - Resort Nauli Sibolga
Seluler 085 371 764 723


11. Pdt. Maringan Hutagalung, S.Th
Pdt. Maringan Hutagalung, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Hutagalung, 9 Desember 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : Wilson Hutagalung

Ibu : L. br. Aritonang
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar P. A. MAMRE GKPI, Pematangsiantar
GKPI Resort Batubara
GKPI Salak, Kab. Dairi - Resort Sidikalang I
Seluler 081 396 408 804


12. Pdt. Marulitua Hiras Marganda Hutagalung, S.Si
Pdt. Marulitua Hiras Marganda Hutagalung, S.Si
Tempat/Tgl. Lahir Kisaran, 31 Maret 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Hutagalung (+)

Ibu : R. br. Siburian
Pekerjaan Orang Tua Guru SD
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Perumnas Helvetia - Medan
GKPI Resort Khusus Tebing Tinggi
GKPI Resort Cikampak
Seluler 082 165 842 248


13. Pdt. Renold Gultom, S.Th
Pdt. Renold Gultom, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pansurbatu, 13 Januari 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : H. Gultom

Ibu : N. br. Panjaitan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Kabanjahe
GKPI Teluk Dalam, Nias Selatan - Resort Sibolga Nauli
GKPI Resort Indrapura
Seluler 082 369 521 026


14. Pdt. Rianto Protes Pasaribu, M.Th
Pdt. Rianto Protes Pasaribu, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Hutaraja, 26 Agustus 1978
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. J. Pasaribu

Ibu : R. br. Nababan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAKPN Tarutung - 2004
S.2 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2010
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Jln. Medan Lubuk Pakam
GKPI Resort Pekanbaru
GKPI Resort Maruli Padangsidempuan
Seluler 081 375 990 648


15. Pdt. Sanny Samosir, S.Th
Pdt. Sanny Samosir, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Partangga, 12 Agustus 1967
Status Menikah
Orang tua Ayah : M. Samosir (+)
Pekerjaan Orang Tua -
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Jemaat Ujung Tanjung - Resort Dumai
GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Batubara
Seluler 081 362 100 654


16. Pdt. Supran Sabam Parningotan Napitupulu, S.Th
Pdt. Supran Sabam Parningotan Napitupulu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sidikalang, 25 Desember 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. H. Napitupulu

Ibu : E. br. Aritonang
Pekerjaan Orang Tua Wiraswasta; Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Padang Bulan
GKPI Resort Khusus Sidikalang Kota
GKPI Resort (Persiapan) Lintas Timur
Seluler 081 268 478 239
087 799 072 146


17. Pdt. Turgas Sipahutar, M.Th
Pdt. Turgas Sipahutar, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Tarutung, 02 Desember 1971
Status Menikah (Istri : S. br. Turnip)
Orang tua Ayah : St. P. Sipahutar

Ibu : H. br. Hutagalung
Pekerjaan Orang Tua PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAKPN Tarutung - 2005
S.2 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2010
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Padang Sidempuan
GKPI Resort Tebing Tinggi II
GKPI Resort  Indrapura
GKPI Resort Padang Bulan I Medan
Seluler 081 361 706 799


18. Pdt. Zendrato Simanullang, S.Pd, S.Th
Pdt. Zendrato Simanullang, S.Pd, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Habeahan, 28 Nopember 1978
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. T.S. Simanullang

Ibu : Rasmi br. Saragih
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Pendidikan Universitas Negeri Medan - 2002
S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Rantauprapat
GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Pangururan
Seluler 081 361 065 913


Demikianlah biodata para Pendeta yang ditahbiskan di GKPI Resort Hutagalung, mohon maaf kepada Pengurus Pusat GKPI karena data-data para pendeta yang ditahbiskan telah saya publikasikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu, dan juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam artikel ini. Semoga para pendeta tersebut menjadi pelayan yang dikehendaki Tuhan dan GKPI jaya selalu. Amin.

Sumber data dari salah satu Pendeta GKPI : Pdt. Rob Siregar, S.Th (Klik Profil Facebooknya)
Pdt. Rob Siregar, S.Th

Terima kasih.

Pengunjung

Flag Counter