Showing posts with label Tapanuli. Show all posts
Showing posts with label Tapanuli. Show all posts

01 November 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013

Denah Lokasi Ujian CPNS TAPUT 2013



Peta ini khusus untuk Pelamar Umum/Honorer Kategori II untuk mengikuti seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013, karena dimungkinkan banyak tidak tahu di mana posisi lokasi atau tempat ujian yang bersangkutan sekali pun tahu nama lokasi tempat ujiannya.

Untuk mendapatkan petanya, saudara/i dapat mendownload gambar di atas dengan cara meng-klik kanan gambar di atas, lalu klik kiri mouse tulisan "Buka Tautan Tab Baru" (Open Link in A New Tab), kemudian klik  "Simpan Gambar Sebagai..." (Save Image As), dan gambar akan tersimpan. Disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Alternatif lain, saudara/i dapat mengunduhnya/mendownloadnya dalam bentuk format PDF, klik tautan/link di bawah ini :

Sama dengan di atas, disarankan gambar dicetak dalam ukuran kertas A3, supaya nama lokasi dapat dibaca dengan baik.

Catatan lain :
1. Ujian dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Nopember 2013,
2. Jam Ujian telah diubah, sehingga jam ujian dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB,
3. Pakaian Rapi : untuk wanita memakai kemeja dan rok di bawah lutut; untuk pria memakai kemeja dan celana tissue, keeper, dan sejenisnya.
4. Membawa pensil 2B, pengahpus Steadlear, dan papa promika (papan alas tulis berklip).

Mohon maaf, hanya itu yang bisa saya sampaikan.

Sumber gambar dan Info dari Panitia Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013. Gambar dibuat oleh Zakkeus Hutabarat, ST (klik profil facebooknya).

Terima kasih.

14 August 2013

KPU Taput Tetapkan Calon dan Nomor Urut Calon Bupati/Wakil Bupati Taput Periode 2014-2019

Jam Gadang Simpang 4 Tarutung


Senin 12 Agustus 2013 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapanuli Utara tetapkan nomor urut Calon Bupati / Wakil Bupati Taput Periode 2014-2019 dalam Rapat Pleno Terbuka.

Rapat Pleno Terbuka Penetapan dan Penentuan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 diselenggarakan di Gedung Kesenian dan Sopo Partukkoan Jalan Sisingamangaraja Tarutung dipimpin oleh Komisioner KPU Tapanuli Utara yang terdiri dari Lamtagon Manalu, S.Si, MSP (Ketua) dan Anggota Jan Piter Lumbantoruan, SH, Lambas JJ Matondang, Hotman Harianja, ST, Erids Aritonang, SS.

Rapat Pleno Terbuka ini selain dihadiri oleh para kandidat Calon Bupati/Wakil Bupati, juga dihadiri Unsur Muspida Kabupaten Tapanuli Utara, Ketua dan anggota Panwaslu, Pimpinan Parpol serta serta para pendukung dan simpatisan dari masing-masing paket calon.

Penetapan nomor urut ini menghasilkan nomor urut :

1. Drs. Sanggam Hutagalung, MM / Sahat HMT Sinaga, SH, M.Kn
Diusung oleh :
01. Partai Kebangkitan Bangsa
02. Partai Damai Sejahtera
03. Partai Peduli Rakyat Nasional
Sanggam Hutagalung dan Sahat Sinaga

2. Ratna Ester Lumbantobing, SH, MM / Refer Harianja, SH
Diusung oleh :
01. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
02. Partai Kedaulatan
03. Partai Persatuan Nasional
04. Partai Pemuda Indonesia
05. Partai Nasional Indonesia Marhanisme
06. Partai Demokrasi Pembaruan
07. Partai Karya Perjuangan
08. Partai Penegak Demokrasi Indonesia
09. Partai Demokrasi Kebangsaan
10. Partai Pelopor
11. Partai Bulan Bintang
12. Partai Bintang Reformasi
13. Partai Nasional Republik 
 
Ratna Ester Lumbantobing dan Refer Harianja

3. Bangkit Parulian Silaban, SE, M.Si / David PPH Hutabarat, ST
Diusung oleh :
01. Partai Gerakan Indonesia Raya
02. Partai Demokrat
03. Partai Merdeka
Bangkit Parulian Silaban dan David PPH Hutabarat

4. Saur Lumbantobing, SE / Manerep Manalu, SH
Diusung oleh :
01. Partai Golongan Karya
02. Partai Karya Peduli Bangsa
03. Partai Barisan Nasional
04. Partai Amanat Nasional
Saur Lumbantobing dan Manerep Manalu

5. Drs. Nikson Nababan / Drs. Mauliate Simorangkir,M.Si
Diusung oleh :
01. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
02. Partai Buruh
03. Partai Patriot
Nikson Nababan dan Mauliate Simorangkir

6. Banjir Simanjuntak /Drs. Maruhum H Situmeang, B.Sc
Diusung oleh :
01. Partai Hati Nurani Rakyat
02. Partai Indonesia Sejahtera
03. Partai Matahari Bangsa
Banjir Simanjuntak dan Maruhum H Situmeang

7. dr. Margan R.P Sibarani, M.Kes / Sutan Marulitua Nababan, SE, SH, M.Si
Calon Perseorangan dengan jumlah dukungan sebanyak 19.227 orang
Margan R.P Sibarani dan Sutan Marulitua Nababan




Perubahan Calon Bupati dan Wakil Bupati
  
Pada awalnya KPUD Taput menetapkan calon Bupati dan Wakil Tapanuli Utara sebanyak 7 (tujuh pasangan), namun akhirnya pada tanggal 20 September 2013  KPUD Propinsi Sumut menetapkan calon sebanyak 8 (delapan) pasangan, dengan menetapkan nomor urut 8 (delapan) yakni, Pinondang Simanjuntak-Ampuan Situmeang. (Sumber : MahardikaNews.com)

Pinondang Simanjuntak dan Ampuan Situmeang

 Foto : BatakMedia.com
 

08 August 2011

Profil Singkat STGH HKBP Seminarium Sipoholon

STGH atau Sekolah Tinggi Huria HKBP Seminarium Sipoholon merupakan salah satu kampus yang bernuansa kerohanian yang dikhususkan untuk menjadi Guru Jemaat atau Guru Huria dalam melayani di beberpa gereja Kristen Protestan terutama di gereja-gereja yang beraliran Lutheran, namun diutamakan di gereja HKBP, karena STGH adalah salah satu dari beberapa perguruan tinggi milik HKBP (Huria Kristen Batak Protestan).

Sekolah Tinggi Huria HKBP Seminarium Sipoholon berlokasi di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara, yang berdekatan dengan kampus Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon.

Pada awalnya nomenklatur dari perguruan tersebut adalah Sekolah Guru Huria (SGH) HKBP, yang setara dengan Sekolah Tingkat Atas (SLTA) sederajat. Namun perguruan tersebut sempat vakum di beberpa tahun yang lalu sebelum tahun 1946, dan pada tahun 1964 itu juga SGH kembali dibuka. Selanjut di beberapa tahun yang lalu setelah jenjang SGH disetarakan dengan Pendidikan Diploma III (D.III).

Pada abad milenium ini, sekitar tahun 2007 sekolah tersebut berubah nomenklatur menjadi Sekolah Tinggi Guru Huria HKBP dan juga berubah jenjang setara dengan Pendidikan Diploma IV (D.IV).


Fungsi dan Program Studi STGH

STGH adalah suatu tempat persamayan bagi orang yang terpanggil secara rohaniah dan menjadi suatu tempat pembibitan untuk menjadi seorang pelayan yang baik, bermutu dan berkualitas, dan mampu mengembangkan kehidupan yang harmonis di jemaat nantinya.

Program studi STGH hampir mirip dengan Program Studi Sekolah Tinggi Teologi (STT), yakni sama-sama mempelajari ilmu teologi (tidak sepenuhnya mendalami ilmu teologi), akan tetapi program studinya lebih dominan ke praktika seperti Missiologi, Liturgika, musik, musik, gerejawi, manajemen/administrasi gereja, dan lain-lain.

Mahasiswa STGH dididik untuk menjadi Guru Jemaat/Huria sekaligus menjadi perpanjangan tangan Pendeta dalam melakukan pelayanan nantinya.

Refrensi :

11 January 2010

Lapo Bintatar

Gambar ini adalah Rumah Makan Khas Batak, yang beralamat di Jln. Putri Lopian No. 8, Pearaja, Tarutung, Indonesia. Atau dekat dengan kantor Telkom Tarutung.










B. Marada Hutagalung

06 December 2009

Natal Oikumene Tapanuli Utara (06-12-2009)


Untuk melihat Album Photo klik -  Album Photo

Tema dan Sub Thema Ibadah Natal Oikumene Kabupaten Tapanuli Utara

Thema : Tuhan adalah penolongku, aku tidak akan takut (Ibrani 13:16b)

Sub Thema : Dengan semangat Natal, mari kita saling menguatkan dan meneguhkan hati dan iman untuk membangun Tapanuli Utara yang damai dan sejahtera.

Info :
Acara Posesi dan Ibadah Natal Oikumene Kab. Tapanuli Utara berjalan dengan lancar dan dipadati oleh berbagai lapisan masyarakat di Gedung Serbaguna Tarutung.

Posesi dimulai pada pukul 17.00 WIB di Gedung Sopo Partungkoan Tarutung, berjalan menuju Gedung Serbaguna Tarutung dengan melalui jalan Sisingamangaraja – D.I. Panjaitan Tarutung.

Kata pembukaan disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Natal yakni Drs. Sanggam Hutagalung, selaku Sekretaris Daerah Tapanuli Utaram dan kata sambutan juga disampaikan oleh yang mewakili kaum Muslim.

Penyalaan lilin dilaksanakan oleh : Pelayan Firman, Bupati Tapanuli Utara, Wakil Bupati Tapanuli Utara, Ketua DPRDTapanuli Utara, Dandim 0210 Tapanuli Utara; Kapolres Tapanuli Utara; Ketua Pengadilan Negeri Tarutung, Kepala Jaksa Negeri Tarutung, Ketua Umum BKAG Tapanuli Utara, Ketua Umum Panitia Natal.

Para Pendeta yang ikut ambil bagian acara ibadah Natal adalah :
- Pdt. Resman Pasaribu (GPDI Garoga) selaku pengkhotbah;
- Pdt. E. Hutahaean (GMI);
- Pdt. Y.B. Silaban (GPdI);
- Pdt. R. br. Siregar, S.Th (HKI);
- Pdt. A. Hasugian (GSJA);
- Pdt. J. Sinaga, S.Th (GKLI);
- Pdt. Polin Sihombing, S.Th (GKPI Jemaat Khusus Hutagalung);
- Pdt. S. Simamora, S.Th (GKLI);
- Pdt. P.U.B. Aritonang, S.Th (HKI Tarutung Kota);
- Pdt. Junjungan Simorangkir (PGKPI Res. Simorangkir / Dosen STAKPN Tarutung);
- Pdt. L. Simamora;
- Pdt. O.P. Ompusunggu (GDdI Tarutung);

Paduan Suara yang ikut memeriahkan acara Natal adalah :
- Paduan Suara Gabungan Kaum Bapak, menyanyikan koor “Marsurak do Suruan”;
- Paduan Suara Gabungan Siswa/i, menyanyikan koor “Glory to The Lamb”;
- Paduan Suara Gabungan Kaum Ibu, menyanyikan koor “Mari Puji Akan Dia;
- Paduan Suara Gabungan Kaum Pemuda/Mahasiswa, menyanyikan koor “Opera PSALM”.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Sekian dan Terima Kasih.

Dipublikasikan oleh :
B. Marada Hutagalung
http://maradagv.multiply.com
http://maradagv.wordpress.com
http://maradahtgalung.blogspot.com

29 November 2009

Mars Pemuda-Pemudi Tapanuli (Lagu)

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan akhirnya Lagu Mars Pemuda-Pemudi Tapanuli Utara telah sukses diciptakan, dan itu dipersembahkan kepada para Pemuda-pemudi Tapanuli agar bersedia dan semangat juang untuk membangun Tapanuli dengan sepenuh hati, sehingga dapat dikumandangkan pada acara Aksi Amal Tapanuli di Serbaguna Tarutung, tanggal 28 Nopember 2009, Pukul 18.00 WIB.

Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
  • Frans Manalu, SS (Pengurus Lem-PERAK) yang telah menjadi inspirator saya untuk membuat lagu mars tersebut;
  • Omry Simanjuntak, S.Th yang telah bersedia membuat syairnya;
  • Para Tim Lem-PERAK;
  • Para Anggota Paduan Suara STAKPN Tarutung yang telah bersusah payah  latihan dan menyanyikan lagu mars tersebut;
  • Tongam Sirait, yang ikut mendukung acara tersebut;
  • Bagi orang-orang yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Pada awalnya lagu tersebut diciptakan untuk menjadi Mars Tapanuli Utara (tercipta tgl 04 April 2007), namun gagal ditengah jalan tanpa ada konfirmasi dari Pemkab. Tapanuli Utara. Kendati demikian saya berusaha untuk sabar dan mencoba mencari inspirasi untuk mengubah lagu mars ini menjadi lagu lain. Dan akhirnya pada tanggal 11 Oktober 2009 lagu ini pun menjadi Mars Pemuda-Pemudi Tapanuli, dan itu semua adalah atas karunia Tuhan.

Untuk lebih jelasnya kita mengunduh/mendownloadnya secara gratis :

Lebih lengkapnya dapat mendownloadnya dalam bentuk ZIP (partitur dan midi) :
klik DOWNLOAD!

atau klik DOWNLOAD! (Drive.Google.com)

atau secara otomatis, klik di bawah ini:


B. Marada Hutagalung

19 October 2009

Objek Wisata Pemandian Air Soda Tarutung


Untuk melihat Album Photo klik -> Album Photo
Pemandian Air Soda yang satu ini adalah merupakan salah satu objek wisata di Tarutung yang berlokasi di desa Parbubu, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara.
Pemandian Air Soda di Indonesia hanya ada satu yakni di Tarutung, yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit kulit. Di samping itu bila dirasakan dengan lidah rasanya asam jauh berbeda dengan air biasa. Debit airnya sangat banyak, dan terus menerus berganti serta tidak kunjung habis.
Lokasi pemandian tersebut berada di areal persawahan dan merupakan posisi yang unik karena diwanai dengan pemandangan yang indah.
Jika berminat untuk berwisata ke Tarutung jangan lupa ke Pemandian Air Soda Tarutung.
Sekian.
Dipublikasikan oleh :
B. Marada Hutagalung

http://maradagv.wordpress.com

05 October 2009

Situasi Hari Jadi Ke-64 Kabupaten Tapanuli Utara


Untuk melihat Album Photo klik -> Album Photo

Situasi kegiatan pada tanggal 05 Okteber 2009 di Kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara sangat meriah karena merupakan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2009.

Kegiatan sangat banyak, ada pameran, ada konser, ada konser, ada karnaval, ada panjat pinang, bahkan upacara peringatan juga dilaksanakan di tanah lapang bawah kompleks stadion Tarutung.

Acara pameran telah dilaksanakan sebelum tanggal 5 Oktober 2009. Dan pada tanggal itu juga merupakan hari terakhir penutupan Kegiatan Hari Jadi ke-64 KAbupaten Tapanuli Utara Tahun 2009.

Semoga Kabupaten Tapanuli Utara makin maju. Hidup Tapanuli Utara.


Dipublikasikan oleh :
B. Marada Hutagalung

07 September 2009

Tarutung kembali dilanda Kebakaran (06 September 2009)

Tarutung, 06/09/2009 (20:30 WIB)

Musibah memang tidak dapat diprediksi kapan datangnya dan di mana saja, sama seperti Gempa yang melanda Pulau Jawa. Begitu juga dengan musibah kebakaran.

Kota Tarutung kembali dilanda kebakaran, yakni di lokasi Kompleks Mesjid Lorong 3.

Rumah yang terbakar sebanyak 3 (tiga) unit, masing pemilik bermarga Lumbantobing.

Asal usul api diduga dari kompor yang meledak di rumah yang paling tengah, dan menghanguskan rumah disampingnya.

Atas kesigapan masyarakat setempat, maka rumah-rumah lainnya tidak ikut terbakar.

Masyarakat kesal terhadap kinerja Tim Pemadam kebakaran, namun yang paling disesalkan adalah masyarakat dari tempat lain hanya hanya memaki kinerja Tim Pemadam Kebakaran dan menonton, sama sekali tidak ada tindakan untuk menolong.

Sebab musabab kebakaran masih diteliti oleh pihak yang berwajib.




Oleh :
B. Marada Hutagalung

10 April 2009

Situasi Pemilu 2009 di Tarutung

Situasi Pemilu 2009 di Tarutung


Tarutung, maradagv (09/04/09)

Situasi Pemilu di Tarutung aman-aman saja, dan polisi juga telah dikerahkan untuk menjaga keamanan kota.

Sistem Pemilu sangat jauh berbeda dari sebelumnya sehingga banyak para pemilih tetap bingung untuk memilih siapa yang harus dipilih mengingat partai dan calegnya yang sangat begitu banyak.
Khusus di TPS-V Hutatoruan X Kec. Tarutung (di SMA-1 HKBP Tarutung), seorang Ibu-ibu berkata bahwa kertas Surat Suara ini sangat merepotkan, besarnya saja sudah sama dengan ukuran koran, bahkan lebih. Lebih anehnya lagi, ada beberapa orang menanyakan salah satu nama anggota DPD-RI. Apa nama partai si xxx? Aku jawab bahwa yang ditanya itu bukanlah Caleg dari partai tapi DPD. Kalau mencontreng anggota DPD-RI ingat aja nomornya, jangan partainya. Tapi kalau Caleg DPRD Tk-II, Tk-I, DPR-RI, pertama ingat dulu nomor dan nama partainya, kedua ingat nomor urut dan nama calegnya.

Apa boleh buat, terjadilah belajar cepat cara mencontreng Caleg DPRD Tk-II, Tk-I, DPR-RI dan DPD-RI. Kendati demikian, kegiatan Pemilu aman-aman saja.

Sebagai Catatan :
Mohon maaf kepada para pembaca situasi Pemilu 2009 ini tidak semuanya ditinjau karena kondisi kesehatan penulis tidak memungkinkan.

Mohon maaf, kenapa ya panitia KPPS-nya itu-itu aja melulu? Ga’ pernah-pernah diganti? Sekeluarga lagi? Bahkan kebanyakan yang tua-tua, kemana yang muda-muda?

Info mengenai data suara kita lihat dan dengar saja dari media yang sudah dikhususkan untuk itu.


B. Marada Hutagalung

13 January 2009

Surat dari "Sanny Tan" kepada Kab. Tapanuli Utara

Surat dari "Sanny Tan" kepada Kab. Tapanuli Utara

Surat dari Sanny Tan sebenarnya ditujukan kepada para Pemimpin yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, namun surat elektroniknya (e-mailnya) ditujukan melalui e-mail saya yang kebetulan berdomain taputkab, yakni marada@taputkab.go.id. Saya tidak tahu kenapa harus melalui e-mail saya, padahal masih ada e-mail Pemkab. Tapanuli Utara. Apakah karena e-mail saya tersebut menyatakan bahwa saya berpengaruh di Kabupaten Tapanuli Utara ini? Sejujurnya saya belum memiliki pengaruh apa-apa di Pemerintahan Kab. Tapanuli Utara ini. Kendati demikian, saya hanya bisa menyampaikannya melalui situs ini, sebab kemungkinan besar akan ada yang membacanya. Dan satu hal lagi e-mail ini sudah lama tersimpan di e-mail saya, dan saya tidak sempat membaca. Sebelum dan sesudahnya saya mohon maaf kepada Saudara/i sekalian atas pempublikasian e-mail, dan saya tidak bermaksud untuk memprovokasi baik Pemerintah, kalangan masyarakat beserta para calon-calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara. Saya hanya ingin menyampaikan pesannya. Tepat atau tidak isi dari e-mail tersebut tergantung penilaian Saudara/i pembaca sekalian.

Untuk lebih jelasnya mari kita baca suratnya :
===================================================================
Tanggal:
Wed, 29 Oct 2008 19:31:03 -0700 [30/10/08 09:31:03 WIT]
Dari:
Kepada:
Perihal:
Horas : Pillit ma, Gabe Propinsi Na Balga Manang Pengacau Na Balga
Bagian:
Headers:
Alternative parts for this section:
[text/html]
1,82 KB


Yth. Para Pimpinan
- KPUD
- Bupati TAPUT dan Jajaran
- Pemuka Adat
- Pemuka Agama
- Instansi Pendidikan
- Masyarakat Sosial Lainnya (Lembaga Swasta, Pemerintahan, Petani, Buru, dan Wira Usaha)


Hal : Pillit ma, Gabe Propinsi Na Balga Manang Pengacau Na Balga


Parjolo sahali ma hudok, santabi jo tu angka na manjalo e-mail on, jala hurang do pangatusionku marbahasa batak.

Hu kirim pe on, alani kecewa do ahu mamereng kondisi di Tapanuli Utara dung sidung PILKADA.
Tolong jo pasahat hamuna tu sude angka Calon Bupati dohot na terkait.


Tangkas do hujaha sadarion (30 -10 - 2008) di sada surat kabar nasional, ima : Harian SIB na marjudul "Pengunjukrasa Coba Bakar Kantor KPUD Taput".
Piga - piga bulan na salpu, tong do hujaha di piga-piga surat kabar harian nasional, na paboahan adong sada ni roha ni godang angka na mangangku-ngangku pimpinan masyarakat, na naeng mambahen sada propinsi TAPANULI na secara khusus naeng mamajuhon sude masyarakat Tapanuli pinomparni si Raja Batak..

Alai, sian perbandingan ni baritai, tangkas do naeng si pilliton naeng maju do tapanuli manang na naeng lonong di bagasan
bara ni api sahira Sodong dohot Gomora.

Kuasai hamuna angka dirimuna. Mabiar ma hamu tu DEBATA di angka sude rencana muna, jala asa saut sude angka na sinangkap ni
roha muna dohot sude angka rencana na naeng pamajuhon Tapanuli, khususna Tapanuli Utara.

Horas
Mauliate
Sanny Tan
TAPUT
===================================================================

Catatan : Mohon maaf kepada Sanny Tan atas e-mail yang telah publikasikan kepada umum karena hanya cara itulah yang bisa saya lakukan agar sampai kepada para pemimpin tersebut. Dan mohon maaf juga kepada para pembaca e-mail tersebut juga melampirkan data, namun data tersebut adalah isi dari pada surat di atas.


Isi e-mail dipublikasi ke situs :http://maradagv.worpress.com
Sekian dan Terima Kasih

Oleh :
B. Marada Hutagalung

18 December 2008

OPINI : Pemekaran Daerah di Sumatera Utara Menuai Kehancuran

Pemekaran Daerah di Sumatera Utara Menuai Kehancuran

Lama sudah Negara Wilayah Kesatuan Republik Indonesia baru bisa memiliki lebih dari 27 propinsi yang pada dulunya 27 propinsi. Sejak lahirnya Peraturan Otonomi Daerah maka terjadilah pemekaran daerah, kabupaten, kota, desa, bahkan Propinsi. Mengenai terbentuknya Negara Timor Leste itu adalah siapa yang pernah menjajah dan tinggal di sana (secara logika teritorial Timor Leste tidak masuk akal milik orang Eropa/Portugis...Red.).

Pemekaran daerah-daerah di Indonesia, secara khusus di Propinsi Sumatera Utara sangat menuai berbagai masalah. Terutama dalam pembentukan Protap (Propinsi Tapanuli). Pembentukan Protap sudah lama direncanakan dan diprakarsai oleh orang-orang yang berpendidikan termasuk orang-orang perantau yang merupakan warga asli dari berbagai daerah Kabupaten yang ada di Sumatera Utara (Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Dairi, Kota Sibolga, Kota P. Sidempuan, Mandailing Natal / Madina, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Nias, Nias Selatan dan Pakpak Bharat).

Pada awalnya rencana pemekaran tersebut disetujui para tokoh-tokoh terkenal yang berasal dari daerah Tapanuli Sekitarnya (belum dapat dipastikan adakah unsur-unsur dalam pemekaran tersebut). Namun sangat disayangkan ketika direncanakan bahwa Ibukota Protap di Siborongborong terjadilah perbedaan pendapat. Bahkan di daerah Tapanuli Tengah / Kota Sibolga, juga di Tapanuli Tengah / Kota P. Sidempuan (termasuk Madina) terjadi demo besar-besar untuk menolak penetapan ibukota di Siborongborong (termasuk Kabupaten Baru, Paluta). Jika tidak dibuat di Daerah Sibolga atau di P. Sidempuan maka daerah-daerah tersebut tidak ikut menjadi bagian dari Propinsi Tapanuli.

Ironis sekali permasalahan tersebut, tiba-tiba masyarakat dari beberapa daerah lain juga ikut menolak ikut menjadi bagian dari Protap seperti masyarakat Nias Selatan, Pakpak Bharat.

Menurut para tokoh-tokoh masyarakat/adat/agama dari daerah yang menolak menyatakan adanya unsur-unsur Politik dan SARA. Apakah memang seperti itu? Mungkin benar, mungkin juga tidak.

Lebih parahnya lagi di saat pembentukan Protap, lahir pula pembentukan Propinsi Tapanuli bagian Barat (Protapbar) yakni Tapteng, Kota Sibolga, Nias Selatan, Pakpak Bharat, dan bebrapa orang dari kabupaten lainnya, dengan ibukota yang direncanakan adalah Sibolga.

Tidak hanya itu saja, muncul pula pencetusan pembentukan Propinsi Tapanuli Bagian Selatan (Protabagsel) yakni Tapanuli Selatan, Kota P. Sidempuan, Madina, dan Paluta yang beribukota di Sipirok atau kemungkinan di P. Sidempuan.

Sedangkan Nias sendiri juga perna merencakan pembentukan Propinsi Nias. Namun tidak jadi karena tidak seutuhnya mendukung dan beberapa masyarakat mendukung Protap dan Protapbar.

Pembentukan Propinsi tersebut menuai kehancuran. Yakinlah, pembentukan Protap, Protapbar dan Protabagsel tidak akan jadi. Kenapa? Protap tidak memiliki daerah Kotamadya minimal satu; Protapbar tidak akan bisa jadi Propinsi karena Pakpak Bharat tidak dekat dengan daerah-daerah yang menjadi Protapbar, apalagi daerah tersebut harus melewati daerah-daerah yang bukan bagian Protapbar; sedangkan Protabagsel juga tidak akan menjadi propinsi karena beberapa daerahnya masih baru mekar menjadi Kabupaten dan Jumlah Kabupatennya tidak cukup untuk membentuk Propinsi.

Sebaiknya Pembentukan/Pemekaran Daerah (Propinsi) harus ditinjau lebih matang lagi dan perlu mempertimbangkan beberapa hal. Unsur-unsur politik dan SARA (juga kepentingan pribadi) harus dilhilangkan.

Tarutung, 18 Desember 2008
Marada Hutagalung
http://maradagv.wordpress.com

16 December 2008

The Women Of North Tapanuli Regency

The Women Of North Tapanuli Regency

Pada sore hari saya sedang berjalan-jalan keliling kota Tarutung untuk menghilangkan rasa penat dan rasa kejenuhan. Pada saat itu saya tiba ketemu dengan seorang wanita cantik yang dulunya adalah teman sekuliahku.

“Eh, ito....! Sepertinya ito pernah saya....”, panggilnya kepadaku.
“Aku juga merasa pernah ketemu dengan ito...., tapi di mana ya....”, sambungku bertanya dengan penasaran.

“Oh...iya, kita kan satu kuliah dulu....! Aku Nia..., ito Marada, kan....” , Akhirnya ia teringat.
“Nia...! Oh, kamu rupanya....! Ternyata kamu makin cantik ya...”, Mataku terus tertuju kepadanya tanpa berkedip.

“Ah biasa aja lagi....”, jawab tersipu malu
“Ito lagi ngapain di sini....”, tanyaku.
“Lagi nunggu teman....”

Beberapa menit kemudian Hp Nia berdering dan langsung diangkatnya...
“Halo, abang lagi di mana....”, Tanyanya. “Aku sekarang lagi di simpang empat dekat wartel...”, Sambungnya kemudian.

Ternyata seorang pria keluar dari wartel tersebut sambil memegang tangan anak kecil dan berjalan
mendekati Nia.

“Eh, ternyata abang dan Dyko uda lama di wartel ya...”, tanya.
“Iya, kita balik yuk....”,
“Eh, kenalkan ini suamiku, ito....! Dan ini Dyko anakku yang paling besar....”, Nia memperkenal mereka berdua kepadaku.

“Marada....”,
“Roy....”,
“Aku Dyko, bang...”, sambut Dyko sambil menyalam tanganku.
“Eh, to....! Kami balik dulu ya....”, nia pamit kepadaku.
“Oh, iya....”, sambut dengan perasaan terheran-heran.

Sangat mengherankan memang, hampir membuatku merasa tak percaya. Wanita secantik yang masih tampak muda ternyata sudah punya menikah dan apalagi sudah punya. Yang membuatku tak percaya adalah bahwa wanita tersebut memiliki wajah yang sangat mirip ABG dan tubuhnya pun tak nampak yang baru melahirkan.

Ternyata wanita sekarang sangat sulit dibedakan apakah sudah menikah atau belum, atau masih anak sekolahan. Hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Industri dan berbagai perkembangan obat-obatan sehingga para wanita yang ada di kabupaten Tapanuli Utara sudah seperti para wanita-wanita yang ada di Kota-kota besar, atau bisa dikatakan mirip dengan penampilan para artis-artis Indonesia.

Suatu ketika juga saya pernah bertemu dengan seorang wanita yang baru saja pulang dari les. Tampaknya dia seperti anak kuliahan, terlihat dari wajahnya sudah sangat dewasa penuh dengan tebar pesona. Namun aku bertanya kepadanya bahwa ternyata usianya masih 14 tahun. Dan dia bilang dia masih kelas satu SMP. Wah, perkembangan zaman juga ternyata mempengaruhi si wanita (Gadis) muda tersebut.

Tidak hanya itu saja, di saat aku sedang ke Hot Spring alias Pemandian Air Panas yang ada di Kecamatan Sipoholon. Aku melihat dua orang wanita cantik dan sangat seksi sedang menikmati Soft Drink bersama. Tatkala aku langsung dekati mereka karena sangat tak bisa melewatkan wanita cantik begitu saja. Minimal hanya memandang-mandang saja. Akhirnya kami saling berkenalan dan membicarakan banyak hal termasuk hal-hal yang bersifat pribadi namun tidak begitu dalam dan berbagai cerita.

“Hai, boleh duduk di sini, ito...”, pintaku
“Oh, silahkan, ito....”, sambut wanita yang berlensa minus.
“Kenalkan, saya Marada ...”, aku memperkenalkan diri.
“Saya Yanti....”, sambutnya.
“Lusi...”, sambung.

Ada sekitar 30 menit kami bercerita banyak hal sampai pada akhirnya kami membahas ke hal yang pribadi.

“Maaf to, kalau boleh tanya usia ito Yanti berapa ya...”, tanyaku kepada Yanti.
“Tiga puluh tujuh tahun, to...”, jawabnya sambil meneguk coca colanya.
“Ah, masa...”, aku terkejut. “Ito Lusi berapa...”, beralih bertanya kepada Lusi.
“Usiaku 36 tahun....”, jawabnya santai.

“Ah, yang seriuslah ito bilang”, aku makin bertambah heran. “Masa usia orang ito tidak sesuai
dengan wajah dan badan ito? Berdeketan lagi...”.
“Kalau ito ga percaya, ni KTP-ku...”, Yanti langsung menunjukkan KTP-nya.
“Sekalian KTP-ku....”, sambung Lusi sambil memberikan KTP kepadaku.

Karena aku semakin penasaran akhirnya aku terima dan perhatikan KTP tersebut. Ternyata memang benar usia yang mereka sebutkan. Usia Yanti memang 37 tahun namun di KTP-nya dicantumkan dia belum menikah. Sedangkan Lusi usianya 36 tahun namun sudah menikah. Dilihat dari keterangan KTP masing bahwa mereka satu alamat dan marga mereka sama.

“Orang ito kakak-adik ya...”, tanyaku penasaran.
“Iya, to...! Emang kenapa...”, kata Yanti.
“Ga’ kenapa-napa..., hanya heran aja koq bisa adiknya duluan nikah...”, jelasku kepada mereka.

“Ya, maklumlah....! Mungkin belum waktunya, to...”, jelas Yanti.
“Berarti ito Lusi sudah punya anak...”, tanyaku kembali.
“Iya, tiga orang. Paling besar sudah kelas satu SMP....”, jawan Lusi.

Wah, ternyata wanita sekarang sangat sulit dibedakan. Dari pertemuan tersebut sangat sulit membedakan apakah mereka sudah menikah atau belum, juga sangat sulit membedakan apakah usia mereka masih muda atau sudah tua.

Pengalaman lain, kalau aku amat-amati para wanita (anak gadis) yang merupakan anggota Remaja/Pemuda/i Gereja di GKPI Pearaja Tarutung (tempat aku berjemaat) mereka kelihatannya sudah dewasa, jauh berbeda di waktu mereka memakai seragam SMA di waktu sekolah.

Percaya atau tidak, para wanita secara umum di Tapanuli Utara, secara khusus di kota Tarutung sudah sangat sulit dibedakan. Mohon maaf, penelitian ini memang tidak secara ilmiah saya lakukan namun saya lakukan hanya bersifat pengalaman sehari-hari saja di saat saya bertemu dan berkenalan dengan beberapa wanita. Kecantikan para wanita di Kabupaten Tapanuli Utara sudah tidak kalah lagi dengan para wanita yang ada di kota-kota besar lainnya juga tidak kalah kalau dibandingkan dengan artis-artis Indonesia. Karir wanita juga sudah lumayan di Kabupaten Tapanuli Utara.

Tapi, soal kedewasaan jiwa para wanita di Kabupaten Tapanuli Utara saya belum bisa jelaskan, karena bisa saja usianya sudah dewasa tapi jiwanya belum, atau sebaliknya usianya masih sangat muda tapi jiwanya sudah dewasa.

Ingin lebih jelasnya lagi, kiranya para pembaca langsung saja tanya ama wanita-wanita yang di Kabupaten Tapanuli Utara, atau langsung turun ke lapangan.

Terima Kasih.
Tarutung, 16 Desember 2008
Oleh : B. Marada Hutagalung

23 September 2008

Daftar Link para Calon Bupati Tapanuli Utara periode 2009-2014

Daftar Link para Calon Bupati Tapanuli Utara periode 2009-2014
Secara tidak sengaja saya menemukan beberap daftar link para calon bupati tapanuli utara periode 2009-2014. Namun beberapa lagi saya belum menemukannya.

Daftar Link tersebut adalah :

Ir. Sanggam Hutapea, MM :
http://sanggamhutapea.wordpress.com
http://pilkadataput.blogspot.com/
http://taputnews.blogspot.com/

Ir. Roy Mangontang Sinaga :
http://profiles.friendster.com/81920804

Drs. Wastin Siregar :
http://profiles.friendster.com/81099712

Ir. Eduard Sihombing :
http://www.edwardsihombing.com/

Kepada para pembaca mohon menambah daftar link para calon bupati Tapanuli Utara lainnya.


B. Marada Huataglung

Tarutung, 23 September 2008

28 April 2008

Tarutung (Legenda 1877)

TARUTUNG (LEGENDA 1877)



Dari gbr di atas ini anda dapat menganalisa, bahwa Lahirnya Tarutung terjadi pada tahun1877. Dahulu, Tarutung sudah menjadi tempat perdagangan. Nah, jika ada pada waktu itu ingin membeli atau menjual sesuatu mereka telah membuat suatu tempat bertransaksi.

"Lae.., di dia do hita pajumpang"
, tanya seseorang kepada Temannya (artinya : Dimana kita jumpa?)
"Di bona ni Tarutung i ma..."
, jwb temannya (Di dekat pohon Durian).


Perlu kita ketahui bahwa nama "Tarutung" sebenarnya berasal dari nama buah yaitu DURIAN. Pada waktu itu masih hanya satu pokok pohon Durian. Sehingga mudah dicari orang pada waktu itu.


"Besok kita bertransaksi di dekat pohon durian ya....?
Katanya kepada temannya.
"Baiklah, saya akan usahakn cepat datang...",
jwb temannya.

Sebutan bona ni (pokok/pohon) durian (tarutung) semakin menjadi terkenal dan lama-kelamaan kata 'bona ni' (pokok/phn) tidak disebutkan lagi. Cukup kata "Tarutung" (Durian). Dan sebutan nama buah itulah menjadikan nama Tarutung pada ibu kota Tapanuli Utara ini.


Nah, nih gbrnya....! Perhatikan baik2 bahwa itulah "Bona Ni Tarutung" (Pohon Durian) yang menjadikan nama dan maskot bagi kota kecil ini.



15 April 2008

LAMBANG KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMBANG KABUPATEN TAPANULI UTARA




KETERANGAN LOGO
a. Perisai berbentuk segi lima, melambangkan falsafah/dasar Negara Pancasila;
b. Bintang bersudut lima, di atas dasar abu-abu melambangkan jiwa masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa (Mula Jadi Na Bolon);
c. Pohon Beringin yang rindang dengan akar tunjang/gantung melambangkan kebesaran jiwa/rohaniah masyarakat yang berpegang kepada musyawarah untuk mufakat secara luas/umum, berterus terang dan melaksanakan keputusan secara kegotongroyongan yang dinamis;
d. Segitiga Sama Kaki, menggambarkan makna “Dalihan Na Tolu” (tiga tungku) yang menggambarkan ciri khas dari tata hidup masyarakat yang dalam hal mengambil tiap keputusan mengenai sesuatu yang menyangkut pihak lain selalu dilandasi oleh hasil mufakat secara kekeluargaan;
e. Timbangan, melukiskan sifat/melambangkan tata hukum masyarakat yang mengabdi kepada norma-norma Hukum dan Keadilan, menjauhkan sifat-sifat “Pajolo Gogo” (mengutamakan kekuatan), “Papudi Uhum” (tidak mengutamakan hukum);
f. Pedang “Gaja Dompak”, melambangkan pedang sakti Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja, demikian juga “Bambu Runcing” melambangkan kebulatan tekad dan semangat perjuangan masyarakat melawan/menentang kolonialisme, imperialisme, komunisme dalam segala bentuk, sekaligus melambangkan sikap tegas menghadapi kawan maupun lawan dalam membela dan memperhatikan Pancasila;
g. Lukisan Rumah Batak, “Ulos Batak/Ragi Idup dan Tunggal Panaluan”, melambangkan kekayaan, kebudayaan yang tinggi dari masyarakat sejak dahulu kala, baik di bidang kesenian maupun kepercayaan;
h. Lukisan Pemandangan Indah, yang terlukis dengan gunung-gunung dan pegunungan-pegunungan, sawah/ladang, perkampungan-perkampungan, jalan-jalan lalu lintas, danau serta air terjun, memperlihatkan daerah Tapanuli Utara sebagai suatu daerah yang indah permai dan termahsyur keindahan alamnya dengan Danau Toba;
i. Untaian Padi-Kapas, melambangkan cita-cita hidup dari masyarakat untuk berperikehidupan yang luhur mencapai suatu masyarakat sentosa, makmur dan bahagia, cukup sandang dan pangan;
j. Lukisan Batang Padi dengan 45 butir dan Batang Kapas dengan 17 buah kuntum kapas yang dirangkaikan oleh sebuah pita dengan 8 jalur, semuanya mengingatkan hari keramat Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945;
k. Tulisan/sebutan “Tano Batak”, menunjukkan suatu daerah yang dalam tata negara disebut Tapanuli Utara dalam lingkungan Republik Indonesia, hal yang mana dipertegas dalam Tulisan pita yang merangkai Padi dan Kapas;
l. Kalimat “Arga Do Bona Ni Pinasa” dalam aksara Batak dan bahasa daerah yang dilukiskan di dalam “Ulos Ragi Idup”, mengandung penergtian kecintaan/kesetiaan terhadap pusaka yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang.


Buku yang dipakai :
Buku TAPANULI DALAM ANGKA, diterbitkan oleh Badan Pusat Statiska (BPS) Kab. Tapanuli Utara kerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Tapanuli Utara.

Dapat dilihat di web site resmi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara : http://www.taputkab.go.id



Pengunjung

Flag Counter