Andai Orang Kristen Jadi Presiden RI
Kepada Para pembaca mohon jangan salah paham terhadap tulisan, mari kita berpikir secara Rasional.
Sekarang ini banyak Parpol telah menyiapkan siapa balon Presiden/Wakil Presiden untuk jadi Calon Preside/Wakil Presiden pada Pemilu 2009 nanti untuk menentukan siapa yang menjadi Presiden RI nanti. Pada pemilu yang lewat sudah kita lihat banyak telah menentukan siapa pemimpin RI no. 1. Dari pemilu yang kemaren juga telah ditentukan siapa yang menjadi Balon Pemimpin RI dari orang Kristen, tapi gagal. Kenapa? Itu karena ada penganut agama yang mayoritas. Tepat sekali.
Kendati demikian kita tidak dapat meragukan hal itu, bahwa suatu waktu Orang Kristen bisa menjadi Pemimpin No. 1 di Indonesia, kenapa? Karena Banyak partai yang terbentuk dari berbagai aliran agama telah terpecah belah. Namun, itu bukanlah hal pemicu utama hanya cikal bakal doang saja. Karena bisa jadi orang Kristen jadi Pemimpin RI bukanlah berasal dari Parpol yang berbau Agama, kemungkinan bisa dari Partai yang bukan berbau agama.
Memang tidak dapat dipastikan kapan orang Kristen jadi Pemimpin No. 1 RI, tapi kemungkinan orang Kristen bisa jadi Pemimpin No. 1 RI pada waktu yang tidak kita ketahui. Semuanya itu sudah tertera dalam Alkitab.
Namun, terjadi orang Kristen menjadi Pemimpin No. 1 RI bukanlah sebagai alat untuk mengkristenisasikan warga Indonesia yang menganut agama lain. Saya yakin orang Kristen tidak akan bisa menjadi Pemimpin No. 1 RI apabila tidak memiliki jiwa rasa nasionalisme. Karena jiwa rasa nasionalisme itulah yang bisa menjadikan orang Kristen menjadi Pemimpin No. 1 RI. Akan tetapi bukan untuk mencapuradukkan semua agama, dan tetap setia kepada agamanya.
Kesimpulannya, orang Kristen bisa menjadi Pemimpin No. 1 RI apabila memenuhi beberapa hal antara lain :
- Memiliki Jiwa Rasa Nasionalisme;
- Tidak memandang status Agama, suku, ras, dll;
- Tidak memandang status kehidupan (kelas Atas, menengah, dan bawah);
- Memperhatikan pembangunan RI secara merata;
- Mengutamakan pembangunan yang paling utama : Pendidikan, Moral, Kesehatan, pertanian, dan Teknologi.
- Siap dikritik oleh siapa pun;
- Memiliki sifat aspiratif dan terealisasi secara bertahap;
- Memiliki jiwa yang inovatif tapi merugikan bangsa;
- Setiap terhadap agamanya sendiri tetapi tidak mengutamakan agama sendiri pada negara atau tidak mencampuradukkan agama;
- Siap menghadapi masalah-masalah negara yang bersifat urgen;
- Memiliki jiwa yang memperhatikan hak-hak masyarakat RI secara global selain kewajiban;
- Dapat ditambahkan para pembaca ....
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Tarutung, 19 September 2008 Oleh: B. Marada Hutagalung http://maradagv.multiply.com