Makhluk-makhluk Halus menurut Alkitab
Makhluk-makhluk Halus itu sama artinya dengan roh-roh (termasuk makhluk gaib), adalah makhluk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata (secara langsung) oleh manusia, namun ada beberapa manusia yang bisa merasakan keberadaannya. Hanya orang-orang tertentulah yang bisa melihat langsung keberadaannya di samping merasakan kehadirannya.
Apakah Saudara/i percaya akan adanya makhluk-makhluk halus tersebut? Berikut mari kita baca dan simak penjelasan berikutnya.
Pertama sekali perlu kita ketahui bahwa roh itu dari dua kategori dari sifat atau karakternya, yakni :
1. Roh Baik
2. Roh Jahat
Macam-macam roh menurut Alkitab
1. Roh Kudus;
2. Malaikat
3. Lucifer/Lusifer (mantan malaikat)
4. Setan/Satan (iblis)
5. Hantu
6. Legion
7. Jin
1. ROH KUDUS
Mengenai Roh Kudus tentu kita sebagai orang Kristen sudah tahu karena banyak ditemukan sebutan Roh Kudus dalam Alkitab. Kesimpulannya, Roh Kudus itu adalah Roh Tuhan sendiri, dan merupakan Roh yang tertinggi dari segala roh-roh lain bahkan lebih tinggi dari segalanya. Hanya orang-orang percaya kepada Tuhan Yesuslah yang bisa merasakan kehadiran Roh Kudus. Di samping itu Roh Kudus dapat dimaknai sebagi berkat, pelindung/pengayom. Roh Kudus dikategorikan sebagai Roh Baik.
2. MALAIKAT
Malaikat itu dikategorikan sebagi roh baik, dan bila ada malaikat-malaikat melanggar aturan Tuhan maka makluk tersebut adalah setan, secara ekstrim Tuhan memecatnya dari malaikat.
Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman (Kolose 1:16, Ibr 1:14).
Etimologi Ibrani
Kata "malak" atau malaikat berasal dari bahasa Ibrani מלאך, mal'akh, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam TB diterjemahkan menjadi: Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh, dan raja.
Malaikat dalam Tanakh
Patung malaikat di sebuah kuburan di Metairie, Louisiana.
Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ("malakh"), mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu Allah sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat TUHAN," atau "malaikat Allah" (Zakharia 12:8). Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Allah", (Kejadian 6:4; Ayub 1:6).
Malaikat disebut sebagai "penjaga" (Daniel 4:13). Mereka disebut sebagai "tentara langit" (Kitab Ulangan 17:3) atau bala tentara "TUHAN" (Yosua 5:14). "Bala tentara," צבאות Zebaot dalam gelar Yahweh Zebaot, TUHAN dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".
Sebelum munculnya monoteisme di Israel, gagasan tentang malaikat ditemukan dalam Mal'akh Yahweh, malaikat TUHAN, atau Mal'akh Elohim, malaikat Allah. Mal'akh Yahweh adalah penampakan atau perwujudan Yahweh dalam bentuk manusia. Istilah Mal'akh Yahweh digunakan secara berganti-ganti dengan Yahweh (bandingkan Keluaran 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19). Mereka yang melihat Mal'akh Yahweh mengatakan bahwa mereka telah melihat Allah (Kejadian 32:30; Hakim-hakim 13:22). Mal'akh Yahweh (atau Elohim) menampakkan diri kepada Abraham, Hagar, Musa, Gideon, dan memimpin bangsa Israel dalam tiang awan (Keluaran 3:2). Penyamaan Mal'akh Yahweh dengan Logos, atau Pribadi kedua dari Tritunggal, tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Allah, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Allah. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran Kabbalah.
Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan (Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10), kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab Yehezkiel. Nabi Yehezkiel, sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam agama Babel, dan mungkin oleh angelologi Zoroastrianisme. (Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal). Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Allah atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; mal'akh, karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan Zakharia, malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai mal'akh, dan Mal'akh Yahweh tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka (Zakharia 1:11).
Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi (barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Daniel). Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.
Malaikat jatuh
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, kudus dan tanpa cela (Yeh. 28:15). Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Allah. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai setan, dan kemungkinan di antaranya adalah Kerub (Yeh. 28:14).
Dan pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah.
Jenis-jenis malaikat dalam ajaran Kristen :
GABRIEL
Gabriel (bahasa Ibrani: גַּבְרִיאֵל, Standar Gavri'el Tiberias Gaḇrîʼēl; bahasa Arab: جبريل, Jibrīl atau جبرائيل, Jibrāʾīl; bahasa Inggris: Gabriel) adalah seorang malaikat atau "utusan" untuk menerangkan atau menyampaikan Firman dari Tuhan Allah kepada manusia, yang muncul dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen kepada Daniel; serta dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen kepada imam Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, dan kepada Maria, yang melahirkan Yesus Kristus. Dalam agama Islam dikenal sebagai Jibril.
Gabriel memainkan peran dalam kisah kelahiran Yesus, dan juga sepupu Yesus, yakni Yohanes Pembaptis yang usianya lebih tua 8 bulan dari Yesus. Lukas 1 mengisahkan tentang imam Zakharia, yang melihat malaikat di bait Allah. Gabriel mengumumkan bahwa istri Zakharia, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan “menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Zakharia yang sudah tua menjadi ragu-ragu, maka Gabriel yang menyatakan bahwa ia “yang melayani Allah” (ay 19), menghukum Zakharia menjadi bisu sampai bayi itu dilahirkan. Gabriel mendatangi Maria di nazaret dan memberi tahu bahwa ia akan melahirkan seorang anak, “Anak Allah Yang Mahatinggi” (ay 32). Maria menjawab bahwa ia adalah seorang perawan, tetapi Gabriel berkata, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menanungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (ay 35). Gabriel menampakkan diri kepada Daniel dalam kitab Daniel sebagai penafsir dari berbagai penglihatan Daniel yang misterius. (Dan 8:16; 9:21)
MIKHAEL
Malaikat Mikail (bahasa Ibrani מיכאל Micha'el atau Mîkhā’ēl, bahasa Latin Michael atau Míchaël) adalah penghulu malaikat atau pemimpin bala tentara surga yang disebut dalam Kitab Wahyu 12:7.
Ada beberapa Mikhael dalam Alkitab, tetapi hanya satu yang penting yaitu Mikhael yang menjadi malaikat dengan jabatan Sang Penghulu Malaikat atau semacam “pemimpin malaikat atau kepala para malaikat.” Nabi Daniel menyebut dia lebih dari sekali sebagai “pemimpin”, Mikhael adalah malaikat pelindung surgawi bagi umat/bangsa Israel (Dan 10:13,21; 12:1). Kitab Wahyu menggambarkan sebuah peperangan pada akhir zaman, dengan Mikhael dan malaikat-malaikatnya bertempur melawan Naga, Ular Tua, Setan/ Lucifer dengan 1/3 para malaikat surga yang mejadi pemberontak mengikuti Lucifer (12:4,7). Jadi Mikhael lebih terlihat perannya pada akhir zaman ini.
ABADON / APOLION
Abadon berasal dari bahasa Ibrani (אֲבַדּוֹן) dan dalam bahasa Yunani adalah Apolion (Ἀπολλύων; apollyon) yang artinya ialah Malaikat Jurang Maut (Abyssos) seperti yang dicatat dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes pasal 9: Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion (Why 11:9).
Arti namanya ialah Kehancuran (Abadon) atau Penghancur/Pembinasa (destroyer- Apolion) Malaikat Jurang Maut ini memimpin para malaikat lain untuk penyiksa para manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya selama 5 bulan. Rupa Abadon dan para malaikat ini dalam bentuk belalang-belalang seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia, rambut seperti rambut perempuan, gigi seperti singa, dada seperti baju zirah, bunyi sayap mereka seperti bunyi kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan, ekornya seperti kalajengking dan ada sengatnya, di dalam ekor mereka terdapat kuasa untuk menyakiti manusia lima bulan lamanya. Peristiwa ini terjadi pada akhir zaman ketika malaikat meniupkan sangkakala ke lima. Para Malaikat ini hanya menyiksa tetapi tidak mencabut nyawa manusia pada 7 tahun masa kesusahan di akhir zaman nanti.
SERAFIM
Serafim (Heb. שׂרף, pl. שׂרפים Seraphim, lat. seraph[us], pl. seraphi[m]) adalah salah satu makhluk surga yang disebutkan sekali di dalam Kitab Yesaya. Gambaran kaum Yahudi atas makhluk ini kemudian menjadikan mereka dalam bentuk manusia, dan bentuk inilah yang kemudian mereka teruskan ke dalam tingkatan-tingkatan malaikat Kristen. Dalam hierarki malaikat Kristen, serafim mewakili tingkatan tertinggi para malaikat.
KERUB/KERUBIM
Kerub atau Kerubim (Ibrani כרוב, pl. כרובים, trans kruv, pl. kruvim, dual kruvayim lat. cherub[us], pl cherubi[m]) adalah sebuah istilah yang muncul dalam Alkitab, misalnya pada Keluaran 25:18-22 dan Yehezkiel 28:12-15, yang artinya adalah kedudukan yang sangat tinggi atau diurapi dalam pemerintahan Allah (Kerajaan Surga). Kedudukannya sangat tinggi bahkan dari para Malaikat.
Kerub (jamak: Kerubim) Mahluk surgawi yang bersayap. Mereka menjaga Firdaus (Kejadian 3:24); mendukung kendaraan takhta kemuliaan Tuhan (Yehezkiel 9:3; 10:1). Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah terdapat dua kerub (Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang bersemayam di atas para Kerub (1Samuel 4;4 dan Keluaran 25:22).
Bentuk atau wujud Kerub/Kerubim
Dari penjelasan Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, dapat dipisahkan di dalam empat rupa/bentuk/wujudnya (Yehezkiel 10 dan Wahyu 4):
Mahluk pertama sama seperti singa
Mahluk kedua sama seperti anak lembu/atau muka kerub
Mahluk yang ke tiga, mempunyai muka seperti muka manusia
dan Mahluk yang ke empat sama dengan seperti burung nazar yang sedang terbang/atau muka rajawali.
Di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda (roda-roda ini kelihatannya seperti permata yaspis), dan ke empat mahluk tersebut masing-masing bersayap enam (dua sayap terdepan mirip seperti ke dua tangan). Ke empat mahluk itu menyokong takhta Anak Domba dan tujuh obor/tujuh Roh Allah.
3. LUCIFER (Mantan Malaikat)
Arti namanya yaitu ”pembawa terang”. Ini disebutkan hanya sekali dalam PL (itu pun dalam Alitab Versi King James), dalam Yesaya 14:12-15:
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations! For thou hast said in thine heart, I will ascend into heaven, I will exalt my throne above the stars of God: I will sit also upon the mount of the congregation, in the sides of the north: I will ascend above the heights of the clouds; I will be like the most High. Yet thou shalt be brought down to hell, to the sides of the pit.
Terjemahan :
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Penjelasan Lucifer (alias Azazil) adalah nama yang seringkali diberikan kepada Iblis dalam keyakinan Kristen karena penafsiran tertentu atas sebuah ayat dalam Kitab Yesaya. Secara lebih khusus, diyakini bahwa inilah nama Iblis sebelum ia diusir dari surga.
Dalam bahasa Latin, kata "Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari lux, lucis, "cahaya", dan "ferre", "membawa"), adalah sebuah nama untuk "Bintang Fajar" (planet Venus ketika muncul pada dini hari). Versi Vulgata Alkitab dalam bahasa Lain menggunakan kata ini dua kali untuk merujuk kepada Bintang Fajar: sekali dalam 2 Petrus 1:19 untuk menerjemahkan kata bahasa Yunani "Φωσφόρος" (Fosforos), yang mempunyai arti harafiah yang persis sama dengan "Pembawa Cahaya" yang dimiliki "Lucifer" dalam bahasa Latin; dan sekali dalam Yesaya 14:12 untuk menerjemahkan "הילל" (Hêlēl), yang juga berarti "Bintang Fajar". Dalam ayat yang belakangan nama "Bintang Fajar" diberikan kepada raja Babilonia yang lalim, yang dikatakan oleh nabi akan jatuh. Ayat ini belakangan diberikan kepada raja iblis, dan dengan demikian nama "Lucifer" kemudian digunakan untuk Setan, dan dipopulerkan dalam karya-karya seperti "Inferno" oleh Dante dan Paradise Lost oleh Milton, tetapi bagi para pengguna bahasa Inggris, pengaruhnya yang terbesar disebabkan karena nama ini digunakan dalam Alkitab Versi Raja James, sementara versi-versi bahasa Inggris lainnya menerjemahkannya dengan "Bintang Fajar" atau "Bintang Siang".
Sebuah nas serupa dalam Kitab Yehezkiel 28:11-19 mengenai raja Tirus juga diberikan kepada Setan, sehingga menambahkan gambaran lain kepada gambaran Setan dan kejatuhannya yang tradisional.
Penafsiran Kata Lucifer
Yesaya 14:12:
Terjemahan Baru: "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!"
Bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri) אֵיךְ נָפַלְתָּ מִשָּׁמַיִם הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר נִגְדַּעְתָּ לָאָרֶץ חֹולֵשׁ עַל־גֹּויִֽם׃
Transliterasi Interlinear : 'ÊYKH {wahai} NÂFALETÂ {engkau jatuh} MISYÂMAYIM {dari langit} HÊYLÊY {bintang timur} BEN-SYÂKHAR {anak fajar} NIGEDA'ETÂ {engkau dipotong} LÂ'ÂRETS {ke bumi} KHÕLÊSY {engkau mengalahkan} 'AL-GÕYIM {atas bangsa-bangsa}.
Kata "Lucifer" digunakan oleh Jerome di abad keempat ketika menerjemahkan Vulgata (Alkitab bahasa Latin). Ungkapan Ibrani "HEYLEL BEN-SYAKHAR"; "HEYLEL" adalah kata Ibrani untuk "bintang Timur" alias planet Venus, sedangkan "BEN-SYAKHAR" harfiah "anak (putra) Fajar".
Alkitab Vulgata : "quomodo cecidisti de caelo lucifer qui mane oriebaris corruisti in terram qui vulnerabas gentes".
Kata "Lucifer" muncul dalam Alkitab Terjemahan seperti King James Version/ Douay Rheims/ Darby, mungkin diserap dari Alkitab Latin (Vulgata).
Versi King James (KJV):
"How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!"
Douay Rheims:
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, who didst rise in the morning? how art thou fallen to the earth, that didst wound the nations?
Darby:
How art thou fallen from heaven, Lucifer, son of the morning! Thou art cut down to the ground, that didst prostrate the nations!
Dalam terjemahan bahasa Inggris lain, misalnya "New International Version (NIV)" tidak dijumpai kata Lucifer Tidak adanya kata "Lucifer" terkait dalam "Gerakan Hanya Alkitab King James" (King James Only Movement) yang menyatakan bahwa Alkitab-alkitab modern kecuali Alkitab King James tahun 1611 merupakan hasil kopi yang telah dirusak dan tidak bisa dipercaya lagi sepenuhnya.
New International Version:
"How you have fallen from heaven, O morning star, son of the dawn! You have been cast down to the earth, you who once laid low the nations!"
Dalam terjemahan Young's Literal Translation (YLT) tidak ada kata Lucifer :
Young's Literal Translation:
How hast thou fallen from the heavens, O shining one, son of the dawn! Thou hast been cut down to earth, O weakener of nations.
Naskah Masora Ibrani hanya menulis HEYLEL dari kata HALAL, "memuji". Dalam ayat itu tidak dijumpai kata Iblis (bahasa Ibrani: "Satan"). Kata Indonesia "setan" hanya dijumpai dalam Perjanjian Baru.
Tidak ada kata "Lucifer" dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani maupun Alkitab Ibrani. Kata Lucifer adalah kata terjemahan, bukan kata dalam bahasa asli Alkitab. Terjemahan lain yaitu dari sumber-sumber Yahudi, misalnya Hebrew Names Version (HNV) of the World English Bible, juga tidak memakai kata "Lucifer".
Hebrew Names Version of the World English Bible:
"How you are fallen from heaven, Heylel, son of the morning! How you are cut down to the ground, who laid the nations low!"
Jewish Publication society Tanakh:
How art thou fallen from heaven, O day-star, son of the morning! How art thou cut down to the ground, that didst cast lots over the nations!
The Orthodox Jewish Bible:
"How art thou fallen from Shomayim, O Heilel Ben Shachar! How art thou cast down to the earth, thou, which hast laid low the Goyim!"
Jadi jelas, bahwa kata Lucifer adalah terjemahan dalam bahasa Latin, digunakan dalam Vulgata, Alkitab bahasa Latin.
Jika kita baca konteks Yesaya 14:1-23, ayat tentang Lucifer ini mengacu kepada raja Babel:
Ada yang mengatakan Nebukadnezar.
Ada pula yang mengatakan ada raja Babel yang bernama Heylel bin Syakhar.
Terjemahan Septuaginta (LXX, dalam bahasa Yunani) untuk ayat Yesaya 14:12:
LXX: πως εξεπεσεν εκ του ουρανου ο εωσφορος ο πρωι ανατελλων συνετριβη εις την γην ο αποστελλων προς παντα τα εθνη
Transliterasi: pôs exepesen ek tou ouranou ho heôsphoros ho proi anatellôn sunetribê eis tên gên ho apostellôn pros nanta ta ethnê.
Septuaginta menerjemahkannya 'ho heosphoros ho proi'; 'heos' berarti "hingga", "sampai", 'phoros' berarti "cahaya" dan 'proi' adalah "dini hari".
Hubungan Lucifer dengan Iblis
Beberapa penafsir beranggapan bahwa ayat-ayat ini bukan hanya mengacu kepada raja Babel, tetapi juga berisi acuan yang terselubung kepada Iblis. Mereka menghubungkan hal ini dengan pernyataan Yesus Kristus di bawah ini:
Lukas 10:18:
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
Textus Receptus: ειπεν δε αυτοις εθεωρουν τον σαταναν ως αστραπην εκ του ουρανου πεσοντα
Transliterasi Interlinear : eipen {Dia berkata} de {lagi} autois {kepada mereka} etheôroun {Aku melihat} ton satanan {Setan atau Iblis} hôs {seperti} astrapên {kilat} ek {ke luar dari} tou ouranou {langit} pesonta {jatuh dibuang}
Para pembaca Alkitab dari berbagai generasi percaya bahwa Lucifer itu dulunya adalah malaikat yang melayani Allah dengan pujian dan penyembahan, tubuhnya dipercaya terdiri dari berbagai macam alat musik, ketika ia bergerak, maka alat musik dalam tubuhnya berbunyi dengan indahnya, pada mulanya ia memimpin para malaikat pemuji yang berada di sekitar takhta Allah, namun kemudian ingin menjadi seperti Allah, hendak menyamai Yang Mahatinggi, dia seorang malaikat angkuh yang memberontak melawan Allah, lalu dibuang dari surga ke bumi.
Dalam PB Paulus menyebutkan bahwa setan/Ular Tua/Naga/Singa yang mengaum-aum “menyamar sebagai malaikat Terang” (2 Kor 11:14). Dalam suratnya kepada Timotius mengenai kualifikasi rohani bagi seorang pendeta, Paulus menyatakan bahwa “janganlah ia orang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman seperti yang terjadi pada Iblis” (1 Tim 3:6). Lusifer bersama para malaikat pengikutnya selalu berusaha mendakwa dan menggoda anak-anak Tuhan, bahkan berusaha menghalangi pemberitaan injil kerajaan Allah di bumi ini. Pada Masa Kerajaan Seribu Tahun, Lusifer ditangkap dan diikat serta dilemparkan ke dalam jurang maut supaya ia jangan menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa seribu tahun. Setelah itu dia dilepaskan dan untuk terkahir kalinya akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi dan mengumpulkan manusia yang berhasil disesatkan dan berperang melawan Allah dan orang-orang kudus-Nya. Namun dikalahkan oleh Allah. Akhirnya Lusifer/Iblis dan para malaikatnya akan dihukum selama-lamanya di neraka yang kekal bersama orang-orang yang tidak beroleh keselamatan dalam Yesus.
4. SETAN/SATAN
Setan atau syetan (bahasa Ibrani: הַשָׂטָן ha-Satan, "sang penentang"; bahasa Arab: الشيطان al-Syaithon, "sesat atau jauh", - keduanya dari akar kata bahasa Semit: Ś-Ṭ-N), adalah perwujudan dari antagonisme yang bersumber dari agama-agama Samawi, yang biasanya merujuk pada Lucifer di dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen, kemudian Iblis pada kepercayaan Islam.
Pada awalnya, istilah ini digunakan sebagai nama julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan iman manusia di dalam Alkitab Ibrani. Sejak saat itu agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk Iblis. Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan setan. "Satan" (huruf besar) lebih condong pada sang Iblis (diabolos), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih condong kepada roh-roh jahat (daemon). Perubahan makna itu terjadi karena setan tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna.
Menurut doktrin Kristen Trinitarian, pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah.
Kata Satan (dengan huruf besar) hanya digunakan dua kali di dalam Alkitab Terjemahan Baru (Wahyu 12:9, 20:2) untuk akar kata Yunani Satanas yang diterjemahkan menjadi "Iblis" di 34 tempat yang lain di Alkitab. Oleh karena itu sinonim "Satan" yang terdekat di dalam bahasa Indonesia adalah "Iblis".
Lucifer dan Beelzebul adalah dua nama lain yang disebut di dalam Alkitab yang seringkali dikaitkan dengan Satan. Nama "Lucifer" di dalam teologi Kristen diidentifikasikan dengan "putera Fajar" di dalam Yesaya 14:12 yang dikaitkan dengan "pemfitnah" dalam bagian lain di Perjanjian Lama. Beelzebub atau Beelzebub adalah nama dewa orang Filistin (lebih tepatnya sejenis Baal, dari kata Ba‘al Zebûb, yang artinya "Dewa Lalat") dan juga digunakan di Perjanjian Baru sebagai sinonim untuk Satan.
Selain itu Satan juga digambarkan sebagai ular dan naga (ular naga) dan banyak lagi. Di dalam kisah Kejadian, Satan diidentifikasikan sebagai ular yang membujuk Hawa untuk memakan Buah Pengetahuan yang Baik dan yang Benar. Wahyu 20:2 menyebut bahwa "si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan."
5. HANTU
Yes.34:14. Lalu Yesus berkata dalam nats Lukas 24:39, bahwa hantu itu tidak berdaging, maka diartikan bahwa hantu itu ada tetapi tidak dapat dilihat secara kasat mata dan tidak bertubuh. Makhluk ini dikategorikan roh jahat.
Hantu-hantu tidak diciptakan oleh Allah. Yang pertama menjadikan dirinya hantu adalah Setan (Iblis), yang menjadi penguasa atas putra-putra Allah lainnya, yaitu para malaikat, yang juga menjadikan diri mereka hantu. (Mat 12:24, 26) Pada zaman Nuh, malaikat-malaikat yang tidak taat menjelma, mengawini para wanita, memperanakkan keturunan hibrida yang dikenal sebagai Nefilim, dan kemudian meninggalkan tubuh jasmani mereka sewaktu terjadi Air Bah. (Kej 6:1-4) Akan tetapi, ketika kembali ke alam roh, mereka tidak memperoleh kembali kedudukan mulia mereka yang semula, sebab Yudas 6 mengatakan, "Malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan kedudukan mereka yang semula tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri yang cocok, ia tahan dengan belenggu kekal dalam kegelapan yang pekat untuk dihakimi pada hari besar itu." (1Ptr 3:19, 20) Jadi, dalam kegelapan rohani yang pekat inilah mereka kini harus membatasi kegiatan mereka. (2Ptr 2:4) Meskipun tampaknya tidak bebas untuk menjelma, mereka masih memiliki kuasa dan pengaruh yang besar atas pikiran dan kehidupan manusia, bahkan memiliki kesanggupan untuk memasuki dan merasuki manusia serta binatang, dan fakta-fakta memperlihatkan bahwa mereka juga menggunakan benda-benda mati seperti rumah, benda keramat, dan jimat.—Mat 12:43-45; Luk 8:27-33.
6. LEGION
Legion adalah nama sekelompok roh jahat yang merasuki seorang pria yang tinggal di Gadara, daerah Gerasa, dan kemudian diusir ke luar dari orang itu oleh Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Peristiwa ini dicatat dalam 3 Injil sinoptik dan menarik karena setelah melibatkan 2000 lebih babi yang kemudian dirasuki roh-roh jahat yang ke luar itu sehingga terjun dari tebing ke dalam danau Galilea.
Kejadiannya adalah sebagai berikut:
- Yesus selesai mengajar di Kapernaum dan ketika petang mengajak murid-muridnya berlayar dengan perahu ke seberang danau Galilea. Di tengah jalan mereka diterpa angin ribut, yang kemudian diredakan oleh Yesus Kristus dengan satu hardikan saja.
- Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah atau tanah orang Gerasa (menurut Injil Markus dan Lukas, atau "orang Gadara", menurut Injil Matius) yang terletak di seberang Galilea.
- Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya. (Injil Matius mencatat ada 2 orang yang kerasukan, tetapi diduga roh-roh jahat itu berbicara hanya melalui 1 orang).
- Orang itu diam di pekuburan itu. Sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu. Tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi. Dianggap sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
- Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
- Dengan keras orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." (Injil Matius mencatat: "Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?")
- Maka Yesus bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." (Injil Lukas: karena ia kerasukan banyak setan) Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari 'daerah' (bahasa Yunani: χωρα 'khora') itu.
- Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: ""Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
- Yesus mengabulkan permintaan mereka, Ia berkata kepada mereka: "Pergilah!". Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira 2000 jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
- Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang dari seluruh kota untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk di kaki Yesus, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
- Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Di sini ditunjukkan kekuasaan Yesus, di mana setan-setan takut kepada-Nya dan mereka mematuhi perintah-Nya.
Kata Yunani khora (χωρα) dalam teks asli di Injil Markus (Markus 5:10) diterjemahkan menjadi "daerah" dalam versi bahasa Indonesia, tetapi juga dapat berarti "rongga di antara 2 tempat atau batasan" atau "tanah lapang kosong".
Dalam (Lukas 8:31), kata Yunani abyssos (αβυσσος) digunakan yang berarti, "lubang tanpa ujung", diterjemahkan menjadi "jurang maut".
Meskipun tidak ada dari kata-kata itu yang dapat diterjemahkan menjadi "neraka", di mana kata-kata Yunaninya di Alkitab adalah sheol, gehenna, haides, tartaros, ditafsirkan bahwa roh-roh jahat itu meminta dengan sangat untuk tidak dikirimkan kembali ke neraka.
7. JIN
Kekristenan atau Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa jin itu setan seperti yang dimaksudkan dalam Imamat 17:7, II Tawarikh 11:15, dan Yesaya 13:21. Menurut ayat-ayat tersebut setan jenis ini tinggal di padang gurun dan berhasil menipu serta mengintimidasi bangsa-bangsa sehingga mereka takut, takluk dan mempersembahkan hewan atau melakukan ritual penghormatan kepada jin-jin.
Namun orang Kristen sejati tidak boleh takluk kepada mereka sama seperti kebanyakan orang yang takluk dan bergaul dengan setan-setan tersebut. Lagi pula para nabi tidak pernah bergantung dan bergaul kepada malaikat apalagi pada jin-jin. Kalau pun para nabi pernah dikunjungi malaikat tapi para nabi maupun orang-orang kudus tidak pernah berdoa kepada malaikat.
Salah satu tipu muslihat iblis yang cukup ampuh adalah membohongi manusia tentang hal-hal mistik dan gaib termasuk tentang mahluk jin. Iblis berhasil menipu manusia sehingga manusia bergaul dan takluk kepada jin-jin. Bahkan tidak sedikit manusia melakukan ritual penyembahan dan mengikatkan diri pada jin-jin.
Hal ini ternyata pernah dilakukan juga oleh beberapa orang Israel yang dipimpin Musa. Mereka salah mengartikan apa yang diperintahkan TUHAN mengenai korban persembahan sehingga mereka mempersembahkan korban kepada jin-jin. Karena itu TUHAN melarang keras mereka bergaul dan takluk kepada jin-jin (Imamat 17:7). Alkitab mengatakan orang yang bergaul, takluk dan menyembah jin-jin sama dengan berzinah.
Frasa JIN-JIN
Teks (versi Inggris NIV—berhala berbentuk kambing jantan) : Berhala-berhala berupa kambing jantan secara harfiah berarti "makhluk-makhluk berbulu." Rupanya pada zaman Musa, Israel mempersembahkan korban kepada jin-jin gurun supaya memperoleh pertolongan dan persetujuan mereka. Tindakan semacam ini merupakan ketidaksetiaan rohani kepada Tuhan Allah dan sangat dilarang.
Tahukah anda bahwa bahasa Ibrani jin-jin adalah ryes sa`iyr atau res sa`ir (pengucapan: saw-eer' saw-eer') yang artinya adalah setan-setan yang dilambangkan dengan kambing jantan yang berbulu dan identik dengan sesuatu yang cabul.
Ada ayat lain yang menulis tentang jin atau jin-jin. Ayat tersebut adalah Yesaya 34:12-14 dan Yesaya 13:21. Ayat ini berbicara mengenai daerah yang sudah hancur atau terhukum oleh Allah karena banyak dari umat TUHAN terus menerus hidup dalam penyembahan berhala sehingga daerah atau kota tersebut menjadi sunyi sepi dan sarang dari setan-setan (jin) yang digambarkan dengan hewan-hewan liar seperti burung gagak, dan burung hantu.
Dalam Tuhan Yesus tidak ada lagi hukuman dan larangan pada hal-hal yang bersifat lahiriah seperti tidak boleh makan ini dan tidak boleh ke tempat itu. Namun Tuhan Yesus sangat tidak toleransi terhadap okultisme (sihir, perdukunan, paranormal, tenung, ramalan, kebatinan, tenaga dalam, hal-hal gaib, bergaul pada jin atau malaikat), penyembahan berhala, percabulan, kemunafikan serta kebencian.
Masih ada beberapa makhluk-makhluk halus menurut Alkitab, namun tidak banyak disampaikan dalam Alkitab dengan tujuan supaya kita hanya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Akhir kata, kita boleh mempercayai keberadaan roh-roh tersebut, namun hanya satu roh yang kita sembah dan percaya dalam hidup kita yakni Roh Kudus dari Tuhan. Kita boleh percaya kepada malaikat tetap tidak menyembahnya.
Salam Sejahtera.
[[Dirangkum dari berbagai sumber]].