28 February 2008

KAPAN KAMU NIKAH...?

Nikah merupakan kata yang sudah umum kita dengar, bahkan sudah melakukannya. Nikah itu sebenarnya sama dengan kata KAWIN. Akan tetapi, kata Nikah pada saat ini sudah berbeda artinya dengan Kawin...!

Nikah dan Kawin memiliki persamaan arti, yaitu penyatuan jiwa dan jasmani antar jenis kelamin yang berbeda untuk membentuk suatu keluarga (tentunya termasuk melahirkan keturunan baru).
Itulah persamaannya....! Di mana perbedaannya...! Perbedaanya, kata Nikah lebih cocok dipakai pada hal-hal yang resmi, sedangkan Kawin merupakan suatu hal yang tidak resmi. Oleh karena itu muncul pepatah : "Lebih mudah kawin dari pada menikah". Kenapa? Karena nikah harus banyak yang dihadapi dan dipersiapkan secara matang, sedangkan kawin... wah langsung aja masuk kamar dan..... (ups...ga perlu diteruskan sebab anda sudah tahu maksudnya).

Akan tetapi apa latar belakang saya membuat tulisan ini di blog? To the point aja, sebenarnya ini berawal dari ucapan dari pihak orang tua saya, keluarga orang tua saya (keluarga ibu dan bapak), dan sanak saudara/i lainnya, beserta teman-teman saya. Mereka meminta agar saya segera menikah mengingat bahwa saya adalah anak pertama/sulung. Dalam istilah Batak Toba saya adalah 'panggoaran ni' orang tua saya. Tidak hanya itu saja, saya juga adalah cucu pertama dari anak laki-laki kakek saya dalam isitilah Batak Toba disebut "Pahompu Panggoaran". Di samping itu, juga mengingat usia saya semakin bertambah.

Sebenarnya saya ingin sekali menikah, akan tetapi saya belum matang baik secara material, spritual, jasmani, dsb. Tidak hanya itu saja, saya tidak tahu siapa yang harus saya nikahi ("he...he...he..., jujur banget...." red.). Eh, yang jelas yang harus dinikahi itu kan wanita...! Yup, tepat sekali karena saya adalah normal, tapi si wanita itu siapa yah...?

Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini. Aku tidak tahu di mana kekurangan dan kelemahanku atau keburukan, padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Anehnya, aku bisa bantu teman untuk bisa pacaran sampai bisa menikah. Tapi, aku sendiri tak bisa. Apakah itu akibatnya menjadi 'mak comblang...? Aku pikir tidak juga, karena teman-temanku yang lain yang sudah pernah menjadi 'mak comblang' atau pun menjadi pendamping orang yang menikah (Panaru) bisa koq menikah...! Tapi kenapa aku tidak ...?



Wah, teman-teman sebayaku sudah pada banyak yang menikah dan punya anak. Bahkan teman-teman yang di bawah umurku juga sudah banyak yang menikah, punya anak lagi. Aku rasa ini merupakan tantangan yang paling berat bagiku. Yah... kalau memang itu terjadi, ya aku terima aja. Aku anggap aja itu sebagai pelajaran dan pengalaman dalam hidupku.

Kalau aku ditanya, Kapan kamu nikah...? Terpaksa aku jawab aja seperti yang diiklan itu agar aku tidak stres memikirkannya....! Tapi terkadang aku jawab, "Tunggu tanggal mainnya, sabar aja, akan kukirim undangannya...!" Eh, undangan belum terkirim....!

Mungkin dengan kesabaran dan ketabahan serta keyakinan kepada Tuhan dibarengi dengan doa dan aktivitasnya aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan.

"Kapan kamu nikah....?"
"May.....!"
"Woiiii, Marada nikah bulan Mei...!"
"May be yes...! May be no...!!!
"????"
"(ENJOY AJA)!"





NB. :
Kepada pembaca blog, mohon beri komentar (saran/kritik) yang membangun...! Thx...!

Comments
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru

Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.


Pengunjung

Flag Counter