Satu untuk selamanya...
Selang satu tahun hatimu sulit ditembus
namun akhirnya bisa kuterebos dibantu olehmu
Rasa bahagia pun terasa dan berkata, Terima kasih Tuhan
Kuyakinkan diriku bahwa hatimu benar-benar untukku
tapi aku tidak tahu, akankah selamanya untukku?
Hanya bisa berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa...
Kini kucoba untuk berusaha berkorban 'tuk mengasihimu setulus hati
Berusaha untuk mengerti dirimu yang jauh dari ruangku
Berusaha untuk meluangkan waktuku walau sebatas udara
Aku ingin hidupku ini jadi berarti
bukan suatu kesempatan, tapi aku tak ingin kesepian
Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu
Tak dapat kulukiskan dengan kata-kata,
aku sangat mengasihimu, dan menjadi satu untuk selamanya
berharap, engkau pun demikian untukku
Dari dulu memang dirimu sudah tahu,
aku masih sabar menanti kehadiranmu
kehadiran yang berarti bagiku
Memang waktu dan ruang selalu membatasi kebersamaan kita
tapi bukan itu tantangan yang berat, ada yang lain
kita tidak tahu dari mana, kapan dan bagaimana datangnya
Kita hanya bisa berharap kepada-Nya,
bersabar sampai kita mencapai kesatuan
Ya, satu untuk selamanya...
Tidak hanya janji, tapi harus terlaksana
karena aku tak bisa lagi mengharapkan yang lain
hanya dirimu yang sudah kunantikan
Suka duka kita rasakan bersama
Turun naik kita lalui bersama demi kebersamaan yang sejati
kita berdoa, satu untuk selamanya
kita berseru, satu untuk selamanya
kita berjanji, satu untuk selamanya
__________________________________________________
NB. :Kupersembahkan buat sesorang yang aku kasihi
Tarutung, 12 Oktober 2009.
Oleh : B. Marada Hutagalung
12 October 2009
Puisi-14: Satu untuk Selamanya...
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru
Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)