12 April 2008

PA PEMUDA/I : “KITA ADALAH BAIT ALLAH” (1KORINTUS 3:9-17)

I KORINTUS 3:9-17, “KITA ADALAH BAIT ALLAH”



9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. 11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. 12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. 16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.



TUJUAN : Sebagai Bait Allah Pemuda Harus Menjaga Kekudusan Dan Membiarkan Dirinya Dituntun Oleh Allah


PENGANTAR


Sekilas Tentang Kitab Korintus

 
Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Korintus ditulis untuk membahas persoalan-persoalan yang timbul di dalam jemaat yang telah didirikan oleh Paulus di Korintus itu. Persoalan-persoalan tersebut adalah mengenai kehidupan dan kepercayaan Kristen. Pada waktu itu Korintus adalah sebuah kota Yunani, ibukota provinsi Akhaya yang termasuk wilayah pemerintahan Roma. Kota ini, yang penduduknya terdiri dari banyak macam bangsa, terkenal karena kemajuannya dalam perdagangan, kebudayaannya yang tinggi, tetapi juga karena keadaan susilanya yang rendah dan karena adanya bermacam-macam agama di situ. Yang terutama menjadi pikiran Rasul Paulus ialah persoalan tentang perpecahan dan kebejatan di dalam jemaat, dan tentang persoalan-persoalan seks dan perkawinan, persoalan hati nurani, tata tertib dalam jemaat, karunia-karunia Roh Allah, dan tentang bangkitnya orang mati. Dengan pandangan yang dalam, Paulus menunjukkan bagaimana Kabar Baik dari Allah itu menyoroti persoalan-persoalan tersebut. 


Dalam Kehidupan Masa Kini

Sekarang ini banyak persoalan yang datang dalam kehidupan warga Gereja khususnya pemuda/i/remaja dikarenakan oleh perkembangan zaman yang semakin pesat. Oleh karena itu, para pemuda/i/remaja berusaha untuk mengikuti perubahan tersebut. Di masa mereka mengikuti perkembangan tersebut malah banyak merasa kekurangan, menyesal, dan bahkan terjebak dalam dunia gelap. Kenapa demikian? Memang perkembangan itu sebagian dapat membuat hidup kita senang dan tenang, tetapi justru kita tidak memahami perkembangan tersebut. Artinya kita tidak mempelajari ke mana arah perkembangan tersebut membawa kita. Apakah itu akan membawa kita ke masa yang lebih baik atau justru sebaliknya? Sepertihalnya dengan perkembangan industri tekhnologi multimedia. Semisal: Hand Phone, internet yang malah disalahgunakan fungsinya. Juga dengan telah beredarnya narkoba. Barang ini sebenarnya tidak haram bila digunakan pada fungsi yang sebenarnya, dibidang kedokteran hal ini sangat dibutuhkan itupun disesuaikan dengan aturannya. Tidak hanya itu saja perkembangan yang mempengaruhi hidup para pemuda/i/remaja masa kini. 


Kenapa hal itu terjadi? Karena pemuda/i/remaja kurang dibekali dengan dasar yang benar seperti halnya bangunan yang tidak dibuat dengan pondasi yang kokoh. Dengan tidak adanya pondasi/dasar yang kuat, maka pemuda/i/remaja akan mudah terjebak oleh pengaruh-pengaruh yang muncul. Banyak Pemuda/i/remaja mengakui dirinya pengikut Kristus karena ikut kebaktian, PA, membaca Alkitab. Akan tetapi hanya sebatas itu saja, artinya tidak mengimani Kristus dalam dirinya. Padahal bila dikatakan pengikut Kristus berarti adalah Bait Allah, yang justru dirusak oleh kita.


PENJELASAN


Bait Allah dapat didefenisikan sebagai Gereja. Perlu kita ketahui bahwa pengertian Gereja ada tiga macam. Pertama, gereja adalah bangunan ibadah Kristen; kedua, gereja adalah suatu organisai atau kelembagaan bagi orang Kristen; ketiga, gereja adalah orang yang dipanggil menjadi kudus dari dunia gelap menuju terang yang ajaib. Dalam hal ini pengertian yang ketigalah yang kita bahas. Berarti dari pengertian tersebut bahwa Gereja itu adalah kita sendiri, yang telah dan akan diselamatkan oleh Kristus dari kebinasaan (bnd Yoh 3:16). Dari pengertian tersebut dapat kita lihat pada nats yang kita bahas hari ini. Lihat ayat 16, … bahwa kamu adalah bait Allah… (versi King James: Know ye not that ye are the temple of God; versi Today English; you are God's temple; sama dengan terjemahan bahasa Inggris biasa: you are the God’s Church). Istilah Bait itu berawal dari sebutan kuil. Istilah itu digunakan Paulus karena pada waktu itu banyak kuil yang digunakan memuja dewa, dan juga dipakai sebagai tempat ibadah untuk memuji Tuhan Yesus Kristus. Dari bahasa Inggris saja yaitu temple, menurut menurut kamus yang kebanyakan hanya mengartikannya sebagai kuil/candi. Namun bila kita lihat kamus Theologi Inggris-Indonesia kata temple diartikan sebagai gereja, kuil, dan bait.


Kamu adalah Bait Allah adalah pernyataan yang mendefenisikan kita sebagai manusia ciptaan Allah yang telah dan akan tetap diselamatkan oleh Kristus. Kalimat tersebut cocoknya disebut kamu adalah Gereja (nb. Bukan mengubah tulisan isi Alkitab). Bila kita dikatakan adalah Gereja berarti kita harus membuat pondasi yang kuat, karena kita sendirilah yang membangun sekaligus kita adalah bangunan dan ladang Allah (ay 9). Tanpa pondasi yang kuat, tentu bangunan itu akan roboh atau tanpa pupuk yang asli maka ladang itu cepat rusak dan lambat pertumbuhannya. Nah, supaya dasar bangunan itu kuat atau ladang itu membuahkan hasil bagus maka kita harus menjadi Yesus sebagai dasarnya (ay 11). Sebagai illustrasinya dapat kita lihat dalam Mat 7:24-27 (dua macam dasar). Ingat, hanya Yesus satu-satunya dasar hidup kita, bukan sembarang dasar seperti emas, perak, dsb (ay 12). Sebab suatu saat nanti dasar itu akan diuji oleh Tuhan dengan cara-Nya sendiri, jika tahan uji akan diberi upah (ay 13-15).


Bila memang anda, saya, dan semuanya adalah Bait Allah/Gereja Tuhan maka kita harus mengimaninya (ay 16). Kita tidak perlu merasa khawatir, kita sebagai Bait Allah akan dijaga oleh-Nya dari kebinasaan (ay 17).

"AMIN"

Comments
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru

Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.


Pengunjung

Flag Counter