Showing posts with label Kekristenan. Show all posts
Showing posts with label Kekristenan. Show all posts

24 August 2017

Logo GKPI Berwarna dan Hitam-Putih atau Monogram

Logo GKPI


Dalam hal ini saya berhasil menyempurnakan logo GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia), namun saya menyempurnakannya bukan mengubah keaslian logo tersebut, hanya sebatas menyempurnakan kekurangannya saja, karena logo tersebut bukanlah hasil karya saya.

Berikut inilah logo GKPI yang telah saya sempurnakan:
Logo GKPI Berwarna
Saya juga menyediakan logo GKPI Hitam-Putih atau Monogram:






Bagi saudara/i yang ingin menggunakannya secara langung ke dokumen kerja seperti Microsoft Word, Excel dan lain-lain silahkan klik download di bawah ini:
https://drive.google.com/uc?export=download&id=0B9Z_fXJ4Lz9ra1Y3UnNrZVVXNE0


Salam GKPI.

13 April 2015

Logo GKPI dan Artinya

Logo GKPI

Gambar di atas adalah salah satu logo lembaga Gereja milik GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia), yang berkantor pusat di Jl. Kapten M.H. Sitorus No. 13, Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara.

Arti Logo
  1. Bola dunia: menggambarkan panggilan GKPI untuk menjadi garam untuk dunia.
  2. Salib: mengingatkan pemberitaan Injil, bahwa dunia ini telah ditebus oleh Jesus kristus dari kuasa Iblis dan dosa di atas kayu salib, demi keselamatan setiap orang.
  3. Lidah api: menggambarkan lidah api Roh Kudus, yang menjadi sumber segala hikmat pembaharuan dan kebaharuan serta kekuatan iman
  4. Kesemuanya (keseluruhan): Salib, lidah api dan nama GKPI berada di dalam lingkungan bumi adalah menggambarkan kehadiran pekerjaan Tuhan demi keselamatan Dunia.

Logo ini digambar ulang sesuai aslinya oleh B. Marada Hutagalung, namun mohon maaf logo ini bukan diciptakan oleh B. Marada Hutagalung, hanya digambar ulang saja agar lebih sempurna lagi, dan merupakan sebuah bentuk apresiasinya sebagai jemaat GKPI.

Update: Unduh logo GKPI Terbaru!!!

Sekian dan terima kasih.

Refrensi: gkpi.or.id (situs resmi GKPI).

25 May 2013

Penahbisan Pendeta GKPI 2013 - Biodata Pendeta GKPI Yang ditahbiskan di GKPI Resort Khusus Hutagalung

Penahbisan Pendeta GKPI 2013
Penahbisan Pendeta GKPI 2013, Sumber Foto : (klik) Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div

Penahbisan Pendeta GKPI 2013, Sumber Foto : (klik) Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div

Pendeta GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) tersebut melayani sebagai Vikar (calon pendeta) mulai tahun 2010 - 2013 di beberapa gereja GKPI di berbagai wilayah tempat pelayanan GKPI, yang ditahbiskan pada tanggal 26 Mei, Pukul 09.00 WIB, di GKPI Resort Khusus Hutagalung.

GKPI merupakan salah satu lembaga gereja yang beraliran Protestan (Lutheran) yang juga merupaka anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Berikut inilah biodata 18 (delapan belas) orang Pendeta yang ditahbiskan di GKPI Resort Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (GKPI Wilayah Silindung).


1. Pdt. Charlen David P. Napitupulu, S.Th
Pdt. Charlen David P. Napitupulu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sibulan-bulan, 09 Juni 1977
Status Menikah (Istri : R. br. Siburian)
Orang tua Ayah : St. M. Napitupulu (+)

Ibu : M. br. Parapat
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2006
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Cikampak
GKPI Resort Medan Barat
Seluler 081 370 440 729


2. Pdt. Demak Siregar, S.Th
Pdt. Demak Siregar, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Onan Hasang, 04 Agustus 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Siregar

Ibu : R. br. Simorangkir
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Duri
GKPI Resort Maruli-Padangsidimpuan
GKPI Resort Khusus Kisaran
Seluler 081 265 509 967


3. Pdt. Hajopan Saut Malito Manik, M.Th
Pdt. Hajopan Saut Malito Manik, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Muara Bungo, 31 Juli 1983
Status Lajang
Orang tua Ayah : Sumurung Manik, S.Pd

Ibu : M. Ritonga
Pekerjaan Orang Tua PNS; Ibu Rumah Tangga
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAK Marturia Yogyakarta - 2006
S.2 Teologia  STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Rawang
GKPI Resort Khusus Kabanjahe
GKPI Resort Khusus Tebing Tinggi I
Seluler 085 228 667 228


4. Pdt. Helmy Thontji Seipattiratu, S.Th

Pdt. Helmy Thontji Seipattiratu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Ambon, 29 Pebruari 1976
Status Menikah (Istri : Pdt. Nurhayati, S.Th)
Orang tua Ibu : Hetty Seipattiratu
Pekerjaan Orang Tua Swasta
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Cipanas Cianjur, Jawa Barat
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Bandung Barat
GKPI Resort Lintang Bukit Barisan
GKPI Resort Merangin
Seluler 081 214 348 242


5. Pdt. Henry Naibaho, S.Th
Pdt. Henry Naibaho, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sidikalang, 28 Pebruari 1982
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Naibaho

Ibu : P. br. Manik (+)
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Sidorame
GKPI Resort Pangururan
GKPI Resort Khusus Kabanjahe
Seluler 081 397 579 182


6. Pdt. Ida Rosari Siagiaan, S.Th
Pdt. Ida Rosari Siagiaan, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Aek Kanopan, 3 Juli 1986
Status Lajang
Orang tua Ayah : H. Siagian

Ibu : D. br. Nababan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Wilayah Deli Serdang
Yapentra GKPI
GKPI Resort Khusus Bandung Barat
Seluler 085 352 909 829


7. Pdt. Jhon Piter Batubara, S.Th
Pdt. Jhon Piter Batubara, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Gonting Salak, 24 Juni 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. B. Batubara

Ibu : S. br. Pasaribu
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Hutagalung
GKPI Resort Khusus Perumnas Helvetia
GKPI Resort Tebing Tinggi II
Seluler 081 263 886 626


8. Pdt. Jhon Samuel Petra Tambunan, S.Th
Pdt. Jhon Samuel Petra Tambunan, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pakpahan, 8 Nopember 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Tambunan

Ibu : P. L. br. Sipahutar, S.Pd
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT HKBP Pematangsiantar - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Tebing
GKPI Resort Rantauprapat
GKPI Resort Khusus Tarutung Kota
Seluler 081 376 375 752


9. Pdt. Lena Christina Simbolon, M.Th
Pdt. Lena Christina Simbolon, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pabatu, 7 Desember 1982
Status Menikah (Suami : Mangapul Tambunan, SP)
Orang tua Ayah : R. Simbolon
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan BUMN
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Intheos Surakarta - 2005
S.2 Teologia HKBP Pematangsiantar - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Cikampak
GKPI Resort Khusus Kisaran
GKPI Resort Bagan Batu
Seluler 081 362 353 451


10. Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div
Pdt. Leo San Jaksen Manik, M.Div
Tempat/Tgl. Lahir Lontung, 19 September 1975
Status Menikah (Istri : Roganda br Situmorang)
Orang tua Ayah : S. Manik

Ibu : P. br. Situmorang
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia Universitas Baptis Surabaya - 2004
S.2 Divinitas STT Cipanas Cianjur - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Pekanbaru
GKPI Resort Padang Bulan I
GKPI Jemaat Teluk Dalam, Nias Selatan - Resort Nauli Sibolga
Seluler 085 371 764 723


11. Pdt. Maringan Hutagalung, S.Th
Pdt. Maringan Hutagalung, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Hutagalung, 9 Desember 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : Wilson Hutagalung

Ibu : L. br. Aritonang
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar P. A. MAMRE GKPI, Pematangsiantar
GKPI Resort Batubara
GKPI Salak, Kab. Dairi - Resort Sidikalang I
Seluler 081 396 408 804


12. Pdt. Marulitua Hiras Marganda Hutagalung, S.Si
Pdt. Marulitua Hiras Marganda Hutagalung, S.Si
Tempat/Tgl. Lahir Kisaran, 31 Maret 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : M. Hutagalung (+)

Ibu : R. br. Siburian
Pekerjaan Orang Tua Guru SD
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Perumnas Helvetia - Medan
GKPI Resort Khusus Tebing Tinggi
GKPI Resort Cikampak
Seluler 082 165 842 248


13. Pdt. Renold Gultom, S.Th
Pdt. Renold Gultom, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Pansurbatu, 13 Januari 1984
Status Lajang
Orang tua Ayah : H. Gultom

Ibu : N. br. Panjaitan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Kabanjahe
GKPI Teluk Dalam, Nias Selatan - Resort Sibolga Nauli
GKPI Resort Indrapura
Seluler 082 369 521 026


14. Pdt. Rianto Protes Pasaribu, M.Th
Pdt. Rianto Protes Pasaribu, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Hutaraja, 26 Agustus 1978
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. J. Pasaribu

Ibu : R. br. Nababan
Pekerjaan Orang Tua Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAKPN Tarutung - 2004
S.2 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2010
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Khusus Jln. Medan Lubuk Pakam
GKPI Resort Pekanbaru
GKPI Resort Maruli Padangsidempuan
Seluler 081 375 990 648


15. Pdt. Sanny Samosir, S.Th
Pdt. Sanny Samosir, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Partangga, 12 Agustus 1967
Status Menikah
Orang tua Ayah : M. Samosir (+)
Pekerjaan Orang Tua -
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Jemaat Ujung Tanjung - Resort Dumai
GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Batubara
Seluler 081 362 100 654


16. Pdt. Supran Sabam Parningotan Napitupulu, S.Th
Pdt. Supran Sabam Parningotan Napitupulu, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Sidikalang, 25 Desember 1981
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. H. Napitupulu

Ibu : E. br. Aritonang
Pekerjaan Orang Tua Wiraswasta; Petani
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2009
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Padang Bulan
GKPI Resort Khusus Sidikalang Kota
GKPI Resort (Persiapan) Lintas Timur
Seluler 081 268 478 239
087 799 072 146


17. Pdt. Turgas Sipahutar, M.Th
Pdt. Turgas Sipahutar, M.Th
Tempat/Tgl. Lahir Tarutung, 02 Desember 1971
Status Menikah (Istri : S. br. Turnip)
Orang tua Ayah : St. P. Sipahutar

Ibu : H. br. Hutagalung
Pekerjaan Orang Tua PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Teologia STAKPN Tarutung - 2005
S.2 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2010
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Padang Sidempuan
GKPI Resort Tebing Tinggi II
GKPI Resort  Indrapura
GKPI Resort Padang Bulan I Medan
Seluler 081 361 706 799


18. Pdt. Zendrato Simanullang, S.Pd, S.Th
Pdt. Zendrato Simanullang, S.Pd, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir Habeahan, 28 Nopember 1978
Status Lajang
Orang tua Ayah : St. T.S. Simanullang

Ibu : Rasmi br. Saragih
Pekerjaan Orang Tua Pensiunan PNS
Pendidikan dan Alumni S.1 Pendidikan Universitas Negeri Medan - 2002
S.1 Teologia STT Abdi Sabda Medan - 2008
Tempat Pelayanan Vikar GKPI Resort Rantauprapat
GKPI Resort Tanah Jawa II
GKPI Resort Pangururan
Seluler 081 361 065 913


Demikianlah biodata para Pendeta yang ditahbiskan di GKPI Resort Hutagalung, mohon maaf kepada Pengurus Pusat GKPI karena data-data para pendeta yang ditahbiskan telah saya publikasikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu, dan juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam artikel ini. Semoga para pendeta tersebut menjadi pelayan yang dikehendaki Tuhan dan GKPI jaya selalu. Amin.

Sumber data dari salah satu Pendeta GKPI : Pdt. Rob Siregar, S.Th (Klik Profil Facebooknya)
Pdt. Rob Siregar, S.Th

Terima kasih.

04 May 2013

Makhluk-makhluk Halus menurut Alkitab


Makhluk-makhluk Halus menurut Alkitab

Makhluk-makhluk Halus itu sama artinya dengan roh-roh (termasuk makhluk gaib), adalah makhluk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata (secara langsung) oleh manusia, namun ada beberapa manusia yang bisa merasakan keberadaannya. Hanya orang-orang tertentulah yang bisa melihat langsung keberadaannya di samping merasakan kehadirannya.

Apakah Saudara/i percaya akan adanya makhluk-makhluk halus tersebut? Berikut mari kita baca dan simak penjelasan berikutnya.

Pertama sekali perlu kita ketahui bahwa roh itu dari dua kategori dari sifat atau karakternya, yakni :
1. Roh Baik
2. Roh Jahat

Macam-macam roh menurut Alkitab
1. Roh Kudus;
2. Malaikat
3. Lucifer/Lusifer (mantan malaikat)
4. Setan/Satan (iblis)
5. Hantu
6. Legion
7. Jin


1. ROH KUDUS

Mengenai Roh Kudus tentu kita sebagai orang Kristen sudah tahu karena banyak ditemukan sebutan Roh Kudus dalam Alkitab. Kesimpulannya, Roh Kudus itu adalah Roh Tuhan sendiri, dan merupakan Roh yang tertinggi dari segala roh-roh lain bahkan lebih tinggi dari segalanya. Hanya orang-orang percaya kepada Tuhan Yesuslah yang bisa merasakan kehadiran Roh Kudus. Di samping itu Roh Kudus dapat dimaknai sebagi berkat, pelindung/pengayom. Roh Kudus dikategorikan sebagai Roh Baik.


2. MALAIKAT

Malaikat itu dikategorikan sebagi roh baik, dan bila ada malaikat-malaikat melanggar aturan Tuhan maka makluk tersebut adalah setan, secara ekstrim Tuhan memecatnya dari malaikat.

Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman (Kolose 1:16, Ibr 1:14).

Etimologi Ibrani
Kata "malak" atau malaikat berasal dari bahasa Ibrani מלאך, mal'akh, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam TB diterjemahkan menjadi: Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh, dan raja.
Malaikat dalam Tanakh
Patung malaikat di sebuah kuburan di Metairie, Louisiana.

Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ("malakh"), mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu Allah sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat TUHAN," atau "malaikat Allah" (Zakharia 12:8). Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Allah", (Kejadian 6:4; Ayub 1:6).

Malaikat disebut sebagai "penjaga" (Daniel 4:13). Mereka disebut sebagai "tentara langit" (Kitab Ulangan 17:3) atau bala tentara "TUHAN" (Yosua 5:14). "Bala tentara," צבאות Zebaot dalam gelar Yahweh Zebaot, TUHAN dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".

Sebelum munculnya monoteisme di Israel, gagasan tentang malaikat ditemukan dalam Mal'akh Yahweh, malaikat TUHAN, atau Mal'akh Elohim, malaikat Allah. Mal'akh Yahweh adalah penampakan atau perwujudan Yahweh dalam bentuk manusia. Istilah Mal'akh Yahweh digunakan secara berganti-ganti dengan Yahweh (bandingkan Keluaran 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19). Mereka yang melihat Mal'akh Yahweh mengatakan bahwa mereka telah melihat Allah (Kejadian 32:30; Hakim-hakim 13:22). Mal'akh Yahweh (atau Elohim) menampakkan diri kepada Abraham, Hagar, Musa, Gideon, dan memimpin bangsa Israel dalam tiang awan (Keluaran 3:2). Penyamaan Mal'akh Yahweh dengan Logos, atau Pribadi kedua dari Tritunggal, tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Allah, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Allah. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran Kabbalah.

Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan (Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10), kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab Yehezkiel. Nabi Yehezkiel, sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam agama Babel, dan mungkin oleh angelologi Zoroastrianisme. (Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal). Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Allah atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; mal'akh, karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan Zakharia, malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai mal'akh, dan Mal'akh Yahweh tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka (Zakharia 1:11).

Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi (barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Daniel). Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.

Malaikat jatuh

Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, kudus dan tanpa cela (Yeh. 28:15). Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Allah. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai setan, dan kemungkinan di antaranya adalah Kerub (Yeh. 28:14).

Dan pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah.

Jenis-jenis malaikat dalam ajaran Kristen :

GABRIEL
Gabriel (bahasa Ibrani: גַּבְרִיאֵל, Standar Gavri'el Tiberias Gaḇrîʼēl; bahasa Arab: جبريل, Jibrīl atau جبرائيل, Jibrāʾīl; bahasa Inggris: Gabriel) adalah seorang malaikat atau "utusan" untuk menerangkan atau menyampaikan Firman dari Tuhan Allah kepada manusia, yang muncul dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen kepada Daniel; serta dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen kepada imam Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, dan kepada Maria, yang melahirkan Yesus Kristus. Dalam agama Islam dikenal sebagai Jibril.

Gabriel memainkan peran dalam kisah kelahiran Yesus, dan juga sepupu Yesus, yakni Yohanes Pembaptis yang usianya lebih tua 8 bulan dari Yesus. Lukas 1 mengisahkan tentang imam Zakharia, yang melihat malaikat di bait Allah. Gabriel mengumumkan bahwa istri Zakharia, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan “menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Zakharia yang sudah tua menjadi ragu-ragu, maka Gabriel yang menyatakan bahwa ia “yang melayani Allah” (ay 19), menghukum Zakharia menjadi bisu sampai bayi itu dilahirkan.  Gabriel mendatangi Maria di nazaret dan memberi tahu bahwa ia akan melahirkan seorang anak, “Anak Allah Yang Mahatinggi” (ay 32). Maria menjawab bahwa ia adalah seorang perawan, tetapi Gabriel berkata, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menanungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (ay 35). Gabriel menampakkan diri kepada Daniel dalam kitab Daniel sebagai penafsir dari berbagai penglihatan Daniel yang misterius. (Dan 8:16; 9:21)

MIKHAEL
Malaikat Mikail (bahasa Ibrani מיכאל Micha'el atau Mîkhā’ēl, bahasa Latin Michael atau Míchaël) adalah penghulu malaikat atau pemimpin bala tentara surga yang disebut dalam Kitab Wahyu 12:7.

Ada beberapa Mikhael dalam Alkitab, tetapi hanya satu yang penting yaitu Mikhael yang menjadi malaikat dengan jabatan Sang Penghulu Malaikat atau semacam “pemimpin malaikat atau kepala para malaikat.” Nabi Daniel menyebut dia lebih dari sekali sebagai “pemimpin”, Mikhael adalah malaikat pelindung surgawi bagi umat/bangsa Israel (Dan 10:13,21; 12:1). Kitab Wahyu menggambarkan sebuah peperangan pada akhir zaman, dengan Mikhael dan malaikat-malaikatnya bertempur melawan Naga, Ular Tua, Setan/ Lucifer dengan 1/3 para malaikat surga yang mejadi pemberontak mengikuti Lucifer (12:4,7). Jadi Mikhael lebih terlihat perannya pada akhir zaman ini.

ABADON / APOLION
Abadon berasal dari bahasa Ibrani (אֲבַדּוֹן) dan dalam bahasa Yunani adalah Apolion (Ἀπολλύων; apollyon) yang artinya ialah Malaikat Jurang Maut (Abyssos) seperti yang dicatat dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes pasal 9: Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion (Why 11:9).

Arti namanya ialah Kehancuran (Abadon) atau Penghancur/Pembinasa (destroyer- Apolion) Malaikat Jurang Maut ini memimpin para malaikat lain untuk  penyiksa para manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya selama 5 bulan. Rupa Abadon dan para malaikat ini dalam bentuk belalang-belalang seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia, rambut seperti rambut perempuan, gigi seperti singa, dada seperti baju zirah, bunyi sayap mereka seperti bunyi kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan, ekornya seperti kalajengking dan ada sengatnya, di dalam ekor mereka terdapat kuasa untuk menyakiti manusia lima bulan lamanya. Peristiwa ini terjadi pada akhir zaman ketika malaikat meniupkan sangkakala ke lima. Para Malaikat ini hanya menyiksa tetapi tidak mencabut nyawa manusia pada 7 tahun masa kesusahan di akhir zaman nanti.

SERAFIM
Serafim (Heb. שׂרף, pl. שׂרפים Seraphim, lat. seraph[us], pl. seraphi[m]) adalah salah satu makhluk surga yang disebutkan sekali di dalam Kitab  Yesaya. Gambaran kaum Yahudi atas makhluk ini kemudian menjadikan mereka dalam bentuk manusia, dan bentuk inilah yang kemudian mereka teruskan ke dalam tingkatan-tingkatan malaikat Kristen. Dalam hierarki malaikat Kristen, serafim mewakili tingkatan tertinggi para malaikat.

KERUB/KERUBIM
Kerub atau Kerubim (Ibrani כרוב, pl. כרובים, trans kruv, pl. kruvim, dual kruvayim lat. cherub[us], pl cherubi[m]) adalah sebuah istilah yang muncul dalam Alkitab, misalnya pada Keluaran 25:18-22 dan Yehezkiel 28:12-15, yang artinya adalah kedudukan yang sangat tinggi atau diurapi dalam pemerintahan Allah (Kerajaan Surga). Kedudukannya sangat tinggi bahkan dari para Malaikat.

Kerub (jamak: Kerubim) Mahluk surgawi yang bersayap. Mereka menjaga Firdaus (Kejadian 3:24); mendukung kendaraan takhta kemuliaan Tuhan (Yehezkiel 9:3; 10:1). Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah terdapat dua kerub (Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang bersemayam di atas para Kerub (1Samuel 4;4 dan Keluaran 25:22).
Bentuk atau wujud Kerub/Kerubim

Dari penjelasan Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, dapat dipisahkan di dalam empat rupa/bentuk/wujudnya (Yehezkiel 10 dan Wahyu 4):
Mahluk pertama sama seperti singa
Mahluk kedua sama seperti anak lembu/atau muka kerub
Mahluk yang ke tiga, mempunyai muka seperti muka manusia
dan Mahluk yang ke empat sama dengan seperti burung nazar yang sedang terbang/atau muka rajawali.

Di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda (roda-roda ini kelihatannya seperti permata yaspis), dan ke empat mahluk tersebut masing-masing bersayap enam (dua sayap terdepan mirip seperti ke dua tangan). Ke empat mahluk itu menyokong takhta Anak Domba dan tujuh obor/tujuh Roh Allah.


3. LUCIFER (Mantan Malaikat)

Arti namanya yaitu ”pembawa terang”. Ini disebutkan hanya sekali dalam PL (itu pun dalam Alitab Versi King James), dalam Yesaya 14:12-15:
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations! For thou hast said in thine heart, I will ascend into heaven, I will exalt my throne above the stars of God: I will sit also upon the mount of the congregation, in the sides of the north: I will ascend above the heights of the clouds; I will be like the most High. Yet thou shalt be brought down to hell, to the sides of the pit.
Terjemahan :
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Penjelasan Lucifer (alias Azazil) adalah nama yang seringkali diberikan kepada Iblis dalam keyakinan Kristen karena penafsiran tertentu atas sebuah ayat dalam Kitab Yesaya. Secara lebih khusus, diyakini bahwa inilah nama Iblis sebelum ia diusir dari surga.

Dalam bahasa Latin, kata "Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari lux, lucis, "cahaya", dan "ferre", "membawa"), adalah sebuah nama untuk "Bintang Fajar" (planet Venus ketika muncul pada dini hari). Versi Vulgata Alkitab dalam bahasa Lain menggunakan kata ini dua kali untuk merujuk kepada Bintang Fajar: sekali dalam 2 Petrus 1:19 untuk menerjemahkan kata bahasa Yunani "Φωσφόρος" (Fosforos), yang mempunyai arti harafiah yang persis sama dengan "Pembawa Cahaya" yang dimiliki "Lucifer" dalam bahasa Latin; dan sekali dalam Yesaya 14:12 untuk menerjemahkan "הילל" (Hêlēl), yang juga berarti "Bintang Fajar". Dalam ayat yang belakangan nama "Bintang Fajar" diberikan kepada raja Babilonia yang lalim, yang dikatakan oleh nabi akan jatuh. Ayat ini belakangan diberikan kepada raja iblis, dan dengan demikian nama "Lucifer" kemudian digunakan untuk Setan, dan dipopulerkan dalam karya-karya seperti "Inferno" oleh Dante dan Paradise Lost oleh Milton, tetapi bagi para pengguna bahasa Inggris, pengaruhnya yang terbesar disebabkan karena nama ini digunakan dalam Alkitab Versi Raja James, sementara versi-versi bahasa Inggris lainnya menerjemahkannya dengan "Bintang Fajar" atau "Bintang Siang".

Sebuah nas serupa dalam Kitab Yehezkiel 28:11-19 mengenai raja Tirus juga diberikan kepada Setan, sehingga menambahkan gambaran lain kepada gambaran Setan dan kejatuhannya yang tradisional.

Penafsiran Kata Lucifer
Yesaya 14:12:
Terjemahan Baru: "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!"
Bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri) אֵיךְ נָפַלְתָּ מִשָּׁמַיִם הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר נִגְדַּעְתָּ לָאָרֶץ חֹולֵשׁ עַל־גֹּויִֽם׃
Transliterasi Interlinear : 'ÊYKH {wahai} NÂFALETÂ {engkau jatuh} MISYÂMAYIM {dari langit} HÊYLÊY {bintang timur} BEN-SYÂKHAR {anak fajar} NIGEDA'ETÂ {engkau dipotong} LÂ'ÂRETS {ke bumi} KHÕLÊSY {engkau mengalahkan} 'AL-GÕYIM {atas bangsa-bangsa}.

Kata "Lucifer" digunakan oleh Jerome di abad keempat ketika menerjemahkan Vulgata (Alkitab bahasa Latin). Ungkapan Ibrani "HEYLEL BEN-SYAKHAR"; "HEYLEL" adalah kata Ibrani untuk "bintang Timur" alias planet Venus, sedangkan "BEN-SYAKHAR" harfiah "anak (putra) Fajar".

Alkitab Vulgata : "quomodo cecidisti de caelo lucifer qui mane oriebaris corruisti in terram qui vulnerabas gentes".

Kata "Lucifer" muncul dalam Alkitab Terjemahan seperti King James Version/ Douay Rheims/ Darby, mungkin diserap dari Alkitab Latin (Vulgata).

Versi King James (KJV):
"How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!"
Douay Rheims:
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, who didst rise in the morning? how art thou fallen to the earth, that didst wound the nations?
Darby:
How art thou fallen from heaven, Lucifer, son of the morning! Thou art cut down to the ground, that didst prostrate the nations!

Dalam terjemahan bahasa Inggris lain, misalnya "New International Version (NIV)" tidak dijumpai kata Lucifer Tidak adanya kata "Lucifer" terkait dalam "Gerakan Hanya Alkitab King James" (King James Only Movement) yang menyatakan bahwa Alkitab-alkitab modern kecuali Alkitab King James tahun 1611 merupakan hasil kopi yang telah dirusak dan tidak bisa dipercaya lagi sepenuhnya.
New International Version:
"How you have fallen from heaven, O morning star, son of the dawn! You have been cast down to the earth, you who once laid low the nations!"

Dalam terjemahan Young's Literal Translation (YLT) tidak ada kata Lucifer :
Young's Literal Translation:
How hast thou fallen from the heavens, O shining one, son of the dawn! Thou hast been cut down to earth, O weakener of nations.

Naskah Masora Ibrani hanya menulis HEYLEL dari kata HALAL, "memuji". Dalam ayat itu tidak dijumpai kata Iblis (bahasa Ibrani: "Satan"). Kata Indonesia "setan" hanya dijumpai dalam Perjanjian Baru.

Tidak ada kata "Lucifer" dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani maupun Alkitab Ibrani. Kata Lucifer adalah kata terjemahan, bukan kata dalam bahasa asli Alkitab. Terjemahan lain yaitu dari sumber-sumber Yahudi, misalnya Hebrew Names Version (HNV) of the World English Bible, juga tidak memakai kata "Lucifer".
Hebrew Names Version of the World English Bible:
"How you are fallen from heaven, Heylel, son of the morning! How you are cut down to the ground, who laid the nations low!"

Jewish Publication society Tanakh:
How art thou fallen from heaven, O day-star, son of the morning! How art thou cut down to the ground, that didst cast lots over the nations!

The Orthodox Jewish Bible:
"How art thou fallen from Shomayim, O Heilel Ben Shachar! How art thou cast down to the earth, thou, which hast laid low the Goyim!"

Jadi jelas, bahwa kata Lucifer adalah terjemahan dalam bahasa Latin, digunakan dalam Vulgata, Alkitab bahasa Latin.

Jika kita baca konteks Yesaya 14:1-23, ayat tentang Lucifer ini mengacu kepada raja Babel:
Ada yang mengatakan Nebukadnezar.
Ada pula yang mengatakan ada raja Babel yang bernama Heylel bin Syakhar.

Terjemahan Septuaginta (LXX, dalam bahasa Yunani) untuk ayat Yesaya 14:12:
LXX: πως εξεπεσεν εκ του ουρανου ο εωσφορος ο πρωι ανατελλων συνετριβη εις την γην ο αποστελλων προς παντα τα εθνη
Transliterasi: pôs exepesen ek tou ouranou ho heôsphoros ho proi anatellôn sunetribê eis tên gên ho apostellôn pros nanta ta ethnê.

Septuaginta menerjemahkannya 'ho heosphoros ho proi'; 'heos' berarti "hingga", "sampai", 'phoros' berarti "cahaya" dan 'proi' adalah "dini hari".

Hubungan Lucifer dengan Iblis
Beberapa penafsir beranggapan bahwa ayat-ayat ini bukan hanya mengacu kepada raja Babel, tetapi juga berisi acuan yang terselubung kepada Iblis. Mereka menghubungkan hal ini dengan pernyataan Yesus Kristus di bawah ini:
Lukas 10:18:
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
Textus Receptus: ειπεν δε αυτοις εθεωρουν τον σαταναν ως αστραπην εκ του ουρανου πεσοντα
Transliterasi Interlinear : eipen {Dia berkata} de {lagi} autois {kepada mereka} etheôroun {Aku melihat} ton satanan {Setan atau Iblis} hôs {seperti} astrapên {kilat} ek {ke luar dari} tou ouranou {langit} pesonta {jatuh dibuang}

Para pembaca Alkitab dari berbagai generasi percaya bahwa Lucifer itu dulunya adalah malaikat yang melayani Allah dengan pujian dan penyembahan, tubuhnya dipercaya terdiri dari berbagai macam alat musik, ketika ia bergerak, maka alat musik dalam tubuhnya berbunyi dengan indahnya, pada mulanya ia memimpin para malaikat pemuji yang berada di sekitar takhta Allah, namun kemudian ingin menjadi seperti Allah, hendak menyamai Yang Mahatinggi, dia seorang malaikat angkuh yang memberontak melawan Allah, lalu dibuang dari surga ke bumi.

Dalam PB Paulus menyebutkan bahwa setan/Ular Tua/Naga/Singa yang mengaum-aum “menyamar sebagai malaikat Terang” (2 Kor 11:14). Dalam suratnya kepada Timotius mengenai kualifikasi rohani bagi seorang pendeta, Paulus menyatakan bahwa “janganlah ia orang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman seperti yang terjadi pada Iblis” (1 Tim 3:6). Lusifer bersama para malaikat pengikutnya selalu berusaha mendakwa dan menggoda anak-anak Tuhan, bahkan berusaha menghalangi pemberitaan injil kerajaan Allah di bumi ini. Pada Masa Kerajaan Seribu Tahun, Lusifer ditangkap dan diikat serta dilemparkan ke dalam jurang maut supaya ia jangan menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa seribu tahun. Setelah itu dia dilepaskan dan untuk terkahir kalinya akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi dan mengumpulkan manusia yang berhasil disesatkan dan berperang melawan Allah dan orang-orang kudus-Nya. Namun dikalahkan oleh Allah. Akhirnya Lusifer/Iblis dan para malaikatnya akan dihukum selama-lamanya di neraka yang kekal bersama orang-orang yang tidak beroleh keselamatan dalam Yesus.


4. SETAN/SATAN

Setan atau syetan (bahasa Ibrani: הַשָׂטָן ha-Satan, "sang penentang"; bahasa Arab: الشيطان al-Syaithon, "sesat atau jauh", - keduanya dari akar kata bahasa Semit: Ś-Ṭ-N), adalah perwujudan dari antagonisme yang bersumber dari agama-agama Samawi, yang biasanya merujuk pada Lucifer di dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen, kemudian Iblis pada kepercayaan Islam.

Pada awalnya, istilah ini digunakan sebagai nama julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan iman manusia di dalam Alkitab Ibrani. Sejak saat itu agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk Iblis. Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan setan. "Satan" (huruf besar) lebih condong pada sang Iblis (diabolos), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih condong kepada roh-roh jahat (daemon). Perubahan makna itu terjadi karena setan tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna.

Menurut doktrin Kristen Trinitarian, pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah.

Kata Satan (dengan huruf besar) hanya digunakan dua kali di dalam Alkitab Terjemahan Baru (Wahyu 12:9, 20:2) untuk akar kata Yunani Satanas yang diterjemahkan menjadi "Iblis" di 34 tempat yang lain di Alkitab. Oleh karena itu sinonim "Satan" yang terdekat di dalam bahasa Indonesia adalah "Iblis".

Lucifer dan Beelzebul adalah dua nama lain yang disebut di dalam Alkitab yang seringkali dikaitkan dengan Satan. Nama "Lucifer" di dalam teologi Kristen diidentifikasikan dengan "putera Fajar" di dalam Yesaya 14:12 yang dikaitkan dengan "pemfitnah" dalam bagian lain di Perjanjian Lama. Beelzebub atau Beelzebub adalah nama dewa orang Filistin (lebih tepatnya sejenis Baal, dari kata Ba‘al Zebûb, yang artinya "Dewa Lalat") dan juga digunakan di Perjanjian Baru sebagai sinonim untuk Satan.

Selain itu Satan juga digambarkan sebagai ular dan naga (ular naga) dan banyak lagi. Di dalam kisah Kejadian, Satan diidentifikasikan sebagai ular yang membujuk Hawa untuk memakan Buah Pengetahuan yang Baik dan yang Benar. Wahyu 20:2 menyebut bahwa "si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan."

5. HANTU

Yes.34:14. Lalu Yesus berkata dalam nats Lukas 24:39, bahwa hantu itu tidak berdaging, maka diartikan bahwa hantu itu ada tetapi tidak dapat dilihat secara kasat mata dan tidak bertubuh. Makhluk ini dikategorikan roh jahat.

Hantu-hantu tidak diciptakan oleh Allah. Yang pertama menjadikan dirinya hantu adalah Setan (Iblis), yang menjadi penguasa atas putra-putra Allah lainnya, yaitu para malaikat, yang juga menjadikan diri mereka hantu. (Mat 12:24, 26) Pada zaman Nuh, malaikat-malaikat yang tidak taat menjelma, mengawini para wanita, memperanakkan keturunan hibrida yang dikenal sebagai Nefilim, dan kemudian meninggalkan tubuh jasmani mereka sewaktu terjadi Air Bah. (Kej 6:1-4) Akan tetapi, ketika kembali ke alam roh, mereka tidak memperoleh kembali kedudukan mulia mereka yang semula, sebab Yudas 6 mengatakan, "Malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan kedudukan mereka yang semula tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri yang cocok, ia tahan dengan belenggu kekal dalam kegelapan yang pekat untuk dihakimi pada hari besar itu." (1Ptr 3:19, 20) Jadi, dalam kegelapan rohani yang pekat inilah mereka kini harus membatasi kegiatan mereka. (2Ptr 2:4) Meskipun tampaknya tidak bebas untuk menjelma, mereka masih memiliki kuasa dan pengaruh yang besar atas pikiran dan kehidupan manusia, bahkan memiliki kesanggupan untuk memasuki dan merasuki manusia serta binatang, dan fakta-fakta memperlihatkan bahwa mereka juga menggunakan benda-benda mati seperti rumah, benda keramat, dan jimat.—Mat 12:43-45; Luk 8:27-33.


6. LEGION

Legion adalah nama sekelompok roh jahat yang merasuki seorang pria yang tinggal di Gadara, daerah Gerasa, dan kemudian diusir ke luar dari orang itu oleh Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Peristiwa ini dicatat dalam 3 Injil sinoptik dan menarik karena setelah melibatkan 2000 lebih babi yang kemudian dirasuki roh-roh jahat yang ke luar itu sehingga terjun dari tebing ke dalam danau Galilea.

Kejadiannya adalah sebagai berikut:
  • Yesus selesai mengajar di Kapernaum dan ketika petang mengajak murid-muridnya berlayar dengan perahu ke seberang danau Galilea. Di tengah jalan mereka diterpa angin ribut, yang kemudian diredakan oleh Yesus Kristus dengan satu hardikan saja.
  • Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah atau tanah orang Gerasa (menurut Injil Markus dan Lukas, atau "orang Gadara", menurut Injil Matius) yang terletak di seberang Galilea.
  • Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya. (Injil Matius mencatat ada 2 orang yang kerasukan, tetapi diduga roh-roh jahat itu berbicara hanya melalui 1 orang).
  • Orang itu diam di pekuburan itu. Sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu. Tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi. Dianggap sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
  • Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
  • Dengan keras orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." (Injil Matius mencatat: "Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?")
  • Maka Yesus bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." (Injil Lukas: karena ia kerasukan banyak setan) Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari 'daerah' (bahasa Yunani: χωρα 'khora') itu.
  • Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: ""Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
  • Yesus mengabulkan permintaan mereka, Ia berkata kepada mereka: "Pergilah!". Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira 2000 jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
  • Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang dari seluruh kota untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk di kaki Yesus, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
  • Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Di sini ditunjukkan kekuasaan Yesus, di mana setan-setan takut kepada-Nya dan mereka mematuhi perintah-Nya.

Kata Yunani khora (χωρα) dalam teks asli di Injil Markus (Markus 5:10) diterjemahkan menjadi "daerah" dalam versi bahasa Indonesia, tetapi juga dapat berarti "rongga di antara 2 tempat atau batasan" atau "tanah lapang kosong".

Dalam (Lukas 8:31), kata Yunani abyssos (αβυσσος) digunakan yang berarti, "lubang tanpa ujung", diterjemahkan menjadi "jurang maut".

Meskipun tidak ada dari kata-kata itu yang dapat diterjemahkan menjadi "neraka", di mana kata-kata Yunaninya di Alkitab adalah sheol, gehenna, haides, tartaros, ditafsirkan bahwa roh-roh jahat itu meminta dengan sangat untuk tidak dikirimkan kembali ke neraka.


7. JIN

Kekristenan atau Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa jin itu setan seperti yang dimaksudkan dalam Imamat 17:7, II Tawarikh 11:15, dan Yesaya 13:21. Menurut ayat-ayat tersebut setan jenis ini tinggal di padang gurun dan berhasil menipu serta mengintimidasi bangsa-bangsa sehingga mereka takut, takluk dan mempersembahkan hewan atau melakukan ritual penghormatan kepada jin-jin.

Namun orang Kristen sejati tidak boleh takluk kepada mereka sama seperti kebanyakan orang yang takluk dan bergaul dengan setan-setan tersebut. Lagi pula para nabi tidak pernah bergantung dan bergaul kepada malaikat apalagi pada jin-jin. Kalau pun para nabi pernah dikunjungi malaikat tapi para nabi maupun orang-orang kudus tidak pernah berdoa kepada malaikat.

Salah satu tipu muslihat iblis yang cukup ampuh adalah membohongi manusia tentang hal-hal mistik dan gaib termasuk tentang mahluk jin. Iblis berhasil menipu manusia sehingga manusia bergaul dan takluk kepada jin-jin. Bahkan tidak sedikit manusia melakukan ritual penyembahan dan mengikatkan diri pada jin-jin.

Hal ini ternyata pernah dilakukan juga oleh beberapa orang Israel yang dipimpin Musa. Mereka salah mengartikan apa yang diperintahkan TUHAN mengenai korban persembahan sehingga mereka mempersembahkan korban kepada jin-jin. Karena itu TUHAN melarang keras mereka bergaul dan takluk kepada jin-jin (Imamat 17:7). Alkitab mengatakan orang yang bergaul, takluk dan menyembah jin-jin sama dengan berzinah.

Frasa JIN-JIN
Teks (versi Inggris NIV—berhala berbentuk kambing jantan) : Berhala-berhala berupa kambing jantan secara harfiah berarti "makhluk-makhluk berbulu." Rupanya pada zaman Musa, Israel mempersembahkan korban kepada jin-jin gurun supaya memperoleh pertolongan dan persetujuan mereka. Tindakan semacam ini merupakan ketidaksetiaan rohani kepada Tuhan Allah dan sangat dilarang.

Tahukah anda bahwa bahasa Ibrani jin-jin adalah ryes sa`iyr atau res sa`ir  (pengucapan: saw-eer' saw-eer') yang artinya adalah setan-setan yang dilambangkan dengan kambing jantan yang berbulu dan identik dengan sesuatu yang cabul.

Ada ayat lain yang menulis tentang jin atau jin-jin. Ayat tersebut adalah Yesaya 34:12-14 dan Yesaya 13:21. Ayat ini berbicara mengenai daerah yang sudah hancur atau terhukum oleh Allah karena banyak dari umat TUHAN terus menerus hidup dalam penyembahan berhala sehingga daerah atau kota tersebut menjadi sunyi sepi dan sarang dari setan-setan (jin) yang digambarkan dengan hewan-hewan liar seperti burung gagak, dan burung hantu.

Dalam Tuhan Yesus tidak ada lagi hukuman dan larangan pada hal-hal yang bersifat lahiriah seperti tidak boleh makan ini dan tidak boleh ke tempat itu. Namun Tuhan Yesus sangat tidak toleransi terhadap okultisme (sihir, perdukunan, paranormal, tenung, ramalan, kebatinan, tenaga dalam, hal-hal gaib, bergaul pada jin atau malaikat), penyembahan berhala, percabulan, kemunafikan serta kebencian.


Masih ada beberapa makhluk-makhluk halus menurut Alkitab, namun tidak banyak disampaikan dalam Alkitab dengan tujuan supaya kita hanya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Akhir kata, kita boleh mempercayai keberadaan roh-roh tersebut, namun hanya satu roh yang kita sembah dan percaya dalam hidup kita yakni Roh Kudus dari Tuhan. Kita boleh percaya kepada malaikat tetap tidak menyembahnya.

Salam Sejahtera.


[[Dirangkum dari berbagai sumber]].

08 November 2011

Profil Sekolah Bibelvrow HKBP Laguboti


Sekolah Bibelvrouw HKBP Laguboti berlokasi di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara, merupakan salah satu dari peguruan tinggi milik HKBP.


Sejarah Sekolah Bibelvrouw HKBP

Sekolah Bibelvrouw HKBP berdiri pada tahun 1934, di Kutacane, Tanah Alas, di Narumonda yang dipimpin oleh Zuster Elfrieda Harder, dan pada tahun 1938 dipindahkan ke Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara.

Pada tahun 1935 merupakan penahbisan Bibelvrouw HKBP Pertama.

Pada tanggal 9 April 1965 Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan pada tanggal 9 Juli 1967.

Pada tahun 2008 adalah Peletakan Batu Pertama Pembangun Perpustakaan Sekolah Bibelvrouw HKBP Laguboti.

Direktur Sekolah Bibelvrouw sekarang (2011) adalah Pdt. Ebsan B. Hutabarat, M.Th


Pengertian, Fungsi Bibelvrouw dan Kurikulumnya

Bibelvrouw berasal dari dua kata yakni Bibel dan Vrouw (bahasa Belanda), yaitu perempuan yang mengajar Alkitab, atau pengertian lain adalah Penginjil Wanita.

Sesuai dengan pengertiannya, Bibelvrouw berfungsi sebagai Penginjil Wanita yang siap melayani para jemaat dalam bidang kerohanian dan siap membantu pekerjaan pendeta dan pelayan gereja.

Mahasiswi Sekolah Bibelvrouw HKBP Laguboti juga mempelajari ilmu teologi seperti Sekolah Tinggi Teologi, namun lebih mengutamakan teologi pratika yakni penginjilan, pembinaan, dan lain sebagainya, sedangkan jenjang pendidikannya setara dengan Diploma III (D.III).

Refrensi :

08 August 2011

Profil Singkat STGH HKBP Seminarium Sipoholon

STGH atau Sekolah Tinggi Huria HKBP Seminarium Sipoholon merupakan salah satu kampus yang bernuansa kerohanian yang dikhususkan untuk menjadi Guru Jemaat atau Guru Huria dalam melayani di beberpa gereja Kristen Protestan terutama di gereja-gereja yang beraliran Lutheran, namun diutamakan di gereja HKBP, karena STGH adalah salah satu dari beberapa perguruan tinggi milik HKBP (Huria Kristen Batak Protestan).

Sekolah Tinggi Huria HKBP Seminarium Sipoholon berlokasi di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara, yang berdekatan dengan kampus Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon.

Pada awalnya nomenklatur dari perguruan tersebut adalah Sekolah Guru Huria (SGH) HKBP, yang setara dengan Sekolah Tingkat Atas (SLTA) sederajat. Namun perguruan tersebut sempat vakum di beberpa tahun yang lalu sebelum tahun 1946, dan pada tahun 1964 itu juga SGH kembali dibuka. Selanjut di beberapa tahun yang lalu setelah jenjang SGH disetarakan dengan Pendidikan Diploma III (D.III).

Pada abad milenium ini, sekitar tahun 2007 sekolah tersebut berubah nomenklatur menjadi Sekolah Tinggi Guru Huria HKBP dan juga berubah jenjang setara dengan Pendidikan Diploma IV (D.IV).


Fungsi dan Program Studi STGH

STGH adalah suatu tempat persamayan bagi orang yang terpanggil secara rohaniah dan menjadi suatu tempat pembibitan untuk menjadi seorang pelayan yang baik, bermutu dan berkualitas, dan mampu mengembangkan kehidupan yang harmonis di jemaat nantinya.

Program studi STGH hampir mirip dengan Program Studi Sekolah Tinggi Teologi (STT), yakni sama-sama mempelajari ilmu teologi (tidak sepenuhnya mendalami ilmu teologi), akan tetapi program studinya lebih dominan ke praktika seperti Missiologi, Liturgika, musik, musik, gerejawi, manajemen/administrasi gereja, dan lain-lain.

Mahasiswa STGH dididik untuk menjadi Guru Jemaat/Huria sekaligus menjadi perpanjangan tangan Pendeta dalam melakukan pelayanan nantinya.

Refrensi :

Pengunjung

Flag Counter