Showing posts with label BMH. Show all posts
Showing posts with label BMH. Show all posts

02 April 2019

B. Marada Hutagalung Dalam Berita Kabupaten Sintang Tahun 2015

Logo Kabupaten Sintang


Kabupaten Sintang adalah salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Kalimantan Barat.

B. Marada Hutagalung adalah nama penulis blog ini yang telah masuk berita di situs Pemerintah Kabupaten Sintang (sintang.go.id), situs berita Sintang Post (sintangpost.com) dan situs berita Lintas Kapuas (lintaskapuas.com).

Beritanya sudah lama dan baru diketahui di tahun 2019 ini, dan itu tidak sengaja ditemukan oleh penulis blog ini. Meski beritanya bukan khusus untuk memberitakan nama penulis blog ini namun penulis blog sudah merasa senang akan hal itu.

Beritanya memang khusus untuk menginformasikan tentang Lomba Paduan Suara Mars Korpri, yang berketepatan tim panitia memilih lagu mars korpri yang diaransemen oleh B. Marada Hutagalung.

Nama penulis blog ada tertulis pada alinea terakhir, untuk selanjutnya bisa kita lihat isi situsnya di bawah ini.

1. http://www.sintang.go.id/news/index/1026

2. https://sintangpost.com/read/1134/pemkab-gelar-lomba-paduan-suara-mars-korpri.html

3. http://www.lintaskapuas.com/tim-paduan-suara-sekda-sabet-juara-mars-korpri

Terima kasih.

06 January 2017

Korpri Story: Saya Bangga Menjadi ASN Anggota Korpri


APARATUR Sipil Negara (ASN) boleh jadi dibenci orang namun sekaligus juga dirindukan. Dibenci karena penghasilannya tidak seberapa dibanding penghasilan perusahaan-perusahaan besar tertentu, namun dirindukan karena setelah pensiun tetap digaji meski sedikit. Itulah asumsi beberapa orang baik dari anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) maupun bukan anggota KORPRI.

Bila dilihat dari kacamata anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka asumsi di atas bisa dibenarkan. Sebab APBD dan PAD tadi memengaruhi penghasilan tambahan ASN.

APBD di setiap daerah tidak sama. Oleh karena itu anggaran untuk belanja pegawai pun harus disesuaikan termasuk untuk penghasilan tambahan pegawai seperti uang lauk pauk, uang kesejahteraan, insentif, tunjangan tambahan penghasilan, insentif, dan lainnya.

Apabila dibandingkan lagi dengan APBD DKI Jakarta dan keuangan Lembaga Pemerintahan Pusat tentu jauh berbeda dengan APBD di daerah-daerah, termasuk anggaran untuk belanja pegawai dan penghasilan tambahannya.

Sebenarnya gaji ASN berdasarkan pangkat, masa kerjanya sama semua, semisal ASN Fungsional Umum, golongan III/a dengan masa kerja 5 tahun, gajinya sama baik di daerah maupun di pusat dan itu sudah ada aturannya. Namun di penghasilan tambahan ASN barulah berbeda di setiap daerah, apalagi bila dibandingkan dengan lembaga pemerintahan pusat.

Itu sebabnya ASN berpangkat rendah di DKI Jakarta bisa lebih besar/tinggi penghasilannya dari pada ASN yang berpangkat tinggi di beberapa daerah yang rendah PAD-nya.

Lalu apakah semua ASN bangga menjadi ASN? Tergantung keadaan, bisa bangga atau juga tidak. Atau kebanggaannya memiliki tempo, yakni kadang bangga namun kadang tidak, lalu kembali bangga. Ada beberapa orang bangga menjadi ASN karena:
- bisa menjadi abdi negara;
- bisa melayani negara dan masyarakat dengan ikhlas;
- memiliki kesempatan untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi;
- memiliki kesempatan untuk meningkatkan SDM demi kinerja yang baik;
- mendapat wawasan/pengetahuan baru;
- memiliki kesempatan untuk menjalankan tugas negara;
- dll.

Secara teori para ASN akan lebih banyak menyampaikan rasa bangganya dari sisi positif. Namun pada kenyataannya tidak semua demikian. Mereka yang tidak memiliki jiwa pelayanan yang ikhlas akan lebih cenderung jenuh mengerjakan tugasnya bila tidak ada materi pendukung seperti uang.

Itu merupakan hal yang buruk, karena apabila para ASN tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak memiliki jiwa pelayanan, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat dan negara (sia-sia digaji negara tapi kinerjanya buruk).

Bagaimana dengan saya sendiri? Saya pernah merasa jenuh, namun bukan karena masalah penghasilan atau juga bukan karena posisi jabatan. Saya jenuh karena mengerjakan tugas yang tidak saya pahami, namun harus diselesaikan secepat mungkin, sehingga hasilnya tidak maksimal dan tugas rutin pun menjadi terbelengkalai.

Jika jauh-jauh hari tugas yang tidak saya pahami itu diberikan secepatnya kepada saya, maka kemungkinan besar saya akan punya waktu untuk mempelajarinya dan hasilnya bisa maksimal. Kejenuhan saya tidak hanya sampai di situ saja. Terkadang saya jenuh dengan rekan-rekan sekantor saya yang tidak bisa diajak bekerjasama dan berkoordinasi karena ada beberapa tugas saya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.

Meski demikian, saya bangga menjadi ASN anggota Korpri karena pemerintah memberi kesempatan bagi saya untuk berkarya, berkreasi, berinovasi demi negara. Karya saya belum tentu sebaik karya orang lain, namun saya bangga karena saya mendapat kesempatan untuk berkarya, berkreasi dan berinovasi untuk negara.

Sekarang ini banyak ASN berpendidikan tinggi, pintar dan ahli, namun mereka justru tidak menggunakannya untuk melayani negara dan masyarakat, melainkan digunakan di saat ia butuh, bukan di saat negara butuh.

Kebanggaan saya tidak hanya itu saja, yakni saya bangga karena pemerintah memberikan kesempatan bagi saya untuk menambah wawasan/pengetahuan baru. Namun kebanggaan saya yang utama adalah karena saya terpilih menjadi abdi negara untuk siap melayani negara dan masyarakat.

Saya berharap supaya para ASN bangga menjadi ASN, karena terpilih menjadi abdi negara untuk siap melayani negara dan masyarakat, karena ASN adalah Pelayan Negara dan Masyarakat.

Sekian dan terima kasih.

Sumber: goo.gl/67DA5G

Oleh: B. Marada Hutagalung
Editor: @Korpriofficial

07 May 2015

Foto Saya Menjadi Bahan Artikel Blog nababan.wordpress.com



Sesuatu hal yang tak saya duga, foto kami berdua, B. Marada Hutagalung dan Fendiv Lumbantobing menjadi bahan artikel di blog nababan.wordpress.com dengan judul "Nikmatnya Mandi Air Soda di Desa Parbubu Tarutung" (tanggal artikel 26 Juli 2010).

Foto itu sudah ada sebelum dibuat ke blog tersebut, mungkin admin situs tersebut tidak sempat menggunakan foto lain sehingga foto kami tersebut yang digunakan sebagai bahan artikel blognya.

Foto dalam blog tersebut ukuran pixel-nya dan kapasitasnya kecil, maka kemungkinan besar diambil dari via google, dan yang mungkin muncul pertama didapatnya ukuran kecil sehingga foto yang lainnya diabaikan.

Walau demikian, saya sangat berterima kasih kepada pemilik atau admin blog tersebut, dan semoga sukses selalu. Amin.

09 April 2014

Belajar Fotografi - Jadilah Bintang



Belajar Fotografi adalah sebuah cara bagaimana untuk mengabadikan sesuatu objek/momen tertentu agar tidak hanya sekedar gambar saja namun memiliki makna/arti yang banyak.

Kita sering kali mengabadikan sebuah objek atau momen tertentu hanya sekedar gambar saja, atau sebagai kenangan atau gaya saja. Malah tidak memikirkan apa sebenarnya makna dari hasil jepretan kamera kita tersebut.

Jika kita ingin memiliki foto yang bermakna tidaklah harus menggunakan kamera yang super canggih. Cukup dengan menggunakan kamera seluler sudah bisa belajar menjadi fotografer pemula. Bagaimana pula dengan kita yang menggunakan kamera seluler hanya berkemampuna VGA, yang hasilnya kelihatan tidak bagus? Tidak perlu berkecil hati, asal bisa memahami sudut pencahayaan maka hasilnya bisa bagus walau tak maksimal, namun memiliki arti tersendiri.

Cobalah mengabadikan sebuah objek/momen tertentu dengan melihat/memahami sisi-sisi lainnya, seperti latar belakang, sudut kiri/kanan dan posisi kita di saat mengabadikan sebuah gambar, serta apa maksud dan tujuan kita mengabadikan gambar tersebut, baik direncanakan mau pun tidak direncanakan.

Perlu kita ketahui bahwa fotografer berbeda dengan foto editor, yakni fotografer adalah orang yang mengabadikan objek/momen tertentu dengan kamera, sedangkan foto editor adalah orang yang memodifikasi foto yang sudah diabadikan; fotografer bisa saja menjadi foto editor atau bisa saja tidak, demikian sebaliknya foto editor.

Di bawah ini ada beberapa contoh hasil kamera yang menggunakan kamera seluler merk Nokia X2-00 dengan kamera berkapasitas 5 Megapiksel, namun di saat saya mengabadikannya saya mengatur ukurannya menjadi 3,2 Megapiksel. Namun hasil fotonya saya edit ulang, dibuat dalam format PNG dan aslinya saya simpan.





Semua foto di atas bertema "Jadilah Bintang", namun memiliki arti tersendiri dan masing-masing berbeda arti. Bagus atau tidaknya gambar di atas adalah penilaian dari saudara/i.



Terima kasih.

12 March 2014

Saya Cinta Musik

B.M.H.

Saya cinta musik tapi bukan berarti saya bisa menguasai semua musik dan jenisnya, setidaknya minimal tahu tentang musik.

Siapa saya? Saya adalah B. Marada Hutagalung (B.M.H) asli orang Tarutung (mulai lahir, sekolah/kuliah sampai kerja semuanya di Tarutung), tentu bila saya terkenal tentu saudara/i mengenal saya, tapi saya tidak merasa terkenal dan mungkin saudara/i belum mengenal saya.

Kata orang saya itu musisi terkenal. Masa? Dan sudah banyak lagu-lagu saya yang terkenal, tapi itu kata orang. Menurut orang bahwa salah satu lagu saya yang terkenal adalah...! Apa ya? Menurutku lagu-lagu yang saya tulis tidak terkenal, sebab satu pun lagu saya tak ada yang berlabel resmi, hanya label B.M.H, itu pun atas inisaitif saya. Walau begitu semua lagu yang saya tulis, aransemen saya curahkan di blog saya di http://maradagv.blogspot.com.

Orang berpikir bahwa saya adalah penulis lagu yang terkenal dan kaya tapi tidaklah demikian. Andai terkenal saya akan hidup berkelimpahan, namun saya sudah sangat bersyukur dengan apa yang ada pada saya. Kata orang saya ganteng. Siapa orangnya? Saya rasa saya tidak ganteng, tapi lumyayanlah. Ah, juga tidak lumayan.

Di samping saya cinta musik, saya juga suka sastra, itulah sebabnya saya sering menulis puisi dan saya curahkan di blog puisi saya yakni di http://mgv107.blogspot.com, tapi saya juga suka menulis hal-hal lain, bisa dilihat di http://maradahtgalung.blogspot.com. Tapi saya juga suka komputer dan internet.

Jujur, meski pun saya cinta musik, sastra, dan komputer tapi saya belum bisa dikatakan mahir di bidang hal tersebut. Dan semuanya saya pelajari secara otodidak atau belajar sendiri/belajar dari orang yang berbengalaman, tidak kursus (hanya kursus komputer/bahasa Inggris tapi tidak tamat).

Mengenai pekerjaan, sebenarnya saya suka bekerja sesuai dengan hobbi/bakat/talenta saya, tapi Tuhan malah memberikan saya bekerja menjadi PNS di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Saya punya istri namanya Kartini Elisabet Samosir (Pakpahan), saya tidak tahu pendapat orang tapi menurut saya bahwa istri saya cantik dan baik (ehem-ehem, kurasa telinganya naik). Dia orang Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu. Banyak orang mengira kalau dia saya dapat dari teman satu kuliah saya, tapi ternyata tidak. Dia lulusan FKIP Universitas HKBP Nommensen (jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dan sedangkan saya lulusan dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung (jurusan Teologia). Jadi saya memiliki gelar S.Th dan juga mendapatkan gelar Pendeta (Pdt.) tapi sangat jarang saya pakai gelar tersebut, hanya digunakan pada waktu tertentu saja, itu pun kalau terpaksa. Meski pun saya lulusan dari Perguruan Agama Kristen, tapi saya tidak pernah membahas tentang agama saya kepada saudara/i yang beragama lain dan juga saya tidak mau berdebat kepada saudara/i yang berbeda agama dengan saya mengingat bahwa saya adalah orang Indonesia yang berazaskan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.

Siapa saya? Bisa dilihat sendiri secara langsung. Tapi kurasa tak ada orang yang bertanya/berpendapat tentang saya. Mungkin saudara/i berpikir bahwa saya orang aneh atau gila karena membuat tulisan.

Mohon maaf atas tulisan saya ini, hanya ingin menulis saja dari pada kosong blog saya.

Salam Sejahtera dan Salam Musik.

10 January 2014

Wedding Anniversary


Ulang Tahun Pernikahan B. Marada Hutagalung dan Kartini Elisabet Samosir, 10 Januari 2013 – 10 Januari 2014.

Tuhan memberkati rumah tangga ini, sampai selamanya dan menjadi keluarga yang teladan dan penuh berkat. Amin.

16 February 2010

Cara Saya Membuat Sebuah Lagu

Sedikit atau banyak mungkin saudara/i sudah tahu bahwa saya suka buat lagu (apa saja). Namun perlu dijelaskan banyak persepsi bagaimana seseorang itu membuat sebuah lagu, manakah yang pertama? Syair atau nadanya, atau notasi, atau instrumennya? Sebenarnya itu semua tergantung orangnya dan juga situasinya.


Jujur saja, saya bukanlah seorang Musikolog (belajar pendidikan/pengetahuan musik secara formal), hanya musisi biasa saja yang telah mempelajari musik secara otodidak. Namun saya tidak malu bertanya. Untuk mempelajari musik saya belajar teori dan praktek. Dalam musik yang paling saya kuasai adalah menciptakan dan mengaransemen lagu. Soal alat musik hanyak sedikit saja saya kuasai seperti gitar, organ/piano, dll. Saya bisa baca not balok, namun untuk memainkannya dengan alat musik masih agak kesulitan. Terkadang saya aransemen sendiri lagu tersebut bila memainkan sebuah lagu dengan gitar dan organ/piano tanpa menghilang notasi Soprannya (suara satu). Yang penting lagu tersebut dimainkan dengan suara yang harmonis. Maklumlah, bukan memainkan alat musik kelebihan saya. Alat musik hanyak membantu saya untuk membuat lagu.


Dalam membuat sebuah lagu banyak cara yang saya lakukan, namun tidak berpatok pada satu tahapan saja asal syarat-syarat di atas telah dikuasai :
  1. Harus mengenal unsur-unsur dasar musik yakni : melodi, irama dan harmoni;
  2. Harus benar-benar mengenal notasi (Angka/Balok);
  3. Harus benar-benar memiliki penjiwaan musik (tidak hanya nyanyi saja);
  4. Harus tahu memakai garpu tala;
  5. Harus tahu memaikan alat musik, minimal bisa memainkan salah satu alat musik yang bisa digunakan untuk memainkan sebuah lagu sesuai dengan notasinya (angka/balok);

Banyak orang sepele terhadap lagu yang diciptakannya. "Ah...gampang koq bikin lagu tanpa not." Memang benar, tinggal rekam dengan sebuah kaset VHS, CD/VCD/DVD, dll. Akan tetapi bisa saja rekaman kita itu rusak. Dan bisa saja kita lupa dengan nadanya apabila lama tidak dinyanikan.

Satu hal lagi, perlu dicatat. Notasi itu sangat penting untuk menunjukkan keaslian suatu lagu. Kenapa? Karena bisa jadi lagu yang satu itu banyak versinya dan memiliki banyak variasinya sehingga tidak sesuai lg dengan aslinya. Pengaruh versi-versi perubahan sebuah lagu sangat besar. Oleh karena itu mari kita buat notasinya agar lagu itu tidak hilang keasliannya meski versi-versinya semakin banyak digubah orang lain. Maka orang-orang pun tahu dari mana asa usul lagu tersebut.

Saya pernah membuat sebuah lagu tanpa membuat notasinya, dan memang gampang. Bahkan saya rekam. Namun, tetap saja saya kesulitan untuk menyanyikan ulang lagu tersebut karena sudah lupa nadanya apalagi rekamannya rusak.


Bagaimanakah Cara Saya membuat sebuah Lagu? Banyak cara saya, namun syarat-syarat di atas sebagai aturan mainnya. Tidak asal membuat lagu.


Pada tahun 1999 (antara lulus SMA dan masuk Kuliah), saya sudah mulai membuat sebuah lagu namun saya belum yakin bahwa lagu itu layak untuk dinyanyikan. Dan ternyata benar, setelah saya menguasai syarat-syarat di atas barulah tahu bahwa lagu yang saya buat itu masih banyak kekurangannya.


Cara saya membuat lagu itu tidak terikat pada tahap-tahap yang ditentukan dan tidak punya patokan, caranya :
  1. Terkadang saya membuat lagu diawali dari membuat syair lalu dilanjutkan dengan membuat notasinya;
  2. Terkadang saya membuat lagu diawali dari membuat notasi lalu dilanjutkan dengan membuat syairnya;
  3. Terkadang saya membuat lagu diawali dengan membuat nada saja dengan suara saya (atau bantuan alat musik), baru dilanjutkan dengan membuat syairnya, kemudian membuat notasinya;
  4. Terkadang saya membuat lagu diawali dengan membuat nada saja dengan suara saya (atau bantuan alat musik), baru dilanjutkan dengan membuat notasinya, kemudian membuat syairnya.

Dalam hal membuat sebuah lagu, kadang bisa direncanakan kadang bisa saja tidak direncanakan tergantung situasi dan kondisi. Sedikit memang saya agak unik membuat sebuah lagu, karena kadang sayang membuat lagu tidak harus direncanakan kapan dan di mana saya membuat lagu. Terkadang saya membuat lagu di rumah, atau di tempat lain.


Yang paling berkesan bagi saya adalah, saya pernah berencana membuat sebuah lagu dan sudah saya setengah partiturnya dalam sebuah kertas bekas. Tiba-tiba saya merasa bahwa lagu itu kurang enak dan tidak bagus. Akhirnya saya buang ke tempat sampah yang ada di rumah. Seketika itu juga saya keluar rumah untuk bersilahturahmi ke rumah teman saya. Sesampai di rumah teman ternyata ada sebuah gitar dan saya mainkan, malah saya menyanyikan lagu yang saya buang tadi. Tiba-tiba saya merasa lagu itu enak dinyanyikan dan bagus lagunya. Setelah sekembalinya saya ke rumah, saya langsung ke tempat sampah rumah untuk mencari partitur yang saya buang itu. Ternyanta tidak ada lagu. Langsung saya ke tempat sampah umum. Sesampai di sana, saya korek sampah-sampah tersebut demi mendapatkan selembar kertas bekas yang berisi setangah partitur lagu. Orang-orang pun melihat aku seperti pemulung saja. Dan akhirnya saya menemukannya dan langsung ke rumah. Untuk menyelesaikannya saya buatan sebuah kopi, lalu mengambil kertas baru serta gitar dan garpu tala. Selang beberapa menit kemudian akhirnya lagu dan partiturnya selesai saya ciptakan. Bila lagu tersebut selesai hati saya merasa benar-benar puas dan bahagia, sekali pun saya dalam masalah.


Terkadang bila saya membuat sebuah lagu dengan contoh judul "A", bisa saja belakang selesai. Malah lagu yang berjudul "B" yang duluan selesai. Atau bisa saja lagu judul "B, C dan D", baru lagu judul "A" selesai. Atau malah tidak jadi-jadi selesai. Tentu lagu tersebut ada kendala dalam menyelesaikannya. Bisa jadi notasinya sulit untuk membuat syairnya, atau sebaliknya. Atau kendalanya lagu tersebut ada nadanya yang susah diselesaikan atau syair tidak relevan dengan notasi (irama lagunya).


Dalam membuat sebuah lagu banyak kendala yang saya dapat. Terkadang waktu tidak mendukung, atau terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lai sebagainya. Kendala yang paling sulit adalah menuliskan lagu tersebut dalam sebuah kertas. Saya harus ekstra hati-hati menuliskannya agar tidak salah menulis notasi, syair beserta aransemennya.


Terkadang saya menulisnya dengan menggunakan komputer, namun tetap ada kendala karena belum ada aplikasi khusus untuk membuat not angka dengan komputer. Masih harus manual. Kadang saya menuliskannya dengan tangan saya sehingga kelihatan kurang bagus hasilnya. Tak apalah, yang penting selesai.


Untuk mendapat sponsor rekaman bukanlah kendala untuk membuat lagu. Saya tetap membuat lagu meski tidak ada berminat merekamnya. Namun yang justru menjadi kendala adalah kesulitan mendapatkan sponsor rekaman untuk menyebarluaskan lagu-lagu tersebut melalui produksi rekaman.


Kiranya pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi saudara/i. Bila mana saudara/i ingin berpendapat silahkan saja memberi saran dan kritik yang membangun dan positif.


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Sumber : http://maradagv.blogspot.com/2010/02/cara-saya-membuat-sebuah-lagu.html

B. Marada Hutagalung
http://maradagv.blogspot.com (Khusus lagu-lagu yang saya ciptakan/aransemen)
http://maradagv.wordpress.com
http://maradahtgalung.blogspot.com
http://facebook.com/maradagv
http://twitter.com/maradagv

17 October 2009

Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis

Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis *)
Tinjaun Spiritualitas untuk Menerapkan Kepelayanan Kristus
dan Jiwa Nasionalis terhadap Aktivis GMKI
( Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th )
Pengantar
Topik ini mungkin belum pernah kita dengar atau kita baca, namun apabila ada topik lain yang mirip dengan topik ini, itu hanya bagian tertentu saja yang sama isinya.
Sebelum kita membahas topik ini ada baiknya kita memngetahui pengertian secara singkat dari pada Aktivis Kristus yang Nasionalistis.
Kata aktivis berasal dari kata aktif, artinya dinamis atau selalu bergerak dalam berbagai kegiatan/pelayanan tertentu yang bersifat sosial. Jadi aktivis adalah orangnya yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu, pelayanan tertentu. Kata tersebut merupakan sebutan untuk anggota-anggota organisasi, atau kelompok-kelompok tertentu, seperti organisasi Partai Politik, organisasi kemahasiswaan, organisasi masyarakat atau kepemudaan, LSM, dan lain-lain. Agar lebih sederhana dan mudah dimengerti maka kata aktivis dimaknai sebagai Pengikut/Pelayan. Dikatakan demikian berarti harus menjalankan dan melaksanakan perintah dan aturan dari sesuatu hal atau objek yang diikutinya.
Sedangkan Kristus mungkin sedikit banyak kita sudah tahu. Kristus adalah nama kedua dari pada Yesus yang kita imani sebagai Tuhan kita yang telah menyelamatkan, sedang menyelamatkan dan akan menyelamatkan manusia. Yesus Kristus adalah merupakan teladan bagi manusia, dan semua perintah-Nya harus kita laksanakan dengan hati yang ikhlas di samping kita memohon berkat dan pengampunan kepada-Nya.
Bagaimana dengan pengertian Nasionalistis? Kata nasionalistis berasal dari kata nasionalis yaitu yang berhubungan dengan kebangsaan, kecintaan terhadap negara, dengan akar kata nasional, artinya kebangsaan, kenegaraan. Maka pengertian nasionilistis adalah bersifat nasionalis, berjiwa nasionalis, memiliki sifat yang nasionalis,
Maka dengan demikian pengertian Aktivis Kristus Nasionalistis adalah Pengikut/Pelayan Kristus yang berjiwa nasionalis.
Pokok Pembahasan
Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis perlu diterapkan dalam jiwa para aktivis GMKI. Sebab dalam masa kini para aktivis GMKI sudah mulai mementingkan hanya organisasi saja, malahan juga mementingkan pribadi. Itu tidak bisa kita pungkiri karena pada kenyataannya memang demikian. Perhatikan saja saudara/i kita yang pada awalnya ingin menjadi aktivis GMKI namun berubah menjadi apatis kita melihat sifat dan perbuatan dari pada aktivis GMKI yang tidak sesuai lagi dengan keteladanan Kristus. Bahkan sifat kebangsaan dari para aktivis pun sudah mulai pudar.
Apa yang menyebabkan demikian? Sebagai aktivis GMKI kemungkinan besar tidak menfilter dirinya dari berbagai pengaruh yang datang terhadap dirinya yang tidak diketahui bisa merusak jiwanya atau moralitasnya. Seperti halnya pengaruh lingkungan, perkembangan zaman, dan lain sebagainya. Di samping itu juga kurangnya pembinaan yang didapatkan oleh aktivis GMKI.
Untuk apa menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis harus diterapkan dalam jiwa aktivis GMKI? Sederhana saja jawabannya, yakni supaya para aktivis GMKI benar-benar bisa menjadi pengikut/pelayan Kristus yang teladan yang tentunya melayani semua orang tanpa memandang latar belakang suku, agama, adat, budaya, pendidikan, dan lain-lain.
Relevankah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis terhadap Tiga Medan Pelayanan GMKI (= melayani Kampus, Gereja dan Bangsa/Masyarakat)? Sangat relevan, sebab bila menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis maka :
  1. Sang aktivis GMKI akan mampu membawakan nama Kampus dengan baik sekaligus menjadi contoh teladan yang akan mempengaruhi para mahasiswa untuk berbuat hal-hal yang benar dan baik (cepat atau lambat), mampu mengikuti peraturan kampus dan juga memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap kampus dan lingkungannya;
  2. Sang aktivis GMKI akan selalu aktif dalam berbagai pelayanan gereja sesuai dengan kemampuan yang ada. Contoh : aktif di organisasi kepemudaan gereja serta aktif dalam kegiatannya; mengajar anak-anak sekolah minggu; menjadi organis/musisi gereja; pelatih paduan suara gereja; melakukan aksi pelayanan GMKI ke gereja, dan lain sebagainya. Di samping itu sang aktivis akan menjadi contoh yang baik dan benar bagi pemuda/i gereja dan juga jemaat gereja;
  3. Sang aktivis GMKI akan mampu melayani masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, adat, termasuk pendidikan, status, dan lain sebagainya. Di samping itu juga tidak melanggar peraturan yang berlaku di negaranya, di lingkungannya, dan di daerahnya. Contoh terorganisir : PP atau BPC GMKI melakukan aksi penggalangan dana yang diperuntukkan bagi korban bencana, melakukan penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat yang bekerjasama dengan lembaga/insntansi pemerintah. Contoh secara individu : tidak melanggar peraturan yang berlaku, menjadi contoh yang teladan di lingkungannya, ramah terhadap orang-orang sekitarnya, dan lain-lain sebagainya.
Apakah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis mampu menempuh Tri Panji GMKI? Tentu mampu meski tidak sesempurna mungkin, karena : Pertama, bila para aktivis GMKI mampu meniru keteladanan dan cara kepelayanan Kritus, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki iman yang tinggi; Kedua, bila para aktivis GMKI selalu belajar sepanjang hidupnya, belajar di kampus dan di luar, mengikuti perkembangan pengetahuan dan informasi yang ada dengan menfilternya yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupannya, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki ilmu yang tinggi; Ketiga, bila para aktivis GMKI taat melakukan peraturan-peraturan yang berlaku (di negaranya, di lingkungannya, di daerahnya), membantu orang lain serta menjunjung tinggi nama bangsa, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki pengabdian yang tinggi. Mungkin saudara/i sekalian pernah mendengarkan lagu Tri Panji GMKI : Tinggi imanmu, Tinggi Ilmu, dan Tinggi Pengabdianmu.
Apakah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis bisa mempelajari politik? Bisa saja, karena itu juga bagian dari hidup kita dan juga merupakan ilmu, namun kita tidak boleh berpolitik secara praktis. Kita belajar politik adalah untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana menghadapinya tanpa harus merugikan orang lain. Jika kita telah merugikan orang banyak maka kita bukanlah aktivis GMKI yang memiliki tiga medan pelayanan, dan tidak akan mampu menempuh Tri Panji GMKI. Satu hal yang terpenting, khusus anggota biasa GMKI bisa menjadi anggota Partai Politik, sedangkan Pengurus Cabang/Wilayah/Pusat tidak diperbolehkan menjadi anggota/pengurus partai politik, kecuali mengundurkan diri dari kepengurusan GMKI dan menjadi anggota biasa (hal itu diatur dalam AD/ART GMKI).
Untuk menjadi aktivis Kristus Nasionalistis syarat-syaratnya tidak banyak namun tidak gampang melaksanakannya karena harus siap menghadapi penderitaan seperti yang dialami oleh Yesus Kristus; tidak lari dari masalah (lih. Lukas 6:10; bnd. Filipus 4:13); tidak kuatir dalam hidupnya dan mencari kerajaan Allah (Matius 6:25-34); harus bisa menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16); mengasihi sesama dan juga musuh (Matius 5:43-44; Lukas 6:27-36); menguduskan diri karena diri kita adalah bait Allah (I Korintus 3:16-17), dan lain-lain.
Syarat-syarat tersebut antara lain :
- Taat kepada Tuhan Yesus Kristus, UUD RI Tahun 1945, Peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku, AD/ART GMKI, peraturan Kampus;
- Siap menghadapi penderitaan yang datang dan tidak lari dari masalah;
- Bersedia melayani gereja, kampus dan masyarakat/negara;
- Kritis tapi membangun dan tidak merusak;
- Memiliki bakat apa saja yang bisa digunakan untuk melayani gereja, kampus dan masyarakat/negara;
- Memiliki berbagai pengetahuan dan ilmu yang tidak hanya didapatkan dari kampus atau dari orang tua, yang bisa digunakan untuk hidupnya dan untuk orang lain;
- Bepikir jauh ke depan (optimis) dan juga berikir inovatif serta kreatif;
- Memiliki jiwa persaudaraan ke semua pihak namun tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang merusak moral dan iman;
- Memiliki jiwa patriotisme dan diplomatisme;
- Tidak sombong, iri dan benci/dendam, malas.
Bagaimanakan cara untuk menjadai Aktivis Kristus Nasionalistis? Caranya antara lain :
  1. Belajar untuk menjunjung tinggi nama dan martabat negara, Kampus dan GMKI, juga termasuk keluarga dan organisasi lain yang diikuti, dan terlebih-lebih menjunjungi tinggi Nama Tuhan Yesus Kristus;
  2. Belajar mengenal diri sendiri dan orang lain;
  3. Belajar untuk meniru keteladanan Yesus Kritus, melalui khotbah yang disampaikan, dari Alkitab yang tentunya dihayati, dan diamalkan/dilaksanakan;
  4. Selalu belajar dari orang sudah mengerti;
  5. Belajar dari pengalaman;
  6. Belajar dari berbagai media;
  7. Belajar untuk menyeimbangkan kegiatan di kampus dan kegitan di luar;
  8. Belajar untuk mengembangkan bakat yang ada dalam diri;
  9. Belajar untuk memecahkan masalah;
10. Belajar untuk menuatukan persepsi;
11. Bekerjasama dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah;
12. Belajar untuk tidak jadi orang sombong, iri, benci/dendam, malas;
13. Aktif mengikuti salah satu atau lebih kegiatan/organisasi;
14. Belajar untuk memahami kekurangan diri sediri;
15. Belajar untuk menghormati kelebihan orang lain;
16. Belajar untuk menerima kekurangan dan perbedaan orang lain;
17. Belajar untuk memaafkan orang lain;
18. Belajar untuk mengakui kesalahan diri sendiri;
19. Belajar untuk memahami berbagai peraturan-peraturan yang ada;
20. Belajar untuk mendapatkan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan, ancaman, dan hambatan;
21. Belajar untuk menjadi orang yang kritis yang bersifat membangun dan juga siap dikritik orang lain;
22. Belajar untuk membantu orang lain;
23. Belajar untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri;
24. Belajar untuk memiliki jiwa patriotisme dan diplomatisme;
25. Dan masih banyak lagi.
Rangkuman dari semua cara di atas adalah Belajar untuk membela dan melakukan yang benar dan yang baik untuk menunjukkan identitas kita sebagai aktivis GMKI yang taat kepada Tuhan Yesus dan negara.
Jika semua itu terlaksana meski tidak seratus persen maka sang aktivis GMKI akan menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis.
Penutup
Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis tidaklah gampang namun sebagai aktivis GMKI harus berbeda dengan orang lain yang bukan aktivis GMKI. Namun bukan berarti untuk mencari perbedaan orang lain. Melainkan menjadi contoh yang baik dan benar bagi orang lain.
Sebagai renungan, apakah saudara/i sekalian sanggup menjadi aktivis GMKI yang merupakan aktivis Kristus Nasionalistis? Tidak usah dijawab, tapi usahakan dan laksanakanlah jika memang mau dan bersedia menjadi aktivis Kristus Nasionalistis.
“Ut Omnes Unum Sint”
Syalom…!
*) Disampaikan pada Maper GMKI Cabang Tarutung, Tanggal 10-11-2009 di Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kab. Tapanuli Utara.


Bio Data Singkat

N a m a
:
B. Marada Hutagalung, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir
:
Tarutung, 10 Juli 1980
Orang Tua
:
- S.M. br Situmeang (Ibu)
- H. Hutagalung (Ayah)
Anank ke
:
I dari 4 bersaudara
Pekerjaan
:
PNS Daerah
Status Perkawinan
:
Lajang
Riwayat Pendidikan
:
a). 1987-1993 : SD Negeri 1 Tangsi, Tarutung;
b). 1993-1996 : SMP Swasta Santa Maria Tarutung;
c). 1996-1999 : SMU – 1 Swasta HKBP Tarutung (IPA);
d). 1999-2005 : STAKPN Tarutung (Jurusan Theologia);
e). 2005 : Akta – IV

Riwayat Pekerjaan
:
- 2003-2008 : Pegawai Honorer Bappeda Kab. Taput
- 2008-2009 : PNS di Bappeda Kab. Taput (PNS)
- 2009-sekarang : PNS di BKD Kab. Taput
Riwayat Pengalaman
:
- Anggota Remaja GKPI Pearaja Tarutung (1996-1997);
- Anggota PP GKPI Pearaja Tarutung (1997-2005);
- Anggota PP/R GKPI Pearaja Tarutung (2006-2008);
- Aktivis GMKI (1999-2008);
- Guru Sekolah Minggu GKPI Pearaja Tarutung (2001);
- Anggota P3 GKPI – STAKPN Tarutung (1999-2003);
- Anggota Ps. STAKPN Tarutung /Koor Inti (2000-2004);
- Koordinator Sie. Koor Gabungan Mahasiswa STAKPN Tarutung
pada Natal Tahun 2002
- Anggota Tim Khusus Paduan Suara STAKPN Tarutung yang diberangkatkan
untuk menghadiri Natal Nasional di Jakarta Tahun 2001;
- Kabid Pengmas PP GKPI Wilayah Silindung (2003);
- Anggota GMKB Kab. Taput (2003);
- Organis GKPI Pearaja Tarutung (2004-sekarang);
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Pearaja Tarutung (2005-2007);
- Pelatih Ps. Ekklesia – STAKPN Tarutung;
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Simorangkir (2004);
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Simasom (2004);
- Pelatih Koor Gabungan PP/R GKPI Ressort Hutagalung (2004);
- Anggota Ps. PP GKPI Wilayah Silindung / Koor Inti (2008);
- Pelatih Ps. Agape GKPI Simorangkir (2009-sekarang);

Karya – Karya
:
- Menciptakan lagu Koor “Jalo Ma”;
- Menciptakan lagu Koor “Boan Au tu Lomo Ni RohaM”;
- Menciptakan lagu koor “Marilah Bersama”
- Menciptakan lagu Koor “Tak Selamanya”;
- Menciptakan lagu Koor “Cinta Suci”;
- Menciptakan lagu Koor “Sambutlah”;
- Menciptakan lagu “Tarutung Na Uli”;
- Dan masih banyak lagi
(lihat selengkapnya di http://maradagv.blogspot.com).

Minat
:
Baca buku, musik, komputer/internet, nulis lagu dan puisi, dsb.
Motto
:
Menjadi Berkat Bagi Semua Orang
Alamat
:
Jl. S. Parman No. 1 B, HT. X, Tarutung 22411
Kab. Tapanuli Utara

HP
:
- 081361070030
- 08197420145

E-Mail
:
- marada_gv@yahoo.co.id
- mgv107@gmail.com
- marada@taputkab.go.id

URL / Site
:

- http://maradagv.wordpress.com
- http://maradahtgalung.blogspot.com
- http://maradagv.blogspot.com
- http://mgv107.blogspot.com
- http://www.facebook.com/maradagv

21 September 2009

Penjelajahan yang tak terduga (Balige yang indah)

Penjelajahan yang tak terduga (Balige yang indah)


Untuk Melihat Semua photo Klik - ALBUM PHOTO

Pada tanggal 19 September 2009 kami (sebagian PS Agape & PP GKPI Simorangkir) merencanakan jalan-jalan ke Balige sekaligus berkunjung ke rumah salah seorang teman laki-laki yang bernama Rafli Sibarani (Mahasiswa STAKPN Tarutung, jurusan PAK yang sedang PPL di SMK Neg. 1 Siatas Barita).

Titik kumpul di GKPI Simorangkir (Kec. Siatas Barita, Kab. Tapanuli Utara), dan saya sendiri dijemput di Kota Tarutung.

Sekitar pukul 14.38 WIB (Minggu, 20 September 2008) kami berangkat (di Silangkitang kami menjemput Nelly Ernita Sihombing teman sekampus Rafli). Tiba di Balige sekitar 16.20 WIB.

Di balige kami singgah dulu di Desa Silimbat (kami dipandu Rafli setelah bertemu di simpang jalan antara Silimbat-Balige Kota), kegiatan yang dilakukan : berenang atau mandi, berphoto ria dan bersendau-garau. Terbersit dalam benak saya bahwa Danau Toba memang indah dan merupakan salah ciptaan Tuhan yang ajaib.

Kemudian, kami ke rumah Rafli di desa Galagala, Kec. Balige, dan tidak aku sadari bahwa kami akan menginap di rumahnya, sebab dalam benakku bahwa hari itu juga akan pulang (andai kutahu bahwa kami akan menginap di sana aku akan membawa perlengkapan-perlengkapan dalam perjalanan tersebut). Kami disambut dengan ramah oleh kedua orang tua Rafli).

Sebelum makan malam dimulai, para wanita langsung bekerjasama memasak untuk makan malam, dipandu oleh orang tua Rafli.

Makan malam pun tiba, dan kami segera menuju ruang makan. Ternyata makanan yang disajikan adalah salah satu makanan khas Batak Toba yakni : Dengke Mas Na Ni Ura. Makanan lainnya adalah daun lalap, ikan mujahir, Pote (Pete), dan lain-lain. Makan bersama pun dimulai yang sebelumnya dibuka dengan doa makan oleh Air Lines Simorangkir (Nama yang unik...red.).

Makan pun selesai, teman-teman pun mengambil kegiatan masing-masing. Beberapa orang menonton televisi, ada yang bernyanyi bersama, ada yang bercerita, dan lain-lain, sampai akhirnya kelelahan dan tidur sekitar Pukul 01.32 WIB.

Di pagi hari yang cerah, para wanita kembali memasak untuk sarapan pagi. Dan makan pagi pun dimulai dan dibuka dengan doa oleh Hendrik Sibuea (Ketua Agape GKPI Simorangkir). Dan Seidikit para wanita oergi sebentar mencari buah Harimonting (ups..., aku tidak tahu bahasa Indonesianya...Red.)

Setelah makan, Rafli dan teman yang lainya berencana jalan-jalan ke Air Terjun Sampuran Balige. Semua teman setuju, dan mereka berbenah diri, tidak lupa dengan tata rias dan style masing-masing. Dan tak diduga ternyata tempat yang dikunjugi itu sangat sulit untuk ditempuh, kendaraan roda dua atau pun roda 4 tidak dapat menjangkau tempat tersebut. Kenapa? Karena jalan yang kami lalui bukanlah jalan yang biasa kami jalani. Kadang kami berjalan di jalan setapak, mendaki, memanjat tebing, berjalan di parit, berjalan melewati batu-batu besar di sungai hanya untuk menelusuri jalan menuju air terjun tersebut. (wah luntur deh make up para cewe-cewe, hehehe...Mereka kira itu tempat yang mudah dijangkau...Red.)

Waktu tak terasa berjalan dengan cepat, para penjelajah akhirnya kelelahan dan istirahat sejenak, namun karena tempat masih jauh kami melanjutkan penjelajahan kami tersebut. Demi kelancaran perjalanan para pria siap membantu para wanita agar tidak celaka, dan juga para pria saling membantu. Inilah kebersamaan yang indah (dan sama sekali tidak ada di situ yang pacaran).

Akhirnya kami tiba di air terjun sampuran. Wah, indah sekali tempat tersebut. Ternyata air terjunnya bertingkat-tingkat. Kami pun naik untuk melihat tingkat teratas. Dan di situlah kami makan siang bersama, piring yang kami gunakan adalah daun (saya lupa nama daunnya... Red.)

Setalah puas melihat dan menikmati keindahan alam, kami pun kembali pulang ke tempat Rafli. Tidak ada perbedaan, pulang pun tetapi sangat sulit untuk dilalui. Namun karena ingin cepat sampai maka dengan penuh semangat kami tetap melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.

Akhirnya kami pun sampai dengan penuh kelelahan, dan masing-masing segera membersihkan diri, dan mandi pun antri (macam anak kos aja, hahaha... Red.).

Setelah semuanya selesai berbenah diri kami pun mohon pamit pulang ke Rura Silindung. Namun, kepulangan kami tidak dihadiri oleh orang tua Rafli karena mereka sedang menghadiri acara pesta adat di daerah tersebut. Kendati demikian Rafli yang harus mempersilahkan kami pulang. Namun sebelum pulang kami terlebih dahulu berdoa yang dipimpin oleh Ketua PS. Agape. Setelah itu, kami mohon pamit dan menyalam Rafli. Akhir kami berangkat, dan sebelumnya kami singgah di Pasar Balige (sambil makan belanja, dan makan mie gomak dan mie goreng).

Kami pun beranjak meninggalkan tempat tersebut menuju silindung. Dan di siborongborong singgah sebentar untuk membeli Ombus-ombus Siahaan No.1 untuk dijadikan oleh-oleh ke rumah, dan sebagian untuk dimakan bersama. Di Silangkitang Kec. Sipoholon, Nelly pun mohon pamit untuk diturunkan.

Sekitar 08.19 WIB kami pun tiba di Tarutung, dan saya langsung di antar langsung ke rumah. Dan mereka pun kembali ke Simorangkir....!

Sekian

___________________________________________________


Kesan-kesan :
1. sangat terkesan sekali bagi saya melihat teman kami para wanita, dan juga kami sendiri ketika kami mau berangkat ke air terjun Sampuran. Sebelum berangkat kami semua, apalagi para wanita tidak lupa menggunakan tata riasnya. Namun setelah pulang dari sana tidak lagi seperti waktu pertama berangkat;
2. Ada dua wanita sangat narsis banget untuk berphoto ria (namanya Ruth dan Rida, dan selalu berphoto bersama saya. Perhatikan, saja kebanyakan gambar-gambar yang diambil adalah diri mereka sendiri (yah...namanya juga wanita cantik yang suka photo);

3. Selama perjalanan para wanita tetap selalu menyempatkan diri untuk mengambil buah harimonting;

4. Aku mersakan kebersamaan yang sangat indah.....!


Pesan -pesan :
1. Kiranya pemerintah setempat dapat mengembangkan wisata di daerah tersebut dengan membangun sarana, prasarana jalan sebab lokasi tempat tersebut sangat indah dan kemungkinan besar akan dikunjungi oleh para toris domestik dan manca negara;
2. Buah harimonting itu sudah waktunya diteliti, dan dianalisa apakah bisa dibudidayakan;

3. Kirannya kebersamaan tidaklah hanya dalam perjalanan saja, namun di semua kegiatan.


Teman-teman yang ikut dalam perjalanan :
1. B. Marada Hutagalung (saya sendiri/pelatih koor Agape GKPI Smorangkir);
2. Hendrik Sibuea (Ketua Agape GKPI Smorangkir);
3. Air Lines Simorangkir (anggota Agape GKPI Smorangkir);
4. Nortir Simorangkir (anggota Agape GKPI Smorangkir);
5. Arifin Samosir (anggota Agape GKPI Smorangkir);
6. Timbul Marvel Simorangkir (anggota Agape GKPI Smorangkir);
7. Lerty Simorangkir (bendahara merangkap anggota Agape GKPI Smorangkir);
8. Tika Hutabarat (anggota Agape GKPI Smorangkir);
9. boru Sihombing (anggota Agape GKPI Smorangkir);
10. Raya Pasaribu (anggota Agape GKPI Smorangkir);
11. Ria Sipahutar (anggota Agape GKPI Smorangkir);
12. Ruth Simorangkir (anggota PP GKPI Smorangkir);
13. Rida Simorangkir (anggota Agape GKPI Smorangkir/Mahasiswi jurusan PAK - STAKPN Tarutung);
14. Rafli Sibarani (Mahasiswa jurusan PAK - STAKPN Tarutung);
15. Nelly Ernita Sihombing (Mahasiswi jurusan PAK - STAKPN Tarutung);
16. Rocky Tarihoran (GKPI Hutagalung);
17. Siswa SMK Neg. 1 Siatas Barita
18. Tota Simorangkir (anggota Agape GKPI Smorangkir).

28 August 2009

Sadis Benar Engkau Malaysia..!!!

Republik Indonesia

Hatiku benar-benar panas setelah mendengar dan melihatnya di berbagai media informasi (baru-baru ini), bangsa Malaysia telah melecehkan martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari dulu memang bangsa Malaysia telah membuat masalah kepada bangsa kita yaitu Indonesia tercinta.

Memang rakyat Malaysia yang bertindak, namun bangsa Malaysia dapat juga disalahkan secara langsung karena telah membiarkan rakyatnya mengganggu hidup bangsa Indonesia. Pasti ada sesuatu hal sehingga negara tersebut membiarkan rakyatnya semena-mena terhadap warga, wilayah, hasil, budaya dari bangsa Indonesia, bahkan pelecehan lagu kebangsaan Indonesia – Indonesia Raya.

Coba bayangkan saja, perbuatan kotor itu sebenarnya sudah mencoret negara Malaysia sendiri. Kenapa? Karena negara Malaysia juga negara Hukum, tahu mana yang salah dan mana yang benar. Tapi mereka sendiri tidak mentaati hukum tersebut.

Saya sangat sedih melihat pemerintah RI yang kurang bertindak terhadap perbuatan tersebut. Padahal dari dulu rakyat Indonesia tidak pernah menjelek-jelekkan atau memburuk-burukkan bangsa Malaysia tetapi Malaysia sendirilah yang melecehkan dan mengganggu negara Indonesia.

Mereka tidak sadar, bahwa pada dulunya bangsa Malaysia tidak akan bisa maju tanpa bantuan Indonesia, yakni Indonesia mengirim guru-guru ke negeri jiran tersebut. Mereka diajar, dididik, dibimbing layaknya di Indonesia tanpa melihat latar belakang kenegaraan, tanpa mengubah jiwa kebangsaan mereka. Mereka juga tidak sadar bahwa mereka pernah memakai bahasa Indonesia karena masih satu rumpun, yakni rumpun melayu.

Coba kita analisa kembali, apakah budaya suku Malaysia? Tentu hanya Melayu bukan? Perhatikan saja nama negaranya berasal dari kata Malay = Melayu, jadi Malaysia (Malayunesia) adalah bangsa Melayu, budaya lain hanya sebagian kecil saja. Bandingkan dengan nama Indonesia yakni negara yang menghubungkan pulau yang satu ke pulau yang lain (Sabang – Mearuke), dan dari situ dapat diartikan bahwa Indonesia adalah merupakan negara maritim atau negara kepulauan, dan tentu di antara pulau-pulau tersebut sudah tentu pasti memiliki budaya-budaya masing dan berbeda dengan yang lain. Kesimpulannya Indonesia adalah negara yang beragam wilayah, suku, budaya, ras, dan agama. Akan tetapi mereka telah mengklaim beberapa budaya Indonesia padahal bila disesuaikan dengan budaya mereka sama sekali tidak cocok dengan budaya yang ada di daerah-daerah Malaysia.

Perhatikan saja, Noordin M. Top, adalah merupakan warga negara Malaysia. Yang jadi pertanyaan kenapa Noordin M. Top tidak melakukan teror tanah airnya sendiri, tapi malah di tanah air Indonesia? Kenapa tidak ada kecaman dari pihak Pemerintah dan Kesultanan Malaysia terhadap Penjahat nomor satu tersebut? Di Indonesia gereja-gereja, atau tempat-tempat yang dikunjungi atau dihuni oleh orang-orang yang beragama Nasrani telah dibom olehnya. Padahal di Malaysia sendiri banyak gereja, juga tempat-tempat yang dikunjungi atau dihuni oleh orang-orang yang beragama Nasrani tidak dibom olehya. Apa bedanya Indonesia dengan Malaysia? Kemungkinan ada sesuatu hal yang diinginkan bangsa tersebut.

Sadis Benar Engkau Malaysia..!!! Masa tetangga sendiri yang engkau hantam, dan ingin memiliki yang bukan milik sendiri. Tidakkah engkau bersyukur atas apa yang engkau miliki? Seharusnya engkau menindak orang-orangmu yang telah mengganggu hidup kami...!

Indonesia sebenarnya negara yang aman dan damai, tetapi sejak datangnya warga Malaysia yang satu ini dan diikuti yang lainnya, telah mengganggu ketenangan hidup rakyat Indonesia. Di tanah air Malaysia sendiri pun warga negara Indonesia juga tidak bisa hidup dengan tenang. Malah disiksa dan dianiaya. Padahal di tanah air Indonesia sendiri warga negara Malaysia tidak pernah diganggu, malah diberi kenyamanan dan ketentraman. Kalau berbuat salah baru dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lain dari itu tidak ada.

Benar-benar sadis, tidak ada perasaan. Coba bayangkan saja, bagaimana kalau negara Malaysia kita jelek-jelekkan atau kita lecehkan tentu rakyat Malaysia akan marah. Siapa yang tidak panas hatinya kalau keluarganya dilecehkan oleh orang lain apalagi tetangga sendiri, dan warga negara mana yang tidak panas hatinya kalau negaranya dilecehkan negara lain apalagi negara tetangga sendiri. Semua orang pasti panas hatinya atau bahkan ingin membalasnya.

Negara Indonesia memang lagi sedang menyelesaikan banyak masalah-masalah besar, dan pada kesempatan itu pulalah bangsa Malaysia ikut menambah masalah bagi bangsa Indonesia. Wah, sadis benar!

Kiranya pemerintah harus segera mengambil tindakan yang tegas tanpa memandang apakah negara itu kuat atau tidak. Jika tidak, maka negara Malaysia akan semakin merajalela berbuat semena-mena terhadap bangsa Indonesia.

Wahai saudara/iku sebangsa setanah air Indonesia, mari kita bersatu mepertahankan kedaulatan Negara Kita, Negara Kesatuan Indonesia. Jangan biarkan bangsa lain merusak dan mengganggu bangsa Kita. Mari kita bela dan kita pertahankan negara kita sesuai dengan kemampuanmu, profesimu, keahlianmu, keterampilanmu. Bila memang sudah tindakan mereka benar-benar melebihi batas kesabaran, mari kita hancurkan mereka....!

Hidup Indonesia...!!!

S E K I A N

NB. :
Saya sebagai penulis (blogger) membuat tulisan ini bukanlah untuk mengundang pertikaian terhadap bangsa Malaysia, tapi untuk menyadarkan bangsa tersebut atas perbuatan mereka terhadap negara Indonesia. Warga negara mana yang tidak panas hatinya bila negaranya dilecehkan oleh negara lain, apalagi negara tetangga.

Tarutung, Indonesia, 28 Agustus 2009
Oleh :
B. Marada Hutagalung

 http://maradagv.wordpress.com

26 August 2009

Wahai Malaysia, biarkanlah Indonesia Tenang!

Malasyia peace Indonesia

Engkau tau bahwa kami adalah bangsa yang berdaulat
Tapi mengapa hidup kami selalu Engkau ganggu!
Apa salah kami…?

Wahai Malaysia…!
Tidakkah engkau ingat bahwa kami penah mengirim guru ke tempatmu?
Tidakkah engkau sadar bahwa dirimu pernah memakai bahasa Indonesia?
Tidakkah engkau tahu bahwa ragam budaya dan sukumu hanya sedikit dibandingkan kami?

Wahai Malaysia…!
Apakah kami pernah berbuat kesalahan kepadamu?
Bila pernah, kami akan memperbaikinya…!
Tolong katakanlah kepada kami…!

Wahai Malaysia…!
Indonesia bukan Negara Kesultanan, tapi Republik
Yang memiliki ragam agama, suku, budaya, dan lain sebagainya!
Kuharap engkau mengerti…!

Wahai Malaysia…!
Kami bukan bangsa yang suka berperang…
Kami adalah bangsa yang suka berdamai
Kami juga bangsa yang masih engkau butuhkan..!

Wahai Malaysia…!
Kita adalah tetangga, tapi mengapa engkau mengganggu hidup kami?
Kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bergandengan tangan…!
Kita harus saling berdampingan...!

Wahai Malaysia…!
Aku memohon bukan karena Indonesia lemah,
Aku memohon bukan karena Indonesia bodoh,
Tapi karena ingin ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan...!

Wahai Malaysia…!
Memang kita memiliki kesamaan, tetapi tidak semuanya...!
Perhatikan saja budaya aslimu adalah melayu,
Hanya itu yang sama persis, yang lain tidak...!

Wahai Malaysia…!
Kenapa rakyat kami tidak pernah tenang hidup di tempatmu?
Tapi rakyat hidup tenang di tempat kami...!
Bahkan dipulangkan ke tempatmu, meski ilegal...!

Wahai Malaysia…!
Wilayah kami memang luas, tapi engkau anggap milikmu
Wilayah kami memiliki keanekaragaman hayati, tapi engkau renggut
Apakah engkau merasa tidak puas dengan yang engkau miliki...?

Wahai Malaysia...!
Hidup Indonesia dan Malaysia...!
Marilah kita saling menjaga diri
Marilah kita saling memaafkan...!

Wahai Malaysia…!
Kumohon dengan sangat...
Biarkanlah kami memiliki budaya dan wilayah kami...!
Bersyukurlah dengan apa yang engkau miliki...!

Wahai Malaysia…!
Kumohon dengan sangat...
Sekali lagi, kumohon dengan sangat...
Biarkanlah Indonesia tenang...!!!
Tarutung, Indonesia, 26 Agustus 2009
Oleh :
B. Marada Hutagalung

20 May 2009

Suka dan Dukaku Selama Prajabatan CPNS di Medan


Suka dan Dukaku Selama Prajabatan CPNS di Medan

Prajabatan adalah merupakan jalan utama menuju PNS 100%, dan wajib diambil oleh setiap orang yang sudah menjadi CPNS (PNS 80%). Maka dengan demikian saya pun ikut ambil bagian agar bisa memenuhi syarat untuk menjadi PNS 100%. Tanpa prajabatan kita tidak akan bisa mendapatkan gaji PNS 100% dan juga tidak bisa naik golongan/pangkat (apalagi naik jabatan).

Saya berangkat pada hari Selasa, 28 April 2009 dengan naik Bus KBT sekitar pukul 16.15 WIB, tiba di Medan sekitar pukul 23.00 WIB (berhenti di Ramayana Plaza, Pringgan) dan dijemput adikku yang laki-laki, serta menginap di kosnya di Pringgan. Besoknya sekitar pukul 09.34 WIB, saya dan adik saya berangkat menuju asrama Diklat Prajabatan (di SLB-E Negeri Medan, Jl. Karya Ujung Medan), sampai di sana sekitar pukul 12.00 WIB. Kami sempat bingung di mana tempat asrama tersebut, namun akhirnya sampai juga dengan bertanya ke beberapa orang.


Pembukaan dan pembelajaran di mulai pada hari Kamis, 30 April 2009 dan pada hari-hari berikutnya juga dilakukan kegiatan Prajabatan, kecuali tanggal 09 Mei 2009 (Sabtu) dan juga setiap hari Minggu. Kegiatan dilakukan sekitar 3 Minggu.


Banyak hal-hal aneh dan unik saya alami dan saya temui selama saya mengikuti kegiatan tersebut. Selama itu juga saya mengalami duka yang beruntun, pada :

  • Senin, 04 Mei 2009 : Kekasih meminta putus (padahal tanggal 03 Mei 2009 masih bermesraan).
  • Selasa, 05 Mei 2009 : saya tergelincir di tangga sewaktu saya hendak turun ke bawah, kala itu memang sedang hujan.
  • Rabu, 06 Mei 2009 : Rokok saya bisa hilang sewaktu saya meletakkannya di lantai kaki lima ruang kelas Seni Musik SLB, padahal penuh masih isinya.
  • Kamis, 07 Mei 2009 : di saing hari Buku bahan materi pembelajaran hilan; pada malam hari setelah selesai pembelajaran sekitar pukul 10.00 WIB, langsung ke kamar kemudian ke kantin, saya meletakkan HP (Nokia N1650) di samping saya, lengkap dengan tempatnya. Seketika itu saya meminta teh manis ke pada si empunya kantin. Kemudian saya berniat mengambil HP saya, ternyata sudah tidak di situ. Akhirnya saya melaporkan kejadian itu ke panitia penyelenggara. Dan selanjutnya langsung dilakukan razia ke setiap kamar pria golongan II, namun tidak ditemukan juga dan hal itu memang membuat mereka kesal.
  • Jumat, 08 Mei 2009 : tangan saya kena api ketika saya dan teman-teman akan makan bersama. Di saat itu memang sudah malam dan arus listrik padam sehingga panitia menggunakan lilin untuk menerangi ruang makan, dan di saat itu juga ketika saya mengambil makanan, tissue yang ada di tangan saya mengenai lilin dan hampir membakar tangan kanan saya. Untunglah tidak luka bakar meski memang sangat menyakitkan.
  • Sabtu, 09 Mei 2009 : uang saya bawa tidak begitu banyak akhirnya menipis akibat harus beli HP bekas (Nokia 2630) dan mengaktifkan kembali nomor yang hilang tersebut. Dan di situ saya kena ocehan teman-teman karena tidak mentraktir mereka serta juga tidak ikut belanja. Apa boleh buat uang tinggal ongkos pulang dan oleh-oleh yang tidak seberapa buat keluarga dan teman-teman yang ada di Tarutung, maka saya harus menghemat uang tersebut dengan baik.
Di samping itu, saya juga terkadang bosan yang terus-menerus belajar sampai malam, dan menu makanan itu-itu saja.


Pada tanggal 08 Mei 2009, saya bertemu teman lama ikut prajabatan golongan III. Namun entah kenapa tiba-tiba saya cemburu ketika dia berjalan bersama teman saya. Apakah saya jatuh cinta? Mungkin! Yang lebih menyakitkan lagi, ke mana saya duduk ke situ juga mereka duduk. Wah, menambah sakit hati saja. Hampir setiap hari saya melihat mereka berdua selalu bersama apabila kegiatan prajabatan tidak ada. Di samping itu saya masih teringat dengan mantan kekasih saya meski tidak lagi berhubungan.


Sukacita juga saya rasakan selama itu, di mana saya mendapat banyak teman-teman dari berbagai daerah : Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Padang Sidempuan, dan Kabupaten Tapanuli Utara; seluruhnya 120 orang). Teman-teman saya itu ada yang unik, jutek, baik, dan terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan, ilmu, status, agama, dll.


He...he...he...., yang lucu dan anehnya teman-temanku semuanya rata-rata unik. Satu hal lagi, saya sempat jatuh cinta pada seorang gadis yang usianya lebih muda dari sana. Yah..., karena dia tidak seagama dengan saya maka saya pun tidak melanjutkannya (tak apalah, karena tanggung jawab dan pengorbanan harus besar dan butuh keseriusan, makanya tidak saya lanjutkan), apalagi saya masih sayang saya mantan kekasih saya.


Sukacita yang paling indah saya rasakan adalah HP saya yang hilang itu kembali ke tangan saya meski tidak lengkap dengan tempatnya (Senin, 11 Mei 2009). Rasanya seperti mimpi dan kuanggap itu sebagai mukzijat dari Tuhan. Dan memang sejak HP itu hilang saya memang terus-menerus berdoa kepada Tuhan agar orang yang mengambil HP tersebut sadar akan apa yang telah diperbuatnya, saya mendoakan dia agar diberkati Tuhan. Saya merelakan kehilangan HP tersebut meski sudah membuat hati saya kesal. Awalnya saya dipanggil untuk melapor ke panitia. Saya merasa takut kesalahan apa yang saya lakukan ketika dipanggil, namun akhirnya saya menuruti perintah tersebut dan ternyata saya tidak melakukan kesalahan, melainkan panitia menemukan HP saya dan memberikannya kepada saya.


Akhirnya saya bisa mengkuti kegiatan tersebut dengan baik dan lancar. Dan pada tanggal 14 Mei 2009, pada malamnya diadakan acara Malam Keakraban (perpisahan), dan pada 16 Mei 2009 dilaksanakan acara penutupan dan pembagian sertifikat kelulusan. Pada hari yang sama juga (pukul 16.00 WIB) kami meninggalkan asrama, dan secara khusus saya menuju kos adik saya sekalian menginap di sana.


Pada hari Minggu, 17 Mei 2009 saya sempatkan mengikuti kebaktian di GKPI Medan Kota (pukul 09.30 WIB). Dan pulang ke Tarutung sekitar 16.00 WIB (seharusnya pukul 01.00 WIB saya pulang, tapi saya ketiduran), tiba di Tarutung dengan selamat pukul 23.21 WIB.


----------------------------------------------------
Catatan :
Kejadian duka itu sebenarnya bukanlah atas keinginan saya, itu terjadi adalah karena kesalahan saya sendiri yang tidak bisa menjaga barang saya dengan baik. Kalau pun saya ditinggal kekasih itu juga karena kesalahan saya sendiri yang tidak bisa membuat dirinya bahagia. Dan kegiatan prajabatan tersebut memang membosankan namun di situlah kita dilatih untuk disiplin dan taat pada peraturan, kalau tidak kita akan hanya mendapatkan kekecewaan dan penyesalan.


B. Marada Hutagalung

Pengunjung

Flag Counter