17 October 2009

Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis

Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis *)
Tinjaun Spiritualitas untuk Menerapkan Kepelayanan Kristus
dan Jiwa Nasionalis terhadap Aktivis GMKI
( Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th )
Pengantar
Topik ini mungkin belum pernah kita dengar atau kita baca, namun apabila ada topik lain yang mirip dengan topik ini, itu hanya bagian tertentu saja yang sama isinya.
Sebelum kita membahas topik ini ada baiknya kita memngetahui pengertian secara singkat dari pada Aktivis Kristus yang Nasionalistis.
Kata aktivis berasal dari kata aktif, artinya dinamis atau selalu bergerak dalam berbagai kegiatan/pelayanan tertentu yang bersifat sosial. Jadi aktivis adalah orangnya yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu, pelayanan tertentu. Kata tersebut merupakan sebutan untuk anggota-anggota organisasi, atau kelompok-kelompok tertentu, seperti organisasi Partai Politik, organisasi kemahasiswaan, organisasi masyarakat atau kepemudaan, LSM, dan lain-lain. Agar lebih sederhana dan mudah dimengerti maka kata aktivis dimaknai sebagai Pengikut/Pelayan. Dikatakan demikian berarti harus menjalankan dan melaksanakan perintah dan aturan dari sesuatu hal atau objek yang diikutinya.
Sedangkan Kristus mungkin sedikit banyak kita sudah tahu. Kristus adalah nama kedua dari pada Yesus yang kita imani sebagai Tuhan kita yang telah menyelamatkan, sedang menyelamatkan dan akan menyelamatkan manusia. Yesus Kristus adalah merupakan teladan bagi manusia, dan semua perintah-Nya harus kita laksanakan dengan hati yang ikhlas di samping kita memohon berkat dan pengampunan kepada-Nya.
Bagaimana dengan pengertian Nasionalistis? Kata nasionalistis berasal dari kata nasionalis yaitu yang berhubungan dengan kebangsaan, kecintaan terhadap negara, dengan akar kata nasional, artinya kebangsaan, kenegaraan. Maka pengertian nasionilistis adalah bersifat nasionalis, berjiwa nasionalis, memiliki sifat yang nasionalis,
Maka dengan demikian pengertian Aktivis Kristus Nasionalistis adalah Pengikut/Pelayan Kristus yang berjiwa nasionalis.
Pokok Pembahasan
Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis perlu diterapkan dalam jiwa para aktivis GMKI. Sebab dalam masa kini para aktivis GMKI sudah mulai mementingkan hanya organisasi saja, malahan juga mementingkan pribadi. Itu tidak bisa kita pungkiri karena pada kenyataannya memang demikian. Perhatikan saja saudara/i kita yang pada awalnya ingin menjadi aktivis GMKI namun berubah menjadi apatis kita melihat sifat dan perbuatan dari pada aktivis GMKI yang tidak sesuai lagi dengan keteladanan Kristus. Bahkan sifat kebangsaan dari para aktivis pun sudah mulai pudar.
Apa yang menyebabkan demikian? Sebagai aktivis GMKI kemungkinan besar tidak menfilter dirinya dari berbagai pengaruh yang datang terhadap dirinya yang tidak diketahui bisa merusak jiwanya atau moralitasnya. Seperti halnya pengaruh lingkungan, perkembangan zaman, dan lain sebagainya. Di samping itu juga kurangnya pembinaan yang didapatkan oleh aktivis GMKI.
Untuk apa menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis harus diterapkan dalam jiwa aktivis GMKI? Sederhana saja jawabannya, yakni supaya para aktivis GMKI benar-benar bisa menjadi pengikut/pelayan Kristus yang teladan yang tentunya melayani semua orang tanpa memandang latar belakang suku, agama, adat, budaya, pendidikan, dan lain-lain.
Relevankah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis terhadap Tiga Medan Pelayanan GMKI (= melayani Kampus, Gereja dan Bangsa/Masyarakat)? Sangat relevan, sebab bila menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis maka :
  1. Sang aktivis GMKI akan mampu membawakan nama Kampus dengan baik sekaligus menjadi contoh teladan yang akan mempengaruhi para mahasiswa untuk berbuat hal-hal yang benar dan baik (cepat atau lambat), mampu mengikuti peraturan kampus dan juga memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap kampus dan lingkungannya;
  2. Sang aktivis GMKI akan selalu aktif dalam berbagai pelayanan gereja sesuai dengan kemampuan yang ada. Contoh : aktif di organisasi kepemudaan gereja serta aktif dalam kegiatannya; mengajar anak-anak sekolah minggu; menjadi organis/musisi gereja; pelatih paduan suara gereja; melakukan aksi pelayanan GMKI ke gereja, dan lain sebagainya. Di samping itu sang aktivis akan menjadi contoh yang baik dan benar bagi pemuda/i gereja dan juga jemaat gereja;
  3. Sang aktivis GMKI akan mampu melayani masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, adat, termasuk pendidikan, status, dan lain sebagainya. Di samping itu juga tidak melanggar peraturan yang berlaku di negaranya, di lingkungannya, dan di daerahnya. Contoh terorganisir : PP atau BPC GMKI melakukan aksi penggalangan dana yang diperuntukkan bagi korban bencana, melakukan penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat yang bekerjasama dengan lembaga/insntansi pemerintah. Contoh secara individu : tidak melanggar peraturan yang berlaku, menjadi contoh yang teladan di lingkungannya, ramah terhadap orang-orang sekitarnya, dan lain-lain sebagainya.
Apakah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis mampu menempuh Tri Panji GMKI? Tentu mampu meski tidak sesempurna mungkin, karena : Pertama, bila para aktivis GMKI mampu meniru keteladanan dan cara kepelayanan Kritus, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki iman yang tinggi; Kedua, bila para aktivis GMKI selalu belajar sepanjang hidupnya, belajar di kampus dan di luar, mengikuti perkembangan pengetahuan dan informasi yang ada dengan menfilternya yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupannya, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki ilmu yang tinggi; Ketiga, bila para aktivis GMKI taat melakukan peraturan-peraturan yang berlaku (di negaranya, di lingkungannya, di daerahnya), membantu orang lain serta menjunjung tinggi nama bangsa, maka dengan demikian berarti para aktivis GMKI telah memiliki pengabdian yang tinggi. Mungkin saudara/i sekalian pernah mendengarkan lagu Tri Panji GMKI : Tinggi imanmu, Tinggi Ilmu, dan Tinggi Pengabdianmu.
Apakah menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis bisa mempelajari politik? Bisa saja, karena itu juga bagian dari hidup kita dan juga merupakan ilmu, namun kita tidak boleh berpolitik secara praktis. Kita belajar politik adalah untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana menghadapinya tanpa harus merugikan orang lain. Jika kita telah merugikan orang banyak maka kita bukanlah aktivis GMKI yang memiliki tiga medan pelayanan, dan tidak akan mampu menempuh Tri Panji GMKI. Satu hal yang terpenting, khusus anggota biasa GMKI bisa menjadi anggota Partai Politik, sedangkan Pengurus Cabang/Wilayah/Pusat tidak diperbolehkan menjadi anggota/pengurus partai politik, kecuali mengundurkan diri dari kepengurusan GMKI dan menjadi anggota biasa (hal itu diatur dalam AD/ART GMKI).
Untuk menjadi aktivis Kristus Nasionalistis syarat-syaratnya tidak banyak namun tidak gampang melaksanakannya karena harus siap menghadapi penderitaan seperti yang dialami oleh Yesus Kristus; tidak lari dari masalah (lih. Lukas 6:10; bnd. Filipus 4:13); tidak kuatir dalam hidupnya dan mencari kerajaan Allah (Matius 6:25-34); harus bisa menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16); mengasihi sesama dan juga musuh (Matius 5:43-44; Lukas 6:27-36); menguduskan diri karena diri kita adalah bait Allah (I Korintus 3:16-17), dan lain-lain.
Syarat-syarat tersebut antara lain :
- Taat kepada Tuhan Yesus Kristus, UUD RI Tahun 1945, Peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku, AD/ART GMKI, peraturan Kampus;
- Siap menghadapi penderitaan yang datang dan tidak lari dari masalah;
- Bersedia melayani gereja, kampus dan masyarakat/negara;
- Kritis tapi membangun dan tidak merusak;
- Memiliki bakat apa saja yang bisa digunakan untuk melayani gereja, kampus dan masyarakat/negara;
- Memiliki berbagai pengetahuan dan ilmu yang tidak hanya didapatkan dari kampus atau dari orang tua, yang bisa digunakan untuk hidupnya dan untuk orang lain;
- Bepikir jauh ke depan (optimis) dan juga berikir inovatif serta kreatif;
- Memiliki jiwa persaudaraan ke semua pihak namun tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang merusak moral dan iman;
- Memiliki jiwa patriotisme dan diplomatisme;
- Tidak sombong, iri dan benci/dendam, malas.
Bagaimanakan cara untuk menjadai Aktivis Kristus Nasionalistis? Caranya antara lain :
  1. Belajar untuk menjunjung tinggi nama dan martabat negara, Kampus dan GMKI, juga termasuk keluarga dan organisasi lain yang diikuti, dan terlebih-lebih menjunjungi tinggi Nama Tuhan Yesus Kristus;
  2. Belajar mengenal diri sendiri dan orang lain;
  3. Belajar untuk meniru keteladanan Yesus Kritus, melalui khotbah yang disampaikan, dari Alkitab yang tentunya dihayati, dan diamalkan/dilaksanakan;
  4. Selalu belajar dari orang sudah mengerti;
  5. Belajar dari pengalaman;
  6. Belajar dari berbagai media;
  7. Belajar untuk menyeimbangkan kegiatan di kampus dan kegitan di luar;
  8. Belajar untuk mengembangkan bakat yang ada dalam diri;
  9. Belajar untuk memecahkan masalah;
10. Belajar untuk menuatukan persepsi;
11. Bekerjasama dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah;
12. Belajar untuk tidak jadi orang sombong, iri, benci/dendam, malas;
13. Aktif mengikuti salah satu atau lebih kegiatan/organisasi;
14. Belajar untuk memahami kekurangan diri sediri;
15. Belajar untuk menghormati kelebihan orang lain;
16. Belajar untuk menerima kekurangan dan perbedaan orang lain;
17. Belajar untuk memaafkan orang lain;
18. Belajar untuk mengakui kesalahan diri sendiri;
19. Belajar untuk memahami berbagai peraturan-peraturan yang ada;
20. Belajar untuk mendapatkan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan, ancaman, dan hambatan;
21. Belajar untuk menjadi orang yang kritis yang bersifat membangun dan juga siap dikritik orang lain;
22. Belajar untuk membantu orang lain;
23. Belajar untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri;
24. Belajar untuk memiliki jiwa patriotisme dan diplomatisme;
25. Dan masih banyak lagi.
Rangkuman dari semua cara di atas adalah Belajar untuk membela dan melakukan yang benar dan yang baik untuk menunjukkan identitas kita sebagai aktivis GMKI yang taat kepada Tuhan Yesus dan negara.
Jika semua itu terlaksana meski tidak seratus persen maka sang aktivis GMKI akan menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis.
Penutup
Menjadi Aktivis Kristus Nasionalistis tidaklah gampang namun sebagai aktivis GMKI harus berbeda dengan orang lain yang bukan aktivis GMKI. Namun bukan berarti untuk mencari perbedaan orang lain. Melainkan menjadi contoh yang baik dan benar bagi orang lain.
Sebagai renungan, apakah saudara/i sekalian sanggup menjadi aktivis GMKI yang merupakan aktivis Kristus Nasionalistis? Tidak usah dijawab, tapi usahakan dan laksanakanlah jika memang mau dan bersedia menjadi aktivis Kristus Nasionalistis.
“Ut Omnes Unum Sint”
Syalom…!
*) Disampaikan pada Maper GMKI Cabang Tarutung, Tanggal 10-11-2009 di Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kab. Tapanuli Utara.


Bio Data Singkat

N a m a
:
B. Marada Hutagalung, S.Th
Tempat/Tgl. Lahir
:
Tarutung, 10 Juli 1980
Orang Tua
:
- S.M. br Situmeang (Ibu)
- H. Hutagalung (Ayah)
Anank ke
:
I dari 4 bersaudara
Pekerjaan
:
PNS Daerah
Status Perkawinan
:
Lajang
Riwayat Pendidikan
:
a). 1987-1993 : SD Negeri 1 Tangsi, Tarutung;
b). 1993-1996 : SMP Swasta Santa Maria Tarutung;
c). 1996-1999 : SMU – 1 Swasta HKBP Tarutung (IPA);
d). 1999-2005 : STAKPN Tarutung (Jurusan Theologia);
e). 2005 : Akta – IV

Riwayat Pekerjaan
:
- 2003-2008 : Pegawai Honorer Bappeda Kab. Taput
- 2008-2009 : PNS di Bappeda Kab. Taput (PNS)
- 2009-sekarang : PNS di BKD Kab. Taput
Riwayat Pengalaman
:
- Anggota Remaja GKPI Pearaja Tarutung (1996-1997);
- Anggota PP GKPI Pearaja Tarutung (1997-2005);
- Anggota PP/R GKPI Pearaja Tarutung (2006-2008);
- Aktivis GMKI (1999-2008);
- Guru Sekolah Minggu GKPI Pearaja Tarutung (2001);
- Anggota P3 GKPI – STAKPN Tarutung (1999-2003);
- Anggota Ps. STAKPN Tarutung /Koor Inti (2000-2004);
- Koordinator Sie. Koor Gabungan Mahasiswa STAKPN Tarutung
pada Natal Tahun 2002
- Anggota Tim Khusus Paduan Suara STAKPN Tarutung yang diberangkatkan
untuk menghadiri Natal Nasional di Jakarta Tahun 2001;
- Kabid Pengmas PP GKPI Wilayah Silindung (2003);
- Anggota GMKB Kab. Taput (2003);
- Organis GKPI Pearaja Tarutung (2004-sekarang);
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Pearaja Tarutung (2005-2007);
- Pelatih Ps. Ekklesia – STAKPN Tarutung;
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Simorangkir (2004);
- Pelatih Ps. PP/R GKPI Simasom (2004);
- Pelatih Koor Gabungan PP/R GKPI Ressort Hutagalung (2004);
- Anggota Ps. PP GKPI Wilayah Silindung / Koor Inti (2008);
- Pelatih Ps. Agape GKPI Simorangkir (2009-sekarang);

Karya – Karya
:
- Menciptakan lagu Koor “Jalo Ma”;
- Menciptakan lagu Koor “Boan Au tu Lomo Ni RohaM”;
- Menciptakan lagu koor “Marilah Bersama”
- Menciptakan lagu Koor “Tak Selamanya”;
- Menciptakan lagu Koor “Cinta Suci”;
- Menciptakan lagu Koor “Sambutlah”;
- Menciptakan lagu “Tarutung Na Uli”;
- Dan masih banyak lagi
(lihat selengkapnya di http://maradagv.blogspot.com).

Minat
:
Baca buku, musik, komputer/internet, nulis lagu dan puisi, dsb.
Motto
:
Menjadi Berkat Bagi Semua Orang
Alamat
:
Jl. S. Parman No. 1 B, HT. X, Tarutung 22411
Kab. Tapanuli Utara

HP
:
- 081361070030
- 08197420145

E-Mail
:
- marada_gv@yahoo.co.id
- mgv107@gmail.com
- marada@taputkab.go.id

URL / Site
:

- http://maradagv.wordpress.com
- http://maradahtgalung.blogspot.com
- http://maradagv.blogspot.com
- http://mgv107.blogspot.com
- http://www.facebook.com/maradagv

Comments
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru

Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.


Pengunjung

Flag Counter